Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Tempuyung (Sonchus arvensis L) Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila.

BaiqRahmiYuliati (2007) Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Tempuyung (Sonchus arvensis L) Dengan Konsentrasi Yang Berbeda Terhadap Tingkat Kelulushidupan Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan mas merupakan komoditi air tawar yang telah lama dibudidayakan. Produksi ikan mas terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang konsumsi ikan sebagai alternatif protein hewani yang harganya lebih murah jika dibandingkan dengan protein yang berasal dari daging sapi, kambing, ayam dan hewan lainnya. Kendala yang sering menyebabkan kegagalan dalam budidaya ikan mas adalah kendala biologis berupa serangan penyakit ikan yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Untuk mengatasi serangan bakteri ini, biasanya digunakan antibiotik dan bahan kimia lainnya. Pemberian antibiotik secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya resistensi dan polusi lingkungan sehingga diperlukan bahan alami yang dapat menggantikan penggunaan bahan kimia tersebut. Tempuyung merupakan tumbuhan obat yang mengandung banyak senyawa kimia yang dapat dijadikan alternatif pengobatan, flavonoid merupakan salah satu senyawa antibakteri yang terdapat pada tempuyung yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar tempuyung dengan konsentrasi yang berbeda terhadap tingkat kelulushidupan ikan mas yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila . Kegunaan penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi para pengusaha dan petani ikan yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif untuk mengobati ikan yang terserang penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2006 sampai Februari 2007. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Sebagai perlakuan adalah perbedaan konsentrasi ekstrak kasar tempuyung yaitu : 0 %, 3 %, 6 %, 9 % dan 12 %. Parameter utama dalam penelitian ini adalah tingkat kelulushidupan (SR). Sedangkan parameter penunjangnya adalah pengamatan hematologi dan kualitas air (suhu, pH dan DO) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar tempuyung ( Sonchus arvensis L.) dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat kelulushidupan ikan mas ( Cyprinus carpio L.) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila , hal ini berarti menolak H o dan menerima H1. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa perlakuan A (3%) memberikan hasil kelulushidupan tertinggi sebesar 93,33% diikuti oleh perlakuan B (6%) sebesar 73,33% kemudian perlakuan C (9%) dan D (12%) sebesar 60%. Sedangkan perlakuan K (kontrol) sebesar 20%. Hubungan antara konsentrasi ekstrak kasar tempuyung dan tingkat kelulushidupan ikan mas berupa persamaan garis kuadrtaik Y = – 1,1 X² + 14,89 X + 31,996 dengan R2 = 0,672 dan r = 0,82. Semakin tinggi dosis antibakteri yang digunakan, maka semakin cepat sel bakteri akan terbunuh. Namun tidaklah efektif menggunakan dosis yang terlalu tinggi dalam pengobatan. Disamping akan menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibakteri tertentu, penggunaan dosis yang terlalu tinggi dapat membunuh hospes (ikan mas) dan juga kurang ekonomis dalam pemakaiannya. Pada pengamatan hematologi, ikan sehat memiliki eritrosit yang utuh tanpa adanya kerusakan pada membran sel. Ikan yang terinfeksi bakteri menunjukkan membran eritrosit mengalami kerusakan dan terjadi pengerutan inti sel. Sedangkan pada ikan yang telah diobati eritrosit utuh tanpa adanya kerusakan sel. Kualitas air media pemeliharaan terdiri dari suhu antara 24o-25oC, pH media antara 6,1-7,08 sedangkan DO media antara 5,2-8,4 ppm. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kasar tempuyung ( Sonchus arvensis L.) dengan konsentrasi yang berbeda berpengaruh nyata terhadap tingkat kelulushidupan (SR) ikan mas ( Cyprinus carpio L.) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dengan perlakuan A (3%) memberikan hasil kelulushidupan tertinggi sebesar 93,33% diikuti oleh perlakuan B (6%) sebesar 73,33% kemudian perlakuan C (9%) dan D (12%) sebesar 60%. Sedangkan perlakuan K (kontrol) dimana ikan hanya diinfeksi tanpa diobati menunjukkan tingkat kelulushidupan sebesar 20%. Berdasarkan penelitian ini dapat disarankan untuk pengobatan ikan yang terserang bakteri Aeromonas hydrophila sebaiknya menggunakan konsentrasi ekstrak tempuyung ( Sonchus arvensis L.) sebesar 3% sampai 6, 77% sebanyak 2 kali dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat kekronisan serangan bakteri Aeromonas hydrophila jika dilakukan penginfeksian dengan cara penyuntikan langsung.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2007/121/050803159
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.8 Aquaculture
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Oct 2008 13:39
Last Modified: 19 Oct 2021 16:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132252
[thumbnail of 050803159.pdf]
Preview
Text
050803159.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item