AdiIntyas, Candra (2007) Analisis Sosial Ekonomi Nelayan skala kecil dalam upaya mencapai ketahanan pangan : Studi Kasus Nelayan Skala Kecil Di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Nelayan Indonesia terpaksa harus menerima tekanan akibat globalisasi. Model dunia yang relatif kuat melanda juga dunia perikanan Indonesia. Apalagi sumberdaya ikan dianggap sebagai milik umum atau common property sehingga keberhasilan seseorang dalam penangkapan, secara tidak langsung akan mengundang pihak lain untuk ikut terjun menangkapnya, beda sekali kalau sumberdaya itu milik perorangan seperti halnya kolam atau tambak (Martosubroto, 2006). Kebijakan motorisasi perahu dan modernisasi peralatan tangkap, yang populer disebut dengan istilah ”revolusi biru” yang mendorong timbulnya gejala lebih tangkap (overfishing) dan pengurasan sumber daya perikanan secara berlebihan di perairan pantai maupun perairan lepas pantai (Kusnadi, 2002). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ; (1) Penerimaan produksi rumah tangga nelayan skala kecil serta keterkaitannya dengan pemilik modal, (2) Curahan tenaga kerja rumah tangga nelayan skala kecil dalam upaya mencukupi ketahanan pangan, (3) Kondisi pola konsumsi (pangan dan non pangan) dan faktorfaktor yang mempengaruhinya pada rumah tangga nelayan skala kecil, (5) Sejauh mana keterikatan nelayan skala kecil dengan pemilik modal dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tembokrejo, kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada bulan Maret 2007. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik penelitian studi kasus. Sedangkan cara pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling . Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisa deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisa sejauhmana keterkaitan nelayan dengan pemilik modal (Bank, KUD, pengamba dan lain-lain) serta mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam ekonomi rumah tangga nelayan dan alternatif mata pencaharian yang dilakukan rumah tangga nelayan dalam upaya mencapai ketahanan pangan. Analisis deskriptif kuantitatif Analisa deskriptif kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu : (1) Analisa statistik yang dilakukan yaitu korelasi berganda (uji F), koefisien determinasi (uji R²), uji signifikasi model (uji t) dan analisis regresi (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas) dan (2) Analisa ketahanan pangan dilihat melalui pola pangan harapan (PPH). Nelayan skala kecil dalam memenuhi kebutuhan untuk kegiatan penangkapan dan kebutuhan sehari-hari meminjam modal pada lembaga permodalan nelayan formal (Bank Kredit Harian, KUD dan pegadaian) dan lembaga permodalan nelayan non formal (pengamba’ dan pegadaian). Perilaku ekonomi rumah tangga nelayan dapat dilihat dari tiga perilaku yaitu : 1) perilaku produksi, 2) perilaku curahan kerja dan 3) perilaku penerimaan dan pengeluaran konsumsi. Dalam menganalisa perilaku produksi rumah tangga nelayan skala kecil, terdapat tiga jenis variabel tak bebas (dependen) yaitu produksi penangkapan (melaut), produksi kegiatan non penangkapan dan produksi kegiatan non perikanan. Perilaku produksi penangkapan memiliki variabel independen aset kapal dan alat tangkap (ASK), jumlah bahan bakar untuk operasi melaut (BBM), pengalaman dan pendidikan nelayan (PDP), curahan tenaga kerja dalam kegiatan melaut (CKLM) dan variabel dummy untuk dapat tidaknya pinjaman modal/kredit (KRD). Dengan hasil persamaan regresi Y 1 = 345.230,3 + 0,869ASK + 3.462,319BBM + 3.227,399CKM + 5.863,912PDP – 787.235KRD. Perilaku produksi kegiatan diluar melaut memiliki variabel independen curahan tenaga kerja diluar kegiatan penangkapan (CKLM), jumlah angkatan kerja dalam keluarga nelayan (JKN), penerimaan produksi non perikanan (PRNP), pendidikan istri nelayan (PiSN), variabel dummy bagi keluarga nelayan yang bekerja sebagai buruh perikanan (Buruh pi) dan variabel dummy bagi keluarga nelayan yang bekerja sebagai pemilik perikanan (Pemilik pi). Dengan hasil persamaan regresi Y 2 = - 4.113.100 + 454,257CKLM + 1.126.801JKN – 0,696PRNP + 567.080,2PiSN + 3.917.070 Buruh pi+ 3.055.817Pemilik pi. Perilaku produksi kegiatan non perikanan memiliki variabel independen curahan tenaga kerja kegiatan non perikanan (CKNP), jumlah angkatan kerja dalam keluarga nelayan (JKN), variabel dummy untuk mata pencaharian sebagai buruh/pekerja non perikanan (Buruh non pi) dan variabel dummy untuk mata pencaharian sebagai pemilik usaha non perikanan (Pemilik non pi). Dengan persamaan regresi Y 3 = 6847,972 - 207,5267CKNP– 9010,489JKN + 5984167Buruh non pi + 1705268Pemilik non pi . Dalam menganalisa curahan tenaga kerja yang terbagi menjadi tiga : curahan tenaga kerja penangkapan (melaut), curahan tenaga non penangkapan dan curahan tenaga kerja non perikanan. Curahan tenaga kerja melaut memiliki variabel independen yaitu aset kapal dan alat tangkap (ASK), pengalaman dan pendidikan nelayan (PDP) dan jumlah angkatan kerja laki-laki dalam keluarga nelayan (JKNL) dengan persamaan regresi Y 4 = 1152,935 – 0,00ASK+ 28,486JKNL + 1291,388PDP. Curahan tenaga kerja non melaut memiliki variabel independen jumlah angkatan kerja dalam keluarga nelayan (JKN) dan curahan kerja non perikanan (CKNP) dengan persamaan regresi Y 5 = 466,479 + 985,902JKN– 0,488CKNP. Dalam menganalisa pola konsumsi rumah tangga nelayan dibagi menjadi dua kelompok yaitu : 1) pengeluaran untuk konsumsi kebutuhan pokok dan 2) pengeluaran untuk konsumsi kebutuhan non pokok seperti kegiatan sosial, kepuasan dan simpanan. Pengeluaran untuk konsumsi kebutuhan pokok dibagi menjadi dua yaitu : 1) pengeluaran untuk konsumsi pokok pangan dan 2) pengeluaran untuk konsumsi pokok non pangan seperti perumahan, listrik, sandang, kesehatan dan pendidikan. Pengeluaran untuk konsumsi pokok pangan memiliki variabel independen total pendapatan rumah tangga nelayan (TPD), jumlah anggota keluarga (JKN) dan tingkat pendidikan istri nelayan (PiSN) dengan persamaan regresi Y 6 = -670.480 + 0,053TPD +740.087,5JAK + 227.976,6PiSN. Pengeluaran untuk konsumsi pokok non pangan diduga dengan variabel independen pengeluaran untuk pendidikan anak (PenddAnak), pengeluaran untuk kesehatan (Kes), jumlah anggota keluarga (JAK), tingkat pendidikan istri nelayan (PiSN)dan pengeluaran untuk biaya pesta (Kpes) yang menghasilkan persamaan regresi Y 7 = 688.729,4 + 1,247PnddAnak +1,457Kes + 209.682,3JAK + 147.246,7PiSN- 0,645 Kpes. Pengeluaran non pangan diduga dengan variabel independen tabungan (Tab), pengalaman dan pendidikan nelayan (PDP), investasi dan perawatan kapal (Inv) dan total pengeluaran pokok (TKP) menghasilkan persamaan regresi Y
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/176/050803258 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 25 Oct 2008 10:18 |
Last Modified: | 28 Dec 2021 06:31 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132302 |
Preview |
Text
050803258.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |