Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sendang Biru Malang.

NindyaRShantiD (2008) Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Layang (Decapterus spp) yang Di Daratkan Di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sendang Biru Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sumberdaya ikan pelagis dalam hal ini jenis ikan layang ( Decapterus spp ) merupakan salah satu bagian terpenting dari potensi perikanan di Indonesia dan juga merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting terutma sebagai bahan konsumsi dalam negeri. Maka perlu untuk menjaga kelestariannya agar dapat dimanfaatkan sacara terus menerus dan dapat juga dinikmati oleh generasi yang akan datang. Untuk mnjaga kelestariannya sumberdaya perikanan pelagis ini harus dimanfaatkan dan dikelola secara rasional. Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan masih terkonsentrasi di sekitar pantai. Dengan demikian bertambahnya armada perikanan maka lambat laun sumberdaya ikan di sekitar pantai mengalami penurunan. Penerapan prinsip responsible fisheries , antara lain Total Allowable Catch (TAC) atau jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) untuk komoditas ikan demersal dan ikan pelagis kecil masing-masing ditetapkan maksimum sebesar 80% dari Maksimum Sustainable Yield (MSY). Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengestimasi kondisi maksimum berimbang lestari ( Maximum Sustainable Yield ) sumberdaya ikan layang yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap Sendang Biru, (2) Mengetahui kondisi perikanan layang yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap Sendang Biru, (3) Menetapkan srategi perencanaan pengelolaan Sumberdaya ikan layang yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Pondok Dadap Sendang Biru. Penelitian ini dilaksanakan di Pangkalan Pendaratan Ikan Sendang Biru pada bulan Juli-Aguistus 2007. Materi dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data statistik perikanan mulai tahun 1997 sampai 2006. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model Schaefer,Fox dan Walter & Hilborn. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan layang yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Sendang Biru adalah payang. Dari perhitungan dengan menggunakan model Walter-Hilborn didapatkan nilai r (kecepatan pertumbuhan intinsik populasi) sebesar 0,70467 cm/tahun. Hal ini berarti bahwa ikan kakap mempunyai kecepatan pertumbuhan yang cepat. Semakin besar nilai r maka pertumbuhan ikan semakin cepat. Daya dukung alami (k) di sekitar Perairan Sendang Biru sebesar 516,9431 ton/tahun. Karena nilai k tinggi dan pertumbuhan intrinsik dari ikan layang adalah cepat maka stok ikan layang di sekitar Perairan Sendang Biru cepat untuk melakukan pemulihan. Sedangkan untuk kemampuan penangkapan (q) pada alat tangkap payang sebesar 0,03376. Hasil estimasi tersebut menunjukkan bahwa perikanan layang di Perairan Sendang Biru dalam kondisi over-fishing dengan tingkat pemanfaatan (TP) sebesar 147,06 % dari titik MSY. Nilai potensi lestari (Pe) ikan layang di sekitar Perairan Sendang Biru sebesar 1482,72168 ton/tahun. Penentuan jumlah hasil tangkap yang diperbolehkan (JTB) didapatkan dengan menghitung 80% dari nilai MSY. Dalam satu tahun jumlah tangkap yang diperbolehkan di Perairan Sendang Biru sebesar 394,580885 ton. Dengan menentukan JTB yang besarnya berada di bawah nilai MSY, sumberdaya ikan layang dapat dijaga dan di pelihara kelangsungan hidupnya. Jumlah tangkap yang diperbolehkan (JTB) merupakan nilai aman di bawah MSY agar ikan dapat tumbuh mencapai nilai ekonomis serta melakukan reproduksi sebelum ikan tersebut ditangkap. Alternatif pengelolaan sunberdaya perikanan layang agar tetap lestari yaitu dengan pembatasan upaya melalui perijinan, pembatasan ukuran kapal, pembatasan ukuran alat tangkap, pembatasan unit waktu di wilayah Perairan Sendang Biru. Sebaiknya melakukan pendugaan stok dengan menggunakan pendekatan model Walter-Hillborn. Untuk mengontrol jumlah hasil tangkapan diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan perundang-undangan, mengingat perairan yang umum bersifat open acces sehingga memungkinkan munculnya prinsip common property . Kerjasama yang diharapkan adalah dalam hal pengawasan dan pembatasan jumlah alat tangkap yang dioperasikan melalui sistem perizinan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/7/050802975
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Oct 2008 11:39
Last Modified: 19 Oct 2021 17:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132372
[thumbnail of 050802975.pdf]
Preview
Text
050802975.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item