Pengaruh Paparan Berulang 0,5 ppm Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin Per Oral Selama 3 Bulan Terhadap Apoptosis Sel Hati Mencit Betina (Mus musculus)

LatifaLainufar (2008) Pengaruh Paparan Berulang 0,5 ppm Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin Per Oral Selama 3 Bulan Terhadap Apoptosis Sel Hati Mencit Betina (Mus musculus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian Pengaruh Paparan Berulang 0,5 ppm Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) Berformalin Per Oral Selama 3 Bulan Terhadap Apoptosis Sel Hati Mencit Betina ( Mus musculus ) dilakukan di Labolatorium Biomolekuler Fakultas MIPA dan Laboratorium Biomedika Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan Oktober sampai Maret 2008. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kronis paparan berulang 0,5 ppm ikan nila berformalin selama 3 bulan terhadap kematian sel hati mencit betina secara apoptosis. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah kegiatan percobaan untuk melihat hasil atau hubungan kausal antara variabel-variabel yang diselidiki. Variabel dibedakan menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontrol nol; kontrol negatif (0,5 ppm ikan); kontrol positif (0,5 ppm formalin) dan 0,5 ppm ikan berformalin. Sedangkan variabel terikatnya adalah kematian sel hati mencit (apoptosis), kadar enzim SGPT, SGOT dan berat organ hati mencit. Analisa data menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL faktorial) dengan dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Pengolahan data statistik hasil penelitian menggunakan program bantu SPSS, menggunakan metode rancangan Analisis Ragam (ANOVA) dan analisa perbandingan menggunakan metode Tukey. Ditinjau secara makroskopis, paparan 0,5 ppm ikan berformalin menyebabkan pertambahan berat organ hati mencit secara nyata terhadap kontrol (p<0,05) namun lama pemaparan ikan berformalin tidak memberikan pengaruh nyata (p>0,05) sehingga dapat terlihat bahwa perubahan jaringan hati yang terjadi setelah pemaparan ikan berformalin lebih ke arah mikroskopis. Bila ditinjau pada tes fungsi hati dengan mengukur kadar enzim SGPT dan SGOT menunjukkan bahwa paparan 0,5 ppm ikan berformalin menyebabkan peningkatan kadar enzim SGOT dan SGPT secara nyata terhadap kontrol nol (p<0,05). Lama pemaparan 0,5 ppm ikan berformalin tidak memberikan pengaruh nyata terhadap peningkatan kadar enzim SGOT dan SGPT (p>0,05) namun menyebabkan penurunan kadar enzim SGOT dan SGPT. Hal ini menunjukkan bahwa kerusakan sel pada jaringan hati sudah semakin parah dan meluas sehingga kemampuan sel hati dalam mensintesis enzim tersebut sudah berkurang. Ditinjau secara mikroskopis, jenis pemaparan dan lama pemaparan ikan berformalin menyebabkan peningkatan apoptosis sel hati mencit (p<0,05). Oleh sebab itu penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada makanan tidak dianjurkan karena apabila terpajan terus menerus ke dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh terutama hati. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disarankan formalin tidak digunakan sebagai bahan pengawet dalam pengolahan ikan. Selain itu, perlunya penelitian lebih lanjut tentang efek paparan ikan berformalin terhadap mencit turunannya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2008/122/050803731
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 23 Apr 2009 11:16
Last Modified: 20 Oct 2021 04:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132427
[thumbnail of 050803731.pdf]
Preview
Text
050803731.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item