ErnaKuncahyani (2008) Pengaruh Paparan Berulang 0.5ppm Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin Peroral Selama 1 Bulan terhadap Perubahan Fisiologis Mencit Betina (Mus musculus) Turunan Pertama (F1) dari Induk yang Terpapar 1 Bulan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan yang ditambahkan formalin akan mempunyai daya simpan lebih lama. Hal ini disebabkan oleh reaksi formaldehid dengan protein, formaldehid bersifat mengeraskan jaringan protein sehingga aktivitas mikrobiologis terhenti. Akan tetapi fraksi formaldehid yang tidak mengalami metabolisme dalam tubuh akan terikat secara stabil dengan makromolekul seluler protein DNA yang dapat berupa ikatan silang ( cross - linked ) . Berdasarkan penelitian Efendi (2007), paparan berulang ikan nila berformalin memberikan pengaruh terhadap fisiologis mencit sebagai berikut observasi makroskopis gejala klinis: rambut berdiri 16.67% dan tumor 2.08%; kelainan organ: usus 2.08% dan hati 2.08% dan kimia darah: tes fungsi hati (SGOT: 306.67 U/l, SGPT: 73.67 U/l, albumin: 3.57 g/dl, globulin: 2.46 g/dl), tes fungsi ginjal (kreatinin 0.23 mg/dl) dan formaldehid dalam serum darah 0.0034ppm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diduga, paparan berulang ikan nila berformalin 0.5ppm akan berpangaruh terhadap perubahan fisiologis mencit betina turunan pertama (F1). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh paparan berulang 0.5ppm ikan nila berformalin peroral selama1 bulan terhadap perubahan fisiologis F1 mencit betina dari induk yang terpapar 1 bulan. Penelitian dilaksanakan mulai 14 Desember 2006-13 Januari 2007 di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas MIPA Universitas Brawijaya malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan dua kelompok berpasangan, terdiri dari kontrol (K) dan perlakuan pemberian 0.5ppm ikan nila berformalin (IF), masing-masing kelompok terdiri atas 6 ulangan dengan lama paparan berulang selama 30 hari. Analisa statistika menggunakan uji t dengan bantuan Minitab 13. Parameter uji yang digunakan meliputi observasi klinis, mortalitas, autopsi pasca mati (secara deskriptif), berat organ (lambung, usus, hati, dan ginjal), tes fungsi hati (SGOT,SGPT, albumin, dan globulin), tes fungsi ginjal (kreatinin dalam serum darah), formaldehid dalam serum darah. Perlakuan pemberian 0.5ppm ikan berformalin tidak berpengaruh terhadap berat organ: lambung, usus, ginjal (P-value >0.05) dan kimia darah: SGPT, albumin dan kreatinin (P-value >0.05) dan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap: observasi gejala klinis (rambut berdiri 5.56% dan badan tak seimbang 5.56%), mortalitas 11.11%, observasi kelainan organ (hati 5.56%, ginjal 5.56%, usus 11.11% dan lambung 5.56%), berat organ (hati P-value <0.05) dan kimia darah (SGOT, globulin dan formaldehid dalam serum (P-value <0.05)).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/78/050803116 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 18 Oct 2008 11:11 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 17:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132378 |
Preview |
Text
050803116.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |