CandraSuroLaksono (2007) Pengaruh Konsumsi Ikan Lemuru (Sardinella longiceps) Berformalin Terhadap Pertumbuhan dan Organ Dalam Tikus Wistar (Rattus norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Formalin merupakan bahan kimia yang dilarang penggunaanya sebagai pengawet makanan dan telah diatur dalam Peraturan Menteri kesehatan No 1168/Menkes/PER/X/1999. Namun akhir-akhir ini kembali marak diberitakan penggunaan formalin sebagai pengawet makanan terutama produk perikanan (ikan lemuru), masyarakat/konsumen baik disengaja atau tidak sebenarnya telah sejak lama mengkonsumsi ikan yang mengandung formalin, namun sampai sekarang masih belum ada suatu bukti yang konkrit dari akibat mengkonsumsi ikan berformalin terhadap kesehatan para konsumen. Berdasarkan hal tersebut dirasa perlu dilakukannya penelitian untuk mengetahui secara pasti apakah penggunaan formalin pada hasil perikanan khususnya ikan lemuru yang ada dipasaran berdampak buruk terhadap tubuh, terutama organ dalam (hati, ginjal dan limpa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui dan menentukan pengaruh konsumsi ikan lemuru berformalin pada kisaran residu yang terdapat dipasaran terhadap pertumbuhan dan jaringan organ dalam tubuh (hati, ginjal dan limpa) tikus percobaan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian inti adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 3 kali ulangan, dimana perlakuannya terdiri dari dua faktor yaitu lama konsumsi (A) yang terdiri dari 2 sub perlakuan yaitu 1 bulan (A1) dan 2 bulan (A2), faktor yang kedua yaitu konsentrasi subtitusi kasein dengan tepung ikan berformalin (B) yang terdiri dari 5 sub perlakuan yaitu: (20% : 0%) (B1); (15% : 5%) (B2); (10% : 10%) (B3); (5% : 15%) (B4); (0% : 20%) (B5). Data yang diperoleh kamudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analysis of Varience) dan dianalisis labih lanjut dengan uji Tukey. Parameter uji meliputi jumlah konsumsi tikus, berat badan tikus dan organ dalam tikus (hati, ginjal, limfa). Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa konsumsi ikan berformalin pada kisaran residu yang terdapat di pasaran berpengaruh terhadap pertumbuhan dan organ dalam (hati, ginjal, dan limpa) tikus. Semakin tinggi subtitusi kasein dengan tepung ikan berformalin dan waktu konsumsi yang semakin lama maka semakin besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kondisi jaringan organ dalam (hati, ginjal, limpa) tikus. Tikus yang mengkonsumsi ransum perlakuan berupa subtisusi kasein dengan tepung ikan berformalin pada konsentrasi (0% :20%) selama 2 bulan menunjukkan laju pertumbuhan berat badan yang terendah dan memiliki resiko paling tinggi terhadap terjadinya kerusakan pada anatomi jaringan (degenerasi vakuola, nekrosis) pada organ dalam ( hati, ginjal, limpa) Kerusakan pada anatomi jaringan organ dalam tikus disebabkan karena tingginya kandungan formalin pada ransum perlakuan dan dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama sehingga formalin terakumulasi dalam tubuh tikus dan mengakibatkan terjadinya degenerasi vakuola dan nekrosis pada jaringan organ dalam tikus (hati,ginjal).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/84/050803122 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Oct 2008 09:25 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132384 |
Preview |
Text
050803122.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |