Analisa Kredit Pada Pembudidaya Ikan Air Tawar Sebagai Parameter Pengambilan Keputusan Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Blitar

WahyuFebryKurniawan (2008) Analisa Kredit Pada Pembudidaya Ikan Air Tawar Sebagai Parameter Pengambilan Keputusan Manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia sebagai negara bahari yang kaya akan sumberdaya alam, berupaya mengembangkan sektor perikanan sebagai prime mover ekonomi nasional. Adapun faktor-faktor yang mendukung upaya tersebut menurut Marwan (2004) adalah :Komoditi perikanan merupakan komoditi eksport dimana kebutuhan ikan dunia meningkat ratarata 5% per tahun, komponen lokal dari sektor perikanan besar, sektor perikanan merupakan industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga distribusi dan pendapatan efeknya luas, serta perkembangan produksi hasil perikanan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun banyak menyimpan potensi ekonomi yang cukup besar, subsistensi sektor perikanan masih dipandang sebelah mata oleh institusi perbankan. Hal ini disebabkan karena manajemen/ regulasi kredit yang dianut oleh sebagian besar bank masih menempatkan sektor perikanan sebagai sektor usaha yang memiliki produktifitas rendah, kapasitas pembudidaya ikan dalam memenuhi kriteria minimal sebagai calon penerima kredit dianggap masih jauh dari kondisi ideal serta dianggap kurang memiliki daya saing usaha ( Bargaining competition ). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi umum tentang usaha budidaya ikan air tawar di daerah Blitar, memberikan gambaran tentang kelayakan terhadap usaha budidaya ikan air tawar di daerah Blitar, mengetahui tentang parameter pengambilan keputusan manajemen PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) cabang Blitar dalam penyaluran kredit untuk pengusaha mikro khususnya pembudidaya ikan air tawar di daerah Blitar, memberikan gambaran tentang peranan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) cabang Blitar dalam peningkatan produksi usaha budidaya ikan air tawar di daerah Blitar dan merumuskan model pendanaan yang memungkinkan diakses oleh pembudidaya ikan air tawar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif Kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi dan wawancara dengan bentuk data primer dan sekunder. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling yang ditujukan kepada pegawai BRI yang berhubungan dengan pembiayaan kredit usaha, pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Blitar yang berhubungan dengan pengembangan perikanan budidaya air tawar, pegawai Dinas Pertanian Daerah Kota Blitar yang berhubungan dengan pengembangan perikanan budidaya air tawar dan para pembudidaya ikan air tawar di daerah Blitar. Sedangkan analisa data dilakukan dengan mengungkapkan profil responden sesuai dengan maksud penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Karakteristik responden pembudidaya ikan dalam pelaksanaan proses usaha sangat mempengaruhi apakah layak atau tidak usaha tersebut untuk dikembangkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Dari hasil analisa data kebanyakan usaha budidaya ikan air tawar mengalami ketidaklayakan untuk jangka panjang akan tetapi untuk jangka pendek mereka sangat layak. Hal ini mungkin diakibatkan karena modal yang digunakan sangat besar dan hasil produksi sangat kecil. Sedangkan untuk usaha budidaya ikan hias sangat layak untuk dikembangkan karena personal yang sudah lama berkecimpung dalam usaha ini bertahun – tahun dan modal yang digunakan lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan yang diperoleh sehingga mereka dalam pengembangan usahanya patut diberi kredit untuk meningkatkan produksi usaha. BRI merupakan bank BUMN yang fokus terhadap UMKM dan kredit mikro sudah menyebar ke seluruh unit yang ada di setiap kecamatan dan terkenal dengan nama KUPEDES (Kredit Usaha Pedesaan). Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi dalam proses penyaluran kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) adalah analisa 5C, analisa 7P dan analisa usaha. Hal ini dapat diketahui oleh pihak BRI melalui 3 tahapan yaitu survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi debitur yang akan diberi kredit; pre – screnning dilakukan untuk mengetahui 5C, 7P dan usaha yang dilakukan oleh debitur; dan tahap pelengkapan dokumen untuk melengkapi persyaratan yang diajukan oleh pihak BRI. Dikaitkan dengan pengembangan sektor perikanan di Indonesia, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) menetapkan jenis kredit yang secara spesifik diorientasikan untuk pengembangan usaha mikro termasuk usaha budidaya ikan air tawar, dalam bentuk kredit UMKM. Penyaluran kredit ini lebih diarahkan untuk keperluan penambahan modal investasi maupun modal kerja untuk peningkatan volume / kapasitas produksi. Dengan adanya peningkatan jumlah kredit yang disalurkan dari tahun ke tahun dapat membantu permasalahan para pembudidaya ikan air tawar di Daerah Blitar dalam hal keuangan kredit usaha pedesaan yang sudah ada di setiap kecamatan di seluruh daerah Blitar, dengan memberikan bunga yang flat dalam jangka waktu 1 – 3 tahun dengan nilai kredit sampai dengan 100 juta yang dapat langsung ditangani oleh pihak BRI unit di setiap Kecamatan. Adapun usaha yang pernah mendapatkan bantuan kredit yaitu usaha lobster air tawar dengan kisaran kredit sejumlah 150 juta dalam jangka waktu 3 tahun. Pihak perbankan perlu dalam mengevaluasi usaha calon debitur sebagai pertimbangan untuk memberikan bantuan kredit usaha calon debitur selain analisa 5 C ( Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral ) dan analisa 7 P ( Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, dan Protection ). Untuk usaha perikanan air tawar yang telah di analisa kelayakan usahanya dan berhasil (layak) maka peluang untuk mendapatkan kredit dari pihak perbankan sangat besar untuk di proses lebih lanjut. Sedangkan untuk usaha perikanan air tawar yang tidak layak maka perlu adanya peningkatan performance agar usaha tersebut layak sehingga usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk mendapatkan kredit. Apabila para pembudidaya kesulitan dalam peningkatan performance usaha tersebut maka perlu adanya bantuan dari lembaga atau organisasi penjamin lainnya yang akan membantu pembudidaya ikan agar dapat memperoleh peluang kredit yang sama dengan pembudidaya ikan yang memiliki usaha yang layak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2008/105/050803509
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Nov 2008 08:55
Last Modified: 20 Oct 2021 04:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132411
[thumbnail of 050803509.pdf]
Preview
Text
050803509.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item