Pengaruh Aplikasi Ekstrak Daun Tanaman Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) sebagai Agens Penginduksi Ketahanan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Tobacco Mosaic Virus (TMV).

Sa`ida, NurSifa`atun (2017) Pengaruh Aplikasi Ekstrak Daun Tanaman Pagoda (Clerodendrum paniculatum L.) sebagai Agens Penginduksi Ketahanan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) terhadap Tobacco Mosaic Virus (TMV). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang tidak saja memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi juga karena buahnya yang memiliki kombinasi warna, rasa, dan nilai nutrisi yang lengkap. Rataan produksi cabai nasional masih mencapai 4,35 ton /ha, sementara potensi produksi cabai dapat mencapai lebih 10 ton/ha, sehingga produksivitas cabai nasional belum mendekati produktivitas yang sebenarnya. Salah satu penyebab diantaranya adalah infeksi virus tumbuhan seperti Tobocco Mosaic Virus (TMV). Penyakit yang disebabkan oleh TMV merupakan kendala utama yang dihadapi dalam budidaya cabai rawit. Salah satu agens biologis yang terdapat pada ekstrak daun pagoda diduga mampu meningkatkan ketahanan tanaman cabai rawit terhadap infeksi TMV. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak daun pagoda sebagai pemicu ketahanan sistemik terinduksi pada tanaman cabai rawit terhadap penyakit mosaik yang disebabkan oleh TMV, dan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun pagoda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Screen House Desa Karang Widoro, Kecamatan Dau, Malang dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Juni sampai Oktober 2016. Perlakuan pada penelitian ini yaitu tanpa aplikasi ekstrak daun pagoda dan tanpa inokulasi TMV (kontrol negatif); tanpa aplikasi ekstrak daun pagoda dan dengan inokulasi TMV (kontrol positif); Aplikasi ekstrak daun pagoda sebanyak 1 kali; 2 kali; 3 kali; dan 4 kali. Masingmasing perlakuan memiliki jarak frekuensi 7 hari dengan menggunakan konsentrasi 50%. Penelitian diatur menggunakan RAL yang diulang 4 kali, setiap ulangan terdiri dari 2 tanaman, sehingga total terdapat 40 tanaman uji. Variabel yang diamati diantaranya: masa inkubasi, intensitas penyakit, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah pertanaman, dan kategori ketahanan tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam atau Analysis of Variance (ANOVA) dilakukan dengan menggunakan uji F dengan taraf kesalahan 5%. Apabila berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian ekstrak daun pagoda sebanyak 3 kali dan 2 kali aplikasi dapat memperpanjang masa inkubasi TMV masing-masing 17,50 dan 13.75 hari setelah inokulasi, dapat menurunkan intensitas penyakit TMV masing-masing sebesar 10.10% dan 13.04 %. Kedua perlakuan tersebut memiliki kategori ketahanan yang sama, yaitu sama-sama tahan dibandingkan perlakuan yang lain. Selain itu, perlakuan aplikasi ekstrak daun pagoda sebanyak 3 kali dan 2 kali juga dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dalam pertumbuhan dan produksi tanaman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/3/051701401
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 14 Mar 2017 11:43
Last Modified: 19 Oct 2021 07:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132119
[thumbnail of SKRIPSI_NUR_SIFA'ATUN_SA'IDA.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_NUR_SIFA'ATUN_SA'IDA.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item