RezaIbnuSaputra (2008) Pengelompokkan Ikan Berdasarkan Faktor Abiotiknya di Sungai Konto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sungai Konto digunakan sebagai lokasi penelitian karena didasarkan pada hasil survai dan wawancara masyarakat sekitar lokasi penelitian, yang menyatakan telah terjadi penurunan jenis ikan di sungai Konto. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas manusia yang menyebabkan pencemaran dan berakibat pada menurunnya kualitas air dan sumberdaya ikan yang ada di dalamnya. Penelitian ini menggunakan ikan sebagai objek pengkajian untuk kepentingan pelestarian jenis-jenis ikan yang terdapat di sungai Konto yang mulai terancam punah akibat penangkapan yang tidak selektif dan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan alat yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar lokasi pengambilan sampel yaitu jaring setrum dan pancing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunitas sumberdaya hayati ikan di sungai Konto dan untuk mengetahui kelompok ikan dengan faktor abiotiknya. Kegunaan dari penelitian ini adalah agar dapat memberikan manfaat dan pengetahuan tentang komunitas sumberdaya hayati ikan di sungai Konto tersebut guna konservasi sumberdaya ikan. Data yang diambil meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan cara observasi, wawancara, dan partisipasi aktif. Data primer ini meliputi komunitas ikan dan kualitas lingkungan (meliputi kecepatan arus, suhu, pH, DO ( Dissolved Oxygen ), TOM ( Total Organic Matter ). Data sekunder diperoleh dari ESP-US AID dan Kantor kecamatan Pujon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Arbitrary . Stasiun I lebar sungai + 2 m, kedalaman berkisar antara 15 cm. tipe substrat berupa lumpur berpasir. Stasiun II lebar sungai + 4,83 m, kedalaman berkisar antara 39 cm, tipe substratnya yaitu lumpur liat. Stasiun III lebar sungai + 3,86 m, kedalaman berkisar antara 35 cm, tipe substratnya yaitu pasir berlumpur. Stasiun IV lebar sungai + 7,28 m, kedalaman berkisar antara 67,5 cm, tipe substratnya yaitu pasir berlumpur. Stasiun V lebar sungai + 12,34 m, kedalaman berkisar antara 75 cm, tipe substratnya yaitu lumpur liat berbatu. Stasiun VI lebar sungai + 12,2 m, kedalaman berkisar antara 73 cm, tipe subtratnya berupa lumpur liat, terdapat banyak batu-batuan besar, terdapat banyak vegetasi di pinggiran sungai. Stasiun VII lebar sungai + 13 m, kedalaman berkisar antara 75 cm, tipe subtratnya berupa beton. Stasiun VIII lebar sungai + 13,7 m, kedalaman berkisar antara 27 cm, tipe subtratnya berupa pasir berlumpur. Stasiun IX lebar sungai + 11,8 m, kedalaman berkisar antara 73 cm, tipe subtratnya berupa pasir berlumpur. Selama penelitian di sungai Konto didapatkan 2 ordo yaitu Ostariophysi, Siluriformes, 4 famili yaitu Cyprinidae, Siluridae, Cobitidae, Akysidae dan 4 spesies yaitu Ompok bimaculatus (Kotes) sebanyak 65 ekor , Labeobarbus douronensis (Wader) sebanyak 60 ekor, Nemachilus fasciatus (Utjeng) sebanyak 97 ekor, Akysis macronema (Keting) sebanyak 10 ekor. Hasil pengukuran terhadap kualitas lingkungan di sungai Konto didapat kisaran kecepatan arus antara 0,33 – 0,79 m/s, suhu berkisar antara 19,5 – 24,5 0C, pH berkisar antara 7 – 8. Menurut Barus (2002) pH 7-8,5 merupakan pH yang optimal bagi pertumbuhan ikan. Oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,4 – 6,2 mg/l.Menurut Lesmana (2001), DO yang optimal bagi pertumbuhan ikan yaitu lebih dari 5 mg/l. TOM berkisar antara 7,584 – 34,128 mg/l. Menurut Wardoyo dan Amin (1995), kisaran bahan organik yang optimal bagi pertumbuhan ikan antara 0,1-50 mg/l. Hasil perhitungan kelimpahan relatif ikan di semua stasiun diperoleh hasil kelimpahan terendah (1,61 %) terdapat pada stasiun VII di Desa Kedungrejo dan IX di Desa Ngeprih yaitu Akysis macronema, Labeobarbus douronensis dan Ompok bimaculatus, sedangkan kelimpahan tertinggi (100 %) terdapat pada stasiun V yaitu Ompok bimaculatus . Pengelompokan ikan berdasarkan faktor abiotiknya didapatkan Nemachilus fasciatus (Utjeng) ditemukan pada pH asam sampai dengan netral. Akysis macronema (Keting) dan Labeobarbus douronensis (Wader) ditemukan pada kisaran suhu 20-25 oC. Akysis macronema (Keting) ditemukan pada oksigen terlarut rendah sampai sedang <6 mg/l. Berdasarkan ikan yang ditemukan, perairan sungai Konto berada dalam kondisi baik sampai dengan tercemar ringan. Kondisi perairan di desa Kedungrejo dan desa Ngeprih dalam kondisi baik dengan ditemukannya ikan Akysis macronema (Keting) . Kondisi perairan di desa Tawangsari, desa Madiredo, desa Ngbab, desa Lebaksari dan desa Talasan dalam kondisi tercemar ringan dengan ditemukannya ikan Ompok bimaculatus (Kotes) , Labeobarbus douronensis (Wader), Nemachilus fasciatus (Utjeng) . Perlu dilakukan rehabilitasi habitat sungai dengan penanaman vegetasi riparian sungai untuk menjaga kualitas perairan sungai. Serta, perlu dilakukan perencanaan pengelolan sungai Konto secara terpadu berbasis pendekatan ekosistem, partisipatif, dan sebab guna tercapainya upaya konservasi sumberdaya ikan (Sudaryanti,2008).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/119/050803728 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 23 Apr 2009 11:42 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:32 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132424 |
Preview |
Text
050803728.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |