Hikmah, Nur (2007) Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Ikan Tuna Indonesia di Pasar Jepang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perikanan tangkap merupakan salah satu sektor industri yang berpotensi untuk ditingkatkan sebagai salah satu penyumbang devisa negara. Rata-rata kontribusi ekspor sektor perikanan terhadap sektor nonmigas mempunyai potensi sebesar US$ 82 miliar per tahun. Komoditas ikan tuna merupakan komoditas perikanan ekspor Indonesia selain udang. Jepang sebagai negara importir utama ikan tuna, juga merupakan negara tujuan utama ekspor ikan tuna Indonesia. Selama tahun 1991-2005 permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang mengalami perubahan, yaitu mengalami penurunan rata-rata sebesar 3,81%. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui potensi dan produksi ikan tuna di Indonesia (2) Mengetahui prosedur ekspor ikan tuna Indonesia dan prosedur impor ikan tuna di Jepang (3) Mengetahui saluran pemasaran ikan tuna di Indonesia untuk tujuan ekspor dan saluran pemasaran ikan tuna yang berasal dari perdagangan impor di pasar Jepang (4) Mengetahui kondisi pasar ikan tuna di Jepang (5) Mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi perubahan permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang (6) Mengukur elastisitas permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang (7) Mencari alternatif kebijakan bagi pemecahan masalah ekonomis dari ekspor ikan tuna Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pada studi kasus permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Data yang dianalisis secara kuantitatif merupakan data time series (rangkaian waktu) periode 1991 sampai 2005. Model pendugaan permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang menggunakan model log ganda. Variabel terikat yang digunakan pada model adalah volume permintaan ikan tuna di pasar Jepang. Sedangkan variabel bebas yang digunakan dalam model tersebut adalah harga ikan tuna Indonesia di pasar Jepang, kurs Yen terhadap Rupiah, GNP masyarakat Jepang, harga udang Indonesia di pasar Jepang, produksi domestik ikan tuna Jepang dan volume permintaan ikan tuna Korea Selatan di pasar Jepang. Kemudian model tersebut dilakukan analisis koefisien regresi, uji BLUE dan uji statistik. Produksi ikan tuna Indonesia pada tahun 2004 mencapai 176.996 ton. Produksi ikan tuna di Indonesia, sebagian besar dipasarkan ke pasar luar negeri, terutama ke pasar Jepang yang merupakan negara importir utama ikan tuna. Prosedur ekspor yang harus dilakukan oleh eksportir di Indonesia, terlebih dahulu eksportir mengadakan negosiasi , pengajuan permohonan L/C kepada opening bank yang akan diteruskan lagi ke receiving bank, penyiapan barang ekspor, pengiriman barang, mendaftarkan barang ke PEB (Pemberitahuan Barang Ekspor), pemuatan barang ke kapal, eksportir melakukan negosiasi L/C kepada receiving bank , kemudian importir melaksanakan pengeluaran barang dari pelabuhan. Prosedur impor yang harus dilakukan oleh importir di Jepang adalah importir terlebih dahulu melaporkan kepada kantor bea cukai tentang barang yang diimpor, disertakan dengan dokumen yang sudah ditentukan dan membayar biaya yang sudah ditentukan. Bila barang sudah sampai di gudang bea cukai dan sudah diperiksa, kelengkapan dokumen, serta bea tariff sudah dipenuhi maka barang impor dapat diambil oleh pengimpor barang tersebut. Jalur pemasaran ikan tuna untuk tujuan ekspor di Indonesia, yaitu ikan tuna yang diproduksi oleh nelayan akan didistribusikan oleh perusahaan eksportir ikan tuna dan pedagang pengumpul. Pedagang pengumpul juga dapat mendistribusikan ke perusahaan eksportir. Kemudian perusahaan eksportir mengirim ke importir. Sedangkan saluran pemasaran ikan tuna yang berasal dari perdagangan impor di pasar Jepang adalah dari importir didistribusikan ke pedagang besar, kemudian didistribusikan ke pasar besar ikan dan perusahaan pemrosesan makanan dan terakhir ke tingkat pengecer. Ikan tuna dalam bentuk segar, merupakan produk yang paling populer pada masyarakat Jepang. Hari-hari besar pada masyarakat Jepang merupakan waktu yang paling potensial untuk memasarkan ikan tuna. Persamaan model log ganda untuk permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang adalah Qji = 16,001 – 1,677 P ji + 0,115 ER ji + 1,393 I j + 0,849 PU ji – 0,692 Y j – 0,08 Q jk + e U . Berdasarkan analisis koefisien regresi kesemua hubungan variabel bebas dengan variabel terikat yang digunakan dalam model sesuai dengan teori ekonomi, kecuali variabel kurs Yen terhadap Rupiah yang tidak sesuai dengan teori ekonomi. Nilai elastisitas harga ikan tuna Indonesia terhadap permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang adalah -1,677. Artinya, jika harga ikan tuna naik sebesar 1% maka akan menurunkan volume permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang sebesar 1,677%. Nilai elastisitas kurs Yen terhadap Rupiah kepada permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang adalah 0,115. Artinya, jika kurs Yen terhadap Rupiah naik sebesar 1% maka akan meningkatkan volume permintaan ikan tuna Indonesia sebesar 0,115%. Nilai elastisitas harga udang Indonesia terhadap permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang adalah 0,849. Artinya, jika harga udang naik sebesar 1%, maka akan meningkatkan volume permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang sebesar 0,849%. Nilai elastisitas produksi domestik ikan tuna terhadap permintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang adalah -0,692. Artinya, jika produksi domestik ikan tuna tuna Jepang naik sebesar 1%, maka akan menurunkan volume perimintaan ikan tuna Indonesia di pasar Jepang sebesar 0,692%. Kebijakan yang dapat diambil dari nilai elastisitas pada persamaan model log ganda diatas adalah melakukan efisiensi produksi pada perusahaan perikanan tuna untuk mempertahankan harga jual agar tidak naik. Selain itu, kualitas dan mutu ikan tuna yang sesuai dengan standard sanitasi makanan dan HACCP perlu diperhatikan untuk menjaga kepercayaan konsumen Jepang terhadap ikan tuna Indonesia. Hal lain yang dapat dilakukan berdasarkan nilai elastisitas adalah memanfaatkan kenaikan kurs Yen terhadap Rupiah, dan memanfaatkan kenaikan harga udang Indonesia dengan mengekspor ikan tuna ke Jepang dalam volume yang lebih besar serta meningkatkan volume ekspor ikan tuna ke Jepang pada saat produksi domestik ikan tuna Jepang menurun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/69/050803088 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Oct 2008 10:17 |
Last Modified: | 28 Dec 2021 02:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132371 |
Preview |
Text
050803088.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |