NurdianiFaizah (2008) Pengaruh Paparan Berulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Berformalin 0.5 ppm Secara Oral Terhadap Perubahan Fisiologi F1 Mencit (Mus musculus) Betina Dari Induk Yang Terpapar 2 Bulan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, dan biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Dalam konsentrasi yang sangat kecil (di bawah satu persen), digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, digunakan juga sebagai antiseptic dan anti bakteri. Formalin bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun, karsinogen yang menyebabkan kanker, mutagen yang menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif serta iritatif. Formaldehid berinteraksi dengan molekul membran sel dan jaringan tubuh dan cairan (seperti protein dan DNA) dan merusak fungsi sel. Berdasarkan hal tersebut perlu dibuktikan apakah efek toksik dari formalin yang dipaparkan ke induk akan menurun ke anaknya. Paparan berulang ikan nila berformalin 0,5 ppm pada F1 mencit dari induk yang terpapar selama dua bulan digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui pengaruh tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2006 – Januari 2007 di Laboratorium Biomolekuler Fakultas MIPA Universitas Brawijaya Malang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan berulang ikan berformalin 0.5 ppm secara oral terhadap perubahan fisiologi F1 mencit betina dari induk yang terpapar selama 2 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental menggunakan rancangan percobaan uji t berpasangan (Uji Nyata Terkecil/UNT) dengan bantuan program minitab 13. Untuk analisa Non Parametrik digunakan analisa Mann-Whitney . Unit perlakuan yang dicobakan adalah kontrol (hanya diberi pakan pellet) dan ikan berformalin 0,5 ppm masing-masing dengan 6 kali ulangan. Parameter uji dalam penelitian ini adalah kimia darah FI mencit yang meliputi tes fungsi hati (kadar SGOT, SGPT, albumin, globulin), tes fungsi ginjal (kreatinin), serta kadar formaldehid dalam serum darah. Parameter uji yang lain adalah berat organ F1 mencit (hati, ginjal, lambung, dan usus), persentase kematian F1 mencit, dan kondisi makroskopis organ dari F1 mencit yang mengalami kematian. Selain itu juga dilakukan observasi klinis terhadap F1 mencit setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan berulang ikan nila berformalin 0.5 ppm menimbulkan berbagai efek pada F1 mencit betina, di antaranya terhadap kimia darah, berat organ, perubahan klinis, serta kondisi organ. Dari hasil analisa data dapat diketahui bahwa perlakuan kontrol dan 0.5 ppm ikan berformalin berbeda nyata (P<0.05) terhadap kadar albumin, kreatinin, formaldehid dalam serum darah, berat hati, ginjal, dan usus. Sedangkan untuk kadar SGOT, SGPT, globulin dan berat lambung tidak berbeda nyata (P>0.05). Perubahan klinis yang terjadi pada F1 mencit adalah rambut berdiri (11.11%), dan tumor (16.67%). Persentase F1 mencit yang mengalami kematian adalah 22.22%, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan kematian induk mencit yaitu 11.43%. Kondisi organ pada F1 mencit yang mengalami kematian adalah usus dan lambung mermbengkak, serta hati pucat menghitam, sedangkan kondisi makroskopis ginjal normal.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/2007/80/050803118 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Oct 2008 08:29 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 17:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132324 |
Preview |
Text
050803118.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |