AriefDwiWijaya (2007) Pengaruh Paparan Berulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin Secara Oral Selama 3 Bulan Terhadap Perubahan Fisiologi Mencit (Mus musculus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian Tentang Pengaruh Paparan Berulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin Secara Oral Selama Tiga Bulan Terhadap Perubahan Fisiologi Mencit (Mus musculus) dilakukan di Labolatorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang pada bulan September sampai Desember 2006. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan berulang ikan berformalin 0,2 ppm secara oral selama tiga bulan terhadap perubahan fisiologi mencit. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana. Perlakuan yang dicobakan terdiri terdiri dari empat unit perlakuan, yaitu unit perlakuan A = Kontrol, perlakuan B = 0,2 ppm ikan, perlakuan C = 0,2 ppm formalin, perlakuan D = 0,2 ppm ikan berformalin. Parameter ujinya meliputi berat organ, pengamatan observasi (gejala klinis mencit dan kelainan secara makroskopis organ mencit yang mati), kimia darah yang meliputi tes fungsi hati (kadar SGOT, SGPT, albumin dan globulin), tes fungsi ginjal (kadar kreatinin), kadar formaldehid dalam darah, dan kadar formaldehid dalam urin. Pengolahan data statistik hasil penelitian menggunakan program bantu Genstat Discovery Edition 2. menggunakan metode rancangan Analisis Ragam (one-way ANOVA no blocking). Hasil pengolahan data meliputi Analisis Ragam (Analysis of Variance), Tabel rata-rata (Tables of means), dan uji lanjut Least significant differences (LSD). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Paparan berulang ikan nila berformalin selama tiga bulan berpengaruh terhadap perubahan fisiologi mencit. Hasil analisa kuantitatif menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P<0.05) terhadap kadar Kreatinin, SGOT, SGPT, Albumin, Globulin, formaldehid dalam darah dan urin mencit. Namun tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0.05) terhadap berat organ lambung, usus, hati dan ginjal. Hasil pengamatan observasi menunjukkan menunjukkan beberapa gejala klinis seperti badan bergetar, rambut berdiri, gerak memutar, badan takseimbang, tumor dan penurunan berat badan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan agar formalin tidak digunakan untuk pengolahan dan pengawetan makanan khususnya ikan. Selain itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang pengaruh paparan ikan berformalin terhadap histopatologi organ mencit.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/92/050803130 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 21 Oct 2008 13:40 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 04:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132393 |
Preview |
Text
050803130.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |