Setiawan, Bramantia (2017) Pemetaan Daerah Rawan Longsor Di Kecamatan Pujon Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (Ahp). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanah longsor adalah salah satu bentuk bencana alam berupa perpindahan massa tanah dalam waktu yang singkat dengan volume yang besar. Suatu kawasan dapat dinyatakan memiliki potensi longsor jika memiliki kelerengan cukup curam, memiliki bidang gelincir berupa lapisan bawah permukaan tanah yang kedap air serta cukup air untuk menjenuhkan tanah di atas bidang gelincir. Tanah longsor diawali oleh proses air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai lapisan tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka lapisan tanah tersebut menjadi licin dan massa tanah diatasnya akan bergerak meluncur searah dengan lereng. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang pada bulan September 2016 hingga November 2016. Pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratoriun PSISDL (Pedologi dan Sistem Informasi Sumber Daya Lahan), Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Pada Penelitian ini diterapkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan metode statistik multikriteria yang membantu kerangka berpikir manusia dimana faktor logika, pengalaman, pengetahuan, emosi dan rasa disusun ke dalam suatu proses sistematis berupa hierarki. Konsep yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pada pembuatan skor dalam pemetaan daerah rawan longsor yang memanfaatkan data pendapat (judgement). Data ini bersifat kualitatif dan dideskripsikan dengan metode AHP ke dalam bentuk kuantitatif dengan pemberian nilai penting dan disusun ke dalam hierarki analitik. Parameter yang digunakan dalam pemetaan kerawanan longsor ini adalah kemiringan lereng, litologi (jenis batuan), penggunaan lahan, curah hujan dan jarak titik pengamatan dengan tebing jalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kecamatan Pujon didominasi oleh tingkat kerawanan longsor agak rawan dengan luasan 10.593,36 ha atau 69,44% meliputi Desa Wiyurejo, Madiredo, Tawangsari, Ngabab, Ngroto, dan Pujon Kidul. Wilayah kategori tidak rawan terdapat di Desa, Sukomulyo, Bendosari, Pandesari, dan Ngabab dengan luasan 3.495,78 ha atau 22,91%. Wilayah kategori rawan terdapat di Desa Ngebrong, Wiyurejo, dan Sukomulyo dengan luasan 1.076,85 ha atau 7,06%. Wilayah kategori sangat rawan terdapat di Desa Ngebrong dengan luasan 90,09 ha atau 0,59%. Faktor yang paling mempengaruhi kerawanan longsor di Kecamatan Pujon adalah lereng dengan persentase pengaruhi 45% dari semua parameter.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/181/051703492 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 04 May 2017 09:15 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132089 |
Preview |
Text
JURNAL.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
SKRIPSI_FULL.pdf Download (9MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |