MonikaSanty (2008) Pengaruh Konsumsi Cumi – cumi Asin (Loligo pealei) Berformalin Terhadap Pertumbuhan Berat Badan dan Organ Dalam Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggunaan formalin sebagai bahan pengawet pada makanan menimbulkan resiko yang sangat besar karena formalin bersifat karsinogenik apabila digunakan sebagai bahan pengawet pangan. Penggunaan formalin pada produksi hasil perikanan dengan proses pengolahan produk setengah basah dipasaran hampir semua jenis ikan dapat diolah dan diawetkan menjadi ikan asin, termasuk cumi - cumi, udang, daging kerang, teripang dan sebagainya (Hadiwiyoto, 1983). Cumi - cumi asin berformalin pada kisaran residunya yang ada di pasaran sebesar 0.2% -1.3 %. (Elvandari, 2007). Tujuan penelitian secara umum, penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian cumi - cumi asin berformalin terhadap pertumbuhan berat badan dan organ dalam pada tikus putih wistar ( Rattus norvegicus ). Secara khusus : Untuk mendapatkan pengaruh pemberian konsumsi cumi - cumi asin berformalin pada konsentrasi sebesar (5%, 10%, 15%, dan 20%) selama 2 bulan terhadap pertumbuhan berat badan dan organ dalam pada tikus putih wistar ( Rattus norvegicus ) . Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) dan Laboratorium Pangan dan Gizi, Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada bulan Januari - Maret 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian pengaruh konsumsi cumi asin ( Loligo pealei ) berformalin dirancang dengan menggunakan dua faktor, yang terdiri dari faktor pertama adalah lamanya konsumsi ransum tepung cumi - cumi asin berformalin yaitu selama satu (A1) dan dua (A2) bulan, sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi formalin yaitu: (B1). 0%; (B2). 5%; (B3). 10%; (B4) 15%; dan (B5). 20%, sehingga diperoleh perlakuan kombinasi = 2 x 5 = 10 perlakuan dan dengan ulangan 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (konsentrasi 20% : 0% lebih rendah bila dibandingkan dengan konsentrasi 0% : 20%) maka semakin rendah rata - rata jumlah pakan yang di konsumsi tikus. Hal ini memperlihatkan bahwa selera makan tikus berkurang dengan bertambahnya kadar tepung cumi asin berformalin dalam pakan. Sehingga besarnya persentase tepung cumi asin berformalin (0% : 20%) akan menurunkan laju pertumbuhan berat badan tikus baik pada waktu pemeliharaan tikus selama 1 bulan maupun 2 bulan, tingginya kandungan formalin dalam ransum perlakuan konsumsi dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan formalin terakumulasi dalam tubuh tikus sehingga terjadi kerusakan anatomi jaringan organ dalam (hati, ginjal dan limpa) tikus wistar. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh konsumsi cumi - cumi asin berformalin terhadap kesehatan dan efek yang ditimbulkan pada jaringan organ dalam tikus dalam jangka waktu yang lebih lama.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/81/050803119 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Oct 2008 08:32 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 03:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132381 |
Preview |
Text
050803119.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |