EkoPredianto (2008) Pemanfaatan Data Citra Landsat ETM+ Untuk Inventarisasi Terumbu Karang Pada Kelurahan Pari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Jakarta Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjangnya 81.000 Km persegi dan memiliki ekosistem terumbu karang seluas lebih kurang 60.000 Km persegi ( Mousa .et al, 1995). Untuk itu Indonesia perlu memberikan perhatian khusus terhadap ekosistem terumbu karang disamping sebagai tempat hidup biota laut juga dapat dilakukan sebagai wisata bahari. Terumbu karang merupakan salah satu sumberdaya alam laut yang mempunyai nilai dan arti yang sangat penting baik dari segi ekologi maupun dari segi sosial, ekonomi dan budaya. Penelitian dilaksanakan di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pekayon, Jakarta Timur pada tanggal 24 September 2007 sampai dengan 7 Desember 2007. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari sebaran dan memetakan kawasan terumbu karang dengan menggunakan data Landsat 7 ETM+ dengan piranti ER Mapper Versi 6.4. Memetakan karakteristik daerah penutupan terumbu karang di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta Utara dengan algoritma Lyzengga. Menganalisis data Landsat 7 ETM+ untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan perubahan terhadap luasan penyebaran terumbu karang di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Administrasi Kepulauan seribu, Jakarta Utara. Mengetahui kerusakan terumbu karang berdasarkan nilai piksel dari data satelit Landsat 7 ETM+ pada Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Jakarta Utara. Hasil inventarisasi terumbu karang pada kelurahan Pulau Pari Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta Utara diketahui bahwa penutupan dasar perairan didominasi oleh lamun sebesar 566,219 Ha pada tahun 2001 dan pasir sebesar 532,89 Ha pada tahun 2002. Dengan demikian penutupan pasir mengalami peningkatan dalam jangka waktu 1 tahun yaitu sebesar 11,70% bila dibandingkan dengan tahun 2001. Kategori lainnya juga mengalami penurunan luasan adalah lamun yaitu, dari 566.219 Ha pada tahun 2001 menjadi sebesar 457,74 Ha pada tahun 2002. Persen penutupan lamun adalah sebesar 36,22% pada tahun 2001 kemudian menurun menjadi 30,94% pada tahun 2002. Kategori karang hidup mengalami penurunan luasan yaitu pada tahun 2001 sebesar 148,642 Ha menjadi sebesar 87,93 Ha pada tahun 2002. Sedangkan pada kategori karang mati terjadi peningkatan persen penutupan luasan yaitu sebesar 22,23% pada tahun 2001 menjadi sebesar 23,53% pada tahun 2002. Persentase penutupan Luasan karang hidup yang 9,70% dapat dijadikan acuan telah terjadi kerusakan terumbu karang pada kelurahan Pulau Pari. Kerusakan terumbu karang yang terjadi juga diperlihatkan dengan adanya perubahan kelas karang hidup menjadi kelas lain terutama karang mati dan lamun. Kerusakan terumbu karang yang terjadi banyak diakibatkan oleh aktifitas penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan bahan kimia serta adanya penambangan batu karang yang dilakukan oleh penduduk setempat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status terumbu karang hidup menurut English, Wilkinson dan Baker (1994) dinyatakan bahwa status kondisi terumbu karang hidup pada kelurahan Pulau Pari dari tahun 2001 hingga 2002 adalah terumbu karang rusak yaitu dengan persen penutupan karang hidup berturut-turut 9,70% dan 6,16%. Berdasarkan kategori terhadap nilai reflektansi tiap kategori, diperoleh nilai dugaan dan selang kepercayaan bagi nilai tengah reflektansi tiap kategori yang merupakan dugaan nilai tengah reflektansi pada seluruh populasi. Nilai dugaan bagi nilai tengah reflektansi kategori terumbu karang hidup pada kanal 1 adalah 0,0990, kanal 2 adalah 0,0718, dan kanal 3 adalah 0,0315, sedangkan selang nilai reflektansinya berdasarkan selang kepercayaan 95% pada masing-masing kanal secara berturut-turut adalah 0,0976-0,1004, 0,0707-0,0730, dan 0,0296-0,0335. Pada kategori karang mati nilai dugaan bagi nilai tengah reflektansinya adalah 0,1085 pada kanal 1, pada kanal 2 adalah sebesar 0,0841 dan pada kanal 3 adalah sebesar 0,0359. Selang kepercayaan 95% bagi nilai tengah yang diperoleh adalah 0,1072 - 0,1097 pada kanal 1, 0,0818 - 0,0864 pada kanal 2 dan 0,0339 - 0,0378 pada kanal 3. Nilai dugaan bagi nilai tengah reflektansi pada kategori pasir adalah 0,1326 pada kanal 1, 0,1236 pada kanal 2, dan 0,0636 pada kanal 3. Selang kepercayaan 95% bagi nilai tengah reflektansi untuk kategori pasir kanal 1 adalah pada selang 0,1312 - 0,1339, kanal 2 pada selang 0,1217 - 0,1255, dan 0,0605 - 0,0666 pada kanal 3. Pada kategori lamun nilai tengah dugaan bagi nilai reflektansinya adalah sebesar 0,1205 pada kanal 1, pada kanal 2 adalah sebesar 0,1066 dan pada kanal 3 sebesar 0,0544. Sedangkan nilai selang kepercayaan 95% untuk kategori lamun adalah berkisar 0,1182 - 0,1228 pada kanal 1, pada kanal 2 berkisar 0,1037 - 0,1095 dan pada kanal 3 berkisar 0,0520 - 0,0568. Dari hasil penelitian perlu dilakukan kembali penelitian yang serupa pada daerah yang lebih luas di Indonesia yang memiliki rataan karang yang luas dengan menggunakan data multitemporal serta didukung oleh data lapangan dan parameter lingkungan perairan terumbu karang agar dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang potensi terumbu karang di Indonesia. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis sifat reflektansi dari tiap kategori pada terumbu karang sehingga didapatkan selang nilai reflektansi yang akurat untuk dijadikan acuan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/8/050802976 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Oct 2008 11:08 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 17:41 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132380 |
Preview |
Text
050802976.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |