Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) yang Di Daratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon Jawa Barat.

HastutyHandayani (2006) Estimasi Potensi Sumberdaya Ikan Kakap Putih (Lates Calcarifer) yang Di Daratkan Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu jenis ikan ekonomis penting yang memiliki volume penangkapan tinggi dibandingkan beberapa jenis ikan lainnya diperairan Cirebon Jawa Barat adalah ikan kakap putih ( Lates calcarifer ) yang merupakan jenis perikanan demersal. Hal ini membuktikan bahwa perikanan kakap putih sangat potensial di Jawa Barat dan harganya relatif mahal dibandingkan jenis ikan laut lainnya. Penelitian ini dilakukan karena potensi perikanan kakap putih diCirebon yang lebih baru adalah perlu diketahui dengan tujuan kedepannya untuk pengelolaan usaha perikanan tangkap ikan Kakap putih dengan memperhatikan parameter populasi dan besarnya nilai MSY ( Maximum Sustainable Yield ) dari ikan kakap putih tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengestimasi kondisi maksimum berimbang lestari ( Maximum Sustainable Yield ) sumberdaya ikan kakap putih yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cirebon Jawa Barat, (2) Mengetahui kondisi perikanan kakap putih yang didaratkan di Pelabuhan Kejawanan Cirebon Jawa Barat, (3) Menetapkan srategi perencanaan pengelolaan Sumberdaya ikan kakap putih yang di daratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Cirebon Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan Cirebon pada bulan Juni-Aguistus 2006. Materi dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data statistik perikanan mulai tahun 1998 sampai 2005. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model Schaefer,Fox dan Walter & Hilborn. Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kakap putih yang didaratkan di PPN Kejawanan adalah bubu. Hasil estimasi kondisi MSY dengan menggunakan pendekatan Schaefer, Fox tidak dapat diterapkan karena dari hasil regresi menunjukan bahwa nilai b berharga positif. Jika diplotkan ke dalam grafik hubungan CpUE dan Effort akan membentuk suatu garis linier positif. Sehingga titik maksimum akan keseimbangan tidak akan tercapai. Karena itu dalam penelitian ini model Water-Hilborn yang digunakan untuk mengestimasi kondisi MSY ikan kakap yang didaratkan di PPN Cirebon. Dari perhitungan dengan menggunakan model Walter-Hilborn didapatkan nilai r (kecepatan pertumbuhan intinsik populasi) sebesar 2,4950 cm/tahun. Hal ini berarti bahwa ikan kakap mempunyai kecepatan pertumbuhan yang cepat. Semakin besar nilai r maka pertumbuhan ikan semakin cepat.Daya dukung alami (k) di sekitar perairan Cirebon sebesar 1045,2932 ton/tahun. Karena nilai k tinggi dan pertumbuhan intrinsik dari ikan kakap adalah cepat maka stok ikan kakap di sekitar perairan Cirebon cepat untuk melakukan pemulihan. Sedangkan untuk kemampuan penangkapan (q) pada alat tangkap bubu sebesar 0.001417247. Hasil estimasi tersebut menunjukkan bahwa perikanan kakap di perairan Cirebon dalam kondisi under-fishing dengan tingkat pemanfaatan (TP) sebesar 77.58% dari titik MSY. Nilai potensi lestari (Pe) ikan kakap di sekitar perairan Cirebon sebesar 522.6466043 ton/tahun. Penentuan jumlah hasil tangkap yang diperbolehkan (JTB) didapatkan dengan menghitung 80% dari nilai MSY ketiga. Dalam satu tahun jumlah tangkap yang diperbolehkan di perairan Cirebon sebesar356,1097 ton. dengan menentukan JTB yang besarnya berada di bawah nilai MSY, sumberdaya ikan kakap dapat dijaga dan di pelihara kelangsungan hidupnya. Jumlah tangkap yang diperbolehkan (JTB ) merupakan nilai aman di bawah MSY agar ikan dapat tumbuh mencapai nilai ekonomis serta melakukan reproduksi sebelum ikan tersebut ditangkap. Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa alat tangkap yang digunakan adalah bubu. Nilai potensi lestari adalah (Pe) 522.6466 ton/tahun.. Karena status perikanan kakap yang didaratkan di PPN Kejawanan masih mengalami under-fishing . Alternatif pengelolaan sunberdaya perikanan kakap putih agar tetap lestari yaitu dengan dengan pembatasan kuota hasil tangkapan yang tertangkap di perairan Cirebon Jawa Barat. Sebaiknya melakukan pendugaan stok dengan menggunakan pendekatan model Walter Untuk mengontrol jumlah hasil tangkapan diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan perundang-undangan, mengingat perairan yang umum bersifat open acces sehingga memungkinkan munculnya prinsip common property . Kerjasama yang diharapkan adalah dalam hal pengawasan dan pembatasan jumlah alat tangkap yang dioperasikan melalui sistem perizinan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2006/6/050803045
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Oct 2008 14:16
Last Modified: 19 Oct 2021 15:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132220
[thumbnail of 050803045.pdf]
Preview
Text
050803045.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item