Studi Tentang Usaha Pemasaran Ikan Segar di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Prabowo, R Hendrawan Virandika (2007) Studi Tentang Usaha Pemasaran Ikan Segar di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini mengambil obyek usaha pemasaran ikan hias di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban oleh pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer pada bulan Mei 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pemasaran di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban yang terdiri dari saluran pemasaran, lembaga pemasaran, volume pemasaran, biaya pemasaran dan total keuntungan.Analisis pemasaran yang terdiri dari analisis keuntungan, margin pemasaran, efisiensi pemasaran, Revenue Cost Ratio dan Return to Total Capital (RTC). Faktor Pendukung dan penghambat pada usaha pemasaran. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan teknik deskriptif yang digunakan adalah survei. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara random (acak). Dalam teknik random atas dasar strata, yang dijadikan sampel penelitian adalah para pedagang di Pasar Baru Tuban dan di TPI Karangsari yang terdiri dari pedagang besar, pedagang pengumpul dan pedagang pengecer yang masing-masing berjumlah 2 orang, terpilih melalui proses random. Di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban terdapat beberapa tempat pemasaran ikan segar. Dua tempat pemasaran ikan segar yang terbesar diantaranya adalah pasar Baru Tuban dan Tempat Pelelangan Ikan Karangsari. Kedua tempat itu didirikan pada tahun 1978 oleh pemerintah Kabupaten Tuban. Lembaga pemasaran ikan segar di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban terdiri dari nelayan sebagai produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer. Saluran pemasaran ikan segar terbentuk karena adanya proses perpindahan ikan segar dari nelayan yang menjual ikan segarnya di TPI Karangsari yang berada di tempat para nelayan mendapatkan hasil tangkapan mereka sampai kepada konsumen melalui pedagang pengumpul, pedagang besar atau pedagang pengecer. Didalam analisa penelitian ini pembelian ikan segar oleh pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer di pasar Baru Tuban dan di TPI Karangsari ditentukan meliputi 5 komoditi perikanan yaitu Kakap, Kerapu, Tengiri, Tongkol dan Cumi-cumi. Penjualan ikan segar yang dilakukan oleh pedagang perantara yaitu dengan menjual ikan segarnya di pasar Baru Tuban atau di TPI Karangsari atau mereka dapat menjual ikan segarnya dengan cara membawa ikan segar tersebut ke tempat para konsumen atau menjualnya setelah konsumen memesannya. Penyimpanan dilakukan dengan cara memasukkan ikan segar tersebut ke dalam cool box yang kemudian diberi es didalamnya dengan manambahkan garam agar es tersebut tidak mudah mencair. Ikan segar yang telah berada di dalam cool box kemudian disimpan di dalam gudang. Pengangkutan ikan segar oleh para pedagang perantara di Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban dilakukan dengan menggunakan becak, sepeda motor, pick up atau alat transpotasi lainnya. Pedagang pengumpul di pasar Baru Tuban rata-rata membutuhkan modal tetap per bulan sebesar Rp 15.770.000,00, sedangkan di TPI Karangsari sebesar Rp 11.270.000,00. Pedagang besar di pasar Baru Tuban membutuhkan modal tetap per bulan sebesar Rp 11.270.000,00, sedangkan di TPI Karangsari sebesar Rp 11.270.000,00. Pedagang pengecer di pasar Baru Tuban membutuhkan modal tetap per bulan sebesar Rp 290.000,00, sedangkan di TPI Karangsari sebesar Rp 290.000,00. Resiko yang timbul dalam pemasaran ikan segar karena sifat produk yaitu suatu ciri khas dari hasil perikanan (ikan segar) adalah mudah rusak. Selain itu resiko yang timbul disebabkan oleh perubahan kondisi pasar, sebab alamiah, sebab karena unsur manusia dan pemerintah. Informasi pasar khususnya mengenai pembentukan harga kepada nelayan, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer, konsumen serta badan usaha lainnya sangat penting dan diperlukan agar tidak merugikan pada salah satu pihak. Volume pemasaran oleh pedagang pengumpul yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar 872 kg dan 928 kg, sedangkan untuk di TPI Karangsari adalah sebesar 968 kg dan 928 kg. Volume pemasaran yang diperoleh dari pedagang besar yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar 664 kg dan 724 kg, sedangkan di TPI Karangsari adalah sebesar 664 kg dan 764 kg. Volume pemasaran yang diperoleh oleh pedagang pengecer yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar 120 kg dan 130 kg, sedangkan di TPI Karangsari adalah sebesar 140 kg dan 140 kg. Biaya pemasaran oleh pedagang pengumpul yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 13.820.494,00 dan Rp 14.624.332,00, sedangkan untuk di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 14.910.494,00 dan Rp 14.510.128,00. Biaya pemasaran yang diperoleh dari pedagang besar yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 12.050.128,00 dan Rp 13.370.494,00, sedangkan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 12.050.128,00 dan Rp 13.930.494,00. Biaya pemasaran yang diperoleh oleh pedagang pengecer yang dijadikan sampel penelitian di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 2.792.370,00 dan Rp 2.882.370,00, sedangkan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 3.022.370,00 dan Rp 2.292.370,00. Keuntungan (EAZ) rata-rata per bulan yang diperoleh oleh pedagang pengumpul di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 1.877.488,00, sedangkan rata-rata keuntungan (EAZ) per bulan untuk di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 2.025.747. Rata-rata keuntungan (EAZ) per bulan yang diperoleh dari pedagang besar di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 1.976.977,00, sedangkan rata-rata keuntungan (EAZ) per bulan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 1.614.297,00. Rata-rata keuntungan (EAZ) per bulan yang diperoleh oleh pedagang pengecer di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 646.065,00, sedangkan rata-rata keuntungan (EAZ) per bulan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 1.177.440,00. Rata-rata nilai AGM per bulan yang diperoleh oleh pedagang pengumpul di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 2.437,45, sedangkan rata-rata nilai AGM per bulan untuk di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 2.413,35. Rata-rata nilai AGM per bulan yang diperoleh dari pedagang besar di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 3.224,05, sedangkan rata-rata nilai AGM per bulan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 2.609,9. Rata-rata nilai AGM per bulan yang diperoleh oleh pedagang pengecer di pasar Baru Tuban adalah sebesar Rp 5.743,55, sedangkan rata-rata nilai AGM per bulan di TPI Karangsari adalah sebesar Rp 8.999,95. Dari hasil perhitungan didapatkan rata-rata nilai AGM per bulan dalam rupiah per kilogram ikan segar yang dijual pedagang baik di pasar Baru Tuban maupun di TPI Karangsari adalah sebesar masing masing sesuai dengan rata-rata nilai AGM diatas. Rata-rata nilai efisiensi pemasaran per bulan pada pedagang pengumpul, pedagang besar dan pedagang pengecer di pasar Baru Tuban dan TPI Karangsari menunjukkan bahwa pemasaran ikan segar ini sudah efisien karena nilai efisiensi pemasaran kurang dari

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/173/050803255
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 25 Oct 2008 10:49
Last Modified: 28 Dec 2021 06:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132299
[thumbnail of 050803255.pdf]
Preview
Text
050803255.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item