AhmadSu`udi (2007) Pendugaan tingkat kesuburan perairan dengan pendekatan fitoplankton sebagai produktifitas primer di Telaga Pomben dan Kidul, Desa Klangonan, Kebomas, Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Telaga adalah daerah perairan yang kecil dimana zona litoralnya relatif besar dibandingkan daerah limnetik maupun profundal (Odum, 1993). Manusia memanfaatkan telaga untuk berbagai keperluan seperti mandi dan mencuci, sumber air minum, kegiatan budidaya ikan, memancing, tempat membuang limbah domestik dan yang lainnya. Beragamnya pemanfaatan telaga akan mempengaruhi tingkat kesuburan perairan. Fitoplankton sebagai produsen primer dapat digunakan untuk pendugaan tingkat kesuburan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan jumlah fitoplankton, mengetahui kondisi kualitas air di telaga yang mendukung kehidupan fitoplankton dan menentukan tingkat kesuburan perairan. Penelitian ini dilaksanakan di Telaga Pomben dan Kidul, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Waktu penelitian antara bulan November - Desember 2006 dengan lama penelitian satu bulan, 4x ulangan dengan selang waktu seminggu sekali. Materi penelitian ini adalah produktifitas primer dan komunitas fitoplankton di Telaga Pomben dan Kidul beserta parameter kualitas airnya meliputi parameter fisika yang terdiri dari: suhu dan kecerahan; parameter kimia terdiri dari: pH, nitrat, fosfat dan karbondioksida. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan di Telaga Pomben dan Kidul dengan didasarkan pada perbedaan pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Klangonan. Telaga Pomben dimanfaatkan untuk sumber air minum dan Telaga Kidul untuk keperluan sehari-hari (mandi dan mencuci). Tiap telaga dibagi menjadi 3 stasiun yaitu daerah inlet, outlet dan daerah tengah. Pengambilan data dilakukan pada tiga kedalaman yaitu permukaan, daerah kompensasi (didasarkan pada nilai kecerahan) dan afotik (2 kali nilai kecerahan). Analisis data meliputi Indek Keanekaragaman, Indek Dominansi dan regresi berganda yang menggunakan program Minitab versi 13. Hasil pengukuran kualitas air di Telaga Pomben pada setiap stasiun, sebagai berikut: suhu antara 33-37 oC dengan total rata-rata sebesar 34,88 oC; kecerahan antara 40-50 cm dengan total rata-rata sebesar 46,25 cm; pH antara 7-9 dengan total rata-rata sebesar 7,8; nitrat antara 0,0-0,2 mg/l dengan total rata-rata sebesar 0,099 mg/l; fosfat antara 0,014-0,051 mg/l dengan total rata-rata sebesar 0,022 mg/l dan karbondioksida antara 1,82-5,45 mg/l dengan total rata-rata sebesar 3,23 mg/l. Sedangkan di Telaga Kidul hasilnya sebagai berikut: suhu antara 31-34.5 oC dengan total rata-rata sebesar 33,39 oC; kecerahan antara 40-45 cm dengan total rata-rata sebesar 41,25 cm; pH antara 7-8 dengan total rata-rata sebesar 7,53; nitrat antara 0,0-0,2 mg/l dengan total rata-rata sebesar 0,12 mg/l; fosfat antara 0,009-0,029 mg/l dengan total rata-rata sebesar 0,015 mg/l dan karbondioksida antara 1,82-5,45 mg/l dengan total rata-rata sebesar 3,33 mg/l. Secara umum kualiatas air di Telaga Pomben dan Kidul masih sesuai untuk kehidupan fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton di Telaga Pomben tertinggi di stasiun I pada minggu ke-2 sebanyak 3.745 sel/ml dan yang terendah di stasiun III pada minggu ke-1 sebanyak 1.836 sel/ml. Sedangkan total rata-ratanya sebanyak 2.700,33 sel/ml. Berdasarkan komposisi dan kelimpahan relatif, fitoplankton dari genus Merismopedia, Chlorococcum dan Coccomyxa banyak ditemukan pada tiap stasiun. Tingkat keragaman fitoplankton termasuk dalam keanekaragaman rendah (0,911) sampai keanekaragaman tinggi (3,64) dengan total rata-rata sebesar 2,88. Indek Dominansi mengindikasikan tidak terjadi adanya dominansi atau spesies menyebar rata (0,106) sampai adanya dominansi (0,56) dengan total rata-rata sebesar 0,189. Kelimpahan fitoplankton di Telaga Kidul tertinggi di stasiun I pada minggu ke-3 sebanyak 5.107 sel/ml dan yang terendah di stasiun I pada minggu ke-1 sebanyak 2.003 sel/ml. Sedangkan total rata-ratanya sebanyak 3.518,08 sel/ml. Berdasarkan komposisi dan kelimpahan relatif, fitoplankton dari genus Merismopedia, Zygnemopsis, Chlorococcum dan Oscillatoria banyak ditemukan pada tiap stasiun. Tingkat keragaman fitoplankton termasuk dalam keanekaragaman sedang (2,036) sampai keanekaragaman tinggi (3,861) dengan total rata-rata sebesar 3,112. Indek Dominansi antara 0,09-0,277 mengindikasikan tidak terjadi adanya dominansi dengan total rata-rata sebesar 0,154. Pengukuran produktifitas primer di Telaga Pomben antara 0,173-0,72 g C/m3/hari dengan total rata-rata sebesar 0,494 g C/m3/hari dan di Telaga Kidul antara 0,128-0,742 g C/m3/hari dengan total rata-rata sebesar 0,522 g C/m3/hari. Berdasarkan produktifitas primer maka Telaga Pomben dan Kidul termasuk dalam kategori oligotrof sampai mesotrof. Sedangkan total rata-ratanya termasuk mesotrof. Hasil analisis regresi berganda antara produktifitas primer (Y) dengan jumlah fitoplankton (X1), suhu (X2), kecerahan (X3), pH (X4), CO2 (X5), nitrat (X6) dan fosfat (X7) di Telaga Pomben didapatkan nilai Fhitung sebesar 13,7 (p-value F = 0,012). P-value F < 5 % (0,012 < 0,05) artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap produktifitas primer. Adapun persamaan regresinya: Y = - 4,76 + 0,000070 X1 + 0,144 X2 – 0,00576 X3 + 0,0911 X4 – 0,0607 X5 – 2,59 X6 + 2,18 X7 Variabel yang berpengaruh dari nilai terbesar ke yang terkecil diketahui dari kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat melalui kuadrat korelasi sederhana yang dimulai dari nitrat (29,0521 %), suhu (21,9024 %), fitoplankton (0,1369 %), pH (0,0676 %), fosfat (0,0324 %), kecerahan (0,0196 %) dan CO2 (0,01 %). Sedangkan di Telaga Kidul didapatkan nilai F-hitung sebesar 0,86 (p-value 0,599). p-value F > 5 % (0,599 > 0,05) artinya variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap produktifitas primer. Adapun persamaan regresinya: Y = 5,37 + 0,000053 X1 – 0,127 X2 + 0,0308 X3 – 0,227 X4 – 0,0709 X5 + 0,080 X6 – 8,3 X7 Variabel yang berpengaruh dari yang terbesar dimulai dari kecerahan (7,7284 %), pH (6,6049 %), CO2 (4,7961 %), fitoplankton (4,0401 %), suhu (3,6481 %), fosfat (0,9604 %) dan nitrat (0,0049 %). Berdasarkan total rata-rata produktifitas primernya dapat disimpulkan bahwa tingkat kesuburan di Telaga Pomben dan Kidul termasuk perairan mesotrof. Di Telaga Kidul produktifitas primer lebih besar (0,522 g C/m3/hari) daripada di Telaga Pomben (0,494 g C/m3/hari) artinya di Telaga Kidul lebih subur daripada di Telaga Pomben. Atau dengan kata lain, pemanfaatan telaga untuk keperluan sehari-hari akan menyebabkan air telaga menjadi lebih subur dibandingkan dengan pemanfaatan untuk sumber air minum. Saran dari penelitian ini adalah perlunya dilakukan penelitian lanjutan tentang topik diatas pada musim penghujan saat terjadi masukan dari air sungai dan perlunya penyuluhan terhadap masyarakat Desa Klangonan tentang upaya menjaga kualitas air telaga agar dapat bermanfaat untuk waktu yang akan datang.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPR/2007/140/050803186 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 23 Oct 2008 09:14 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 16:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132270 |
Preview |
Text
050803186.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |