AriskhaOktafiaPinastie (2008) Efektifitas Larutan Kunyit (Curcuma Domestica Val) untuk pengobatan penyakit ekor melepuh pada lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) secara invivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasit dan Penyakit ikan, Fakultas Perikanan, Universitas Brawijaya pada bulan Juli – Oktober 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas larutan kunyit (Curcuma Domestica Val) dengan dosis yang berbeda untuk penanggulangan penyakit ekor melepuh pada lobster air tawar ( Cherax quadricarinatus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan tersebut adalah pemberian kunyit ( Curcuma Domestika Val) dengan dosis 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian larutan kunyit dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kelulushidupan lobster air tawar ( Cherax quadricarinatus ) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila penyebab ekor melepuh, hal ini berarti menolak H 0 dan menerima H1. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan E(25%) dan D(20%) memberikan hasil kelulushidupan terbaik sebesar 80,29%, diikuti oleh perlakuan C(15%) sebesar 63,43% ; B(10%) sebesar 54,98%, kemudian perlakuan A (5%) sebesar 51,14%. Berdasarkan analisis polynomial orthogonal, hubungan antara konsentrasi larutan kunyit (Curcuma Domesika Val) dengan kelulushidupan lobster air tawar ( Cherax quadricarinatus ) berbentuk linier dengan persamaan Y = 1,67x + 40,94 dengan R2 = 0,63 dan r = 0,79. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan kunyit maka semakin tinggi daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila penyebab ekor melepuh. Pengamatan terhadap jaringan ekor lobster menunjukkan bahwa lobster sehat menunjukkan kumpulan sel yang masih utuh dengan inti sel yang terlihat jelas dan memiliki jaringan ekor yang utuh tanpa ada kerusakan. Lobster yang terinfeksi menujukkan gejala nekrosis (matinya sel – sel suatu jaringan karena penyakit atau tersumbatnya pembuluh darah) yang ditandai dengan hiperplasia (pembentukan jaringan yang berlebih karena bertambahnya jumlah sel), sedangkan lobster yang telah diobati jaringan ekornya kembali utuh dengan ditandai dengan organel – organel dari sel yang kembali utuh dan inti sel yang mulai kelihatan jelas. Pengobatan lobster air tawar yang terserang ekor melepuh yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila sebaiknya menggunakan konsentrasi larutan kunyit dengan dosis 20%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2008/112/050803721 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 24 Apr 2009 10:17 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132419 |
Preview |
Text
050803721.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |