Kusumaningayu, R (2007) Perilaku Komsumen dalam Mengkonsumsi Ikan dan Barang Subtutusinya : Studi Kasus Di Desa Wonokerto Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Meningkatnya ketersediaan hasil ternak dan perikanan telah mendorong peningkatan konsumsi protein hewani. Indonesia sebagai Negara kepulauan dengan luas laut lebih kurang 74% dari luas seluruh wilayah, mempunyai potensi yang sangat besar dalam menyediakan bahan makanan dan sumber gizi hasil laut, utama ikan. Namun pemanfaatan hasil laut belum optimal. Ikan merupakan bahan hasil laut yang kaya akan zat-zat gizi esensial seperti protein, vitamin A, zat besi, zeng, selenium, yodium, dan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang kelompok omega-3. Oleh karena itu masyarakat perlu dimotivasi agar meningkatkan konsumsi ikan. Membangun manusia Indonesia yang berkualitas, dimana salah satu cirinya adalah mewujudkan manusia-manusia Indonesia yang sehat dan cerdas. Untuk mencapai hal tersebut, maka setiap orang hendaknya mengkonsumsi protein hewani rata-rata dari 50 gram per hari, sedangkan kenyataannya yang ada sampai saat ini rata-rata masih kurang dari 10 gram per orang per hari. Tingkat konsumsi ikan yang rendah pada masyarakat disebabkan rendahnya pengetahuan akan kandungan gizi ikan. Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan bagian penting dari pemasaran untuk mengetahui potensi dasar dari produk-produk perikanan tersebut. Bahwa pengetahuan umum mengenai perilaku konsumen juga mempertimbangkan masalah nilai pribadi ( personal value ). Untuk satu hal, nilai ini membantu orang menjadi konsumen yang lebih baik dengan mengungkapkan kepadanya bagaimana mereka dan yang lainnya melakukan kegiatan konsumsi. Kita dapat membuat pernyataan yang menyeluruh bahwa studi perilaku konsumen menyediakan tiga jenis informasi: 1) orientasi, 2) fakta-fakta, dan 3) teori-teori. Bertolak dari kondisi tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah: Mempelajari perilaku konsumen dalam mengambil keputusan dalam pembelian ikan dan barang subtitusinya. Yang kedua adalah mengetahui sejauhmana pengaruh perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusanpembelian ikan dan barang subtitusinya. Dan yang ketiga adalah mengetahui pola konsumsi yang berpengaruh dalam rumah tangga konsumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2007. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis penelitian menggunakan analisa data statistik terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, analisa regresi korelasi berganda, dan analisa regresi linier berganda dan menggunakan analisa perilaku konsumen dalam mengkonsumsi ikan dan barang subtitusinya. Pengolahan data menggunakan program SPSS Ver. 13. Jumlah konsumsi ikan di Desa Wonokerto sebagai variabel dependen dipengaruhi secara nyata maupun tidak nyata oleh variabel bebas, yaitu jumlah konsumen potensial, jumlah pendapatan, kebiasaan dan kesenangan konsumen, harga barang pengganti, harga ikan, budaya, social, pribadi, dan psikologis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu R Squared menunjukkan nilai sebesar 0.490 artinya 49 % jumlah konsumsi ikan di tentukan oleh jumlah konsumen, tingkat pendapatan konsumen, kebiasaan dan kesenangan konsumen, harga barang pengganti, harga ikan, budaya, social, pribadi, dan psikologis.sedangkan sisanya sebesar 51 % dipengaruhi variabel lain. Dan untuk F hitung menunjukkan nilai sebesar 4.267 dimana lebih besar dari F tabel sebesar 2.21 yang berarti mdel tersebut layak. Dari analisa regresi linier berganda dapat dilihat seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Persamaannya adalah Y= -5.234 + 0.252X1 – 0.847X2 + 1.785X3 + 0.811X4 + 0.158X5 + 0.383X6 – 0.792X7 + 0.549X8 – 0.062X9 + eu Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa setiap variabel bebas memeliki hubungan yang berbeda-beda dengan jumlah permintaan ikan. Hubungan positif berarti bahwa setiap kenaikan satu satuan akan menambah konsumsi ikan sebesar satu satuan dan dari hubungan negatif menunjukkan bahwa setiap kenakan satu satuan akan mengurangi konsumsi ikan satu satu satuan juga. Sedangkan untuk uji t secara parsial diketahui bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah variabel tingkat pendapatan konsumen, kebiasaan dan kesenangan konsumen, harga barang pengganti, dan pribadi. Tingkat konsumsi ikan memiliki kandungan zat gizi yang paling banyak adalah ikan lele sebesar 3273.6 kkal dan kandungan protein yang paling banyak dikonsumsi adalah ikan tongkol dengan jumlah konsumsi sebesar 3616.8 gram. Untuk telur jumlah konsumsi yang memperoleh zat gizi paling banyak adalah sebesar 4573.8 kkal dan jumlah protein yang diperoleh sebesar 3682.8 gram dengan jumlah konsumsi sebesar 33 kg. Jumlah konsumsi ikan perkapita per bulan adalah sebesar 2.283 kg/kapita/bulan sedangkan jumlah konsumsi per kapita per tahun adalah sebesar 27.397 kg/kapita/tahun. Hal ni menunjukkan konsuumsi ikan masyarakat Desa Wonokerto sudah melebihi tingkat konsumsi yang dianjurkan pemerintah. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel lain selain jumlah konsumen, tingkat pendapatan konsumen, kebiasaan dan kesenangan konsumen, harga barang pengganti, harga ikan, pribadi, sosial, budaya, dan psikologis. Untuk memperoleh data yang lebih akurat perlu diadakan enelitian lebih lanjut mengenai perilaku konsumen sehingga dapat diketahui hubungan dari masing-masing variabel independent terhadap jumlah konsumsi ikan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/47/050803066 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 18 Oct 2008 11:22 |
Last Modified: | 28 Dec 2021 04:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132349 |
Preview |
Text
050803066.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |