Kajian Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil Dalam Rangka Ketahanan Pangan : Studi kasus: Nelayan Juragan Pancing Di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Yustinaningrum, Diah (2007) Kajian Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Skala Kecil Dalam Rangka Ketahanan Pangan : Studi kasus: Nelayan Juragan Pancing Di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sampai saat ini perikanan tangkap di Indonesia masih dikuasai oleh perikanan skala kecil. Sebanyak 94,44% usaha perikanan menggunakan perahu tanpa motor dan perahu motor tempel dan kapal dengan mesin sampai 5 GT dan hanya mampu beroperasi pada perairan pantai. Tak heran jika wilayah pantai sangat identik dengan kemiskinan. Dimensi yang fundamental dalam kemiskinan adalah food security (ketahanan pangan), karena kemiskinan menyebabkan hilangnya akses untuk mencukupi pangan (FAO, 2005). Melihat kenyataan ini, maka perlu dilakukan penelitian mengenai perilaku ekonomi rumah tangga nelayan skala kecil, khususnya pada rumah tangga yang memiliki mata pencaharian alternatif sebagai upaya mencapai kondisi ketahanan pangan. Perilaku ekonomi pada rumah tangga nelayan meliputi, kegiatan berproduksi, curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran (konsumsi). Rendahnya produktivitas nelayan kecil mengakibatkan pendapatan dari sector perikanan rendah. Tak heran jika seringkali rumah tangga nelayan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pokok, baik pangan maupun non pangan. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan seluruh hasil tangkapan dijual tanpa dikonsumsi sendiri sehingga pemenuhan kebutuhan protein hewani bukan berasal dari ikan. Upaya rumah tangga nelayan skala kecil untuk mencukupi kebutuhan hidup dilakukan dengan melibatkan anggota keluarganya baik pada usaha penangkapn maupun selain penangkapan (mata pencaharian alternatif). Dari uraian diatas masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimanakah kondisi ekonomi rumah tangga nelayan skala kecil dengan melihat perilaku ekonomi rumah tangga nelayan? (2) Bagaimanakah kaitan pendapatan dengan tingkat konsumsi (pangan dan non pangan) pada rumah tangga nelayan skala kecil? (3) Bagaimanakah kaitan tingkat konsumsi dengan ketahanan pangan pada rumah tangga nelayan skala kecil? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Deskripsi tentang perilaku ekonomi pada rumah tangga nelayan skala kecil, khususnya nelayan juragan pancing. (2) Deskripsi tentang kondisi pola konsumsi (pangan dan non pangan) dan ketahanan pangan pada rumah tangga nelayan juragan pancing. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan, curahan kerja, dan pola konsumsi pada rumah tangga nelayan juragan pancing’ Penelitian dilaksanakan di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek pada bulan Maret-April 2007. Dalam penelitian ini yang dijadikan obyek adalah nelayan juragan pancing yang mempunyai pekerjaan alternatif (non perikanan). Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif pada studi kasus nelayan juragan pancing, sedangkan teknik yang dipergunakan adalah survey. Sesuai prinsip metode deskriptif, maka obyek bahasan akan digambarkan secara tepat, detail dan jelas. Analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. analisa secara deskriptif kualitatif digunakan untuk membandingkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku ekonomi rumah tangga yang meliputi faktor-faktor yang ada pada variabel penerimaan produksi, curahan waktu kerja nelayan, dan pengeluaran rumah tangga nelayan yang nantinya dikaitkan dengan kondisi ketahanan pangan rumah tangga nelayan. Analisa secara deskriptif kuantitatif meliputi (1) analisa regresi linier untuk melihat sejauh mana hubungan variabel dependen dan independen pada penerimaan produksi nelayan, curahan kerja, pendapatan dan pengeluaran konsumsi rumah tangga nelayan (2) analisa ketahanan pangan untuk melihat tingkat konsumsi energi dan protein, serta nilai skor pola pangan harapan (PPH). Analisa tersebut untuk menunjang analisa data secara kualitatif. Perilaku ekonomi pada rumah tangga nelayan terdiri dari penerimaan produksi melaut (PRM), pendapatan non perikanan (PDNP), curahan kerja melaut (CKM), dan total konsumsi pokok (TKP). Dari hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 11, diperoleh model untuk : - PRM = -1614062+1,316 ASK+6486,413 BBM+18148,221 CKM+340229,2 PDD Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penerimaan produksi melaut adalah asset produksi (ASK), bahan bakar (BBM), dan curahan kerja melaut (CKM). - PDNP = 1,038 + 0,566 ASNP + 0,784 CKNP + 0,029 JAK Factor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan non perikanan adalah asset usaha non perikanan dan curahan kerja non perikanan. - CKM = 4,112 + 0,0945 ASK + 0,998 JKNL – 0,004 CKNP Factor-faktor yang berpengaruh terhadap curahan kerja melaut adalah jumlah angkatan kerja laki-laki (JKNL). - TKP = - 820250 + 0,0016 TPD + 1948938 JAK + 163722 PisN Factor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi pokok pangan adalah jumlah anggota keluarga (JAK) dan pendidikan istri nelayan (PisN).. Pola pengeluaran rumah tangga nelayan dibedakan menjadi konsumsi pokok pangan (KPP) dan konsumsi pokok non pangan (KPNP). Dari perhitungan, diperoleh rata-rata total konsumsi pokok rumah tangga nelayan Rp 9.103.705,67 per tahun dengan rata-rata Rp 6. 498.672,33 untuk pengeluaran pokok pangan dan Rp 2.605.033,33 untuk pengeluaran pokok non pangan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rumah tangga nelayan juragan pancing tidak termasuk dalam kategori rumah tangga miskin. Dimana rata-rata total pendapatan rumah tangga sebesar Rp 25.823.283,33 per tahun dengan rata- rata pengeluaran pokok Rp 9.103.705,67 per tahun. Rumah tangga nelayan juragan pancing mengahabiskan 35,26% dari total pendapatan untuk pengeluaran pokok dan sisanya 64,74% digunakan untuk menabung atau investasi. Rata-rata tingkat konsumsi energi pada rumah tangga nelayan masih dibawah angka kecukupan energi/AKE yang harus dipenuhi per harinya (2000 kkal) dengan nilai sebesar 1840,83 kkal/orang/hari. Namun secara umum ketahanan pangan rumah tangga nelayan juragan pancing di Desa Tasikmadu termasuk ke dalam rumah tangga tahan pangan ( Food secure) karena tingkat konsumsi lebih dari 70% dari angka kecukupan energi yang dianjurkan (1400) dengan nilai sebesar 92,04%. Rata-rata konsumsi protein pada rumah tangga nelayan juragan pancing di Desa Tasikmadu cukup tinggi, berada di atas standar angka kecukupan protein yang harus dipenuhi per harinya (52 gram) dengan nilai sebesar 67,27 gr/orang/hari (TKP = 129,36%). Ikan laut merupakan sumber protein terbesar dengan rata-rata konsumsi 28,94 gr/orang/hari (43,02%). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan pada rumah tangga nelayan cukup tinggi, hampir dua kali lipat dari tingkat konsumsi ikan yang dicanangkan DKP (28 kg/thn) dengan nilai sebesar 54,19 kg per tahun. Pola konsumsi pangan pada rumah tangga nelayan juragan pancing di Desa Tasikmadu cukup beragam. Dimana diperoleh total skor pola pangan harapan (PPH) sebesar 85,99 hampir mendekati skor PPH yang dianjurkan (100). Adapun saran yang dapat dikemukan pada penelitian ini antara lain, kebijakan dalam pengembangan dan peningkatan ekonomi nelayan, khususnya nelayan skala kecil diarahkan untuk peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam mendukung ekonomi dan tetap menjaga kelestariannya. Selain itu dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan dan ket

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/175/050803257
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Oct 2008 10:26
Last Modified: 28 Dec 2021 06:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132301
[thumbnail of 050803257.pdf]
Preview
Text
050803257.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item