Anggraini, Dewi (2017) Biologi dan Preferensi Tungau Predator Biologi dan Preferensi Tungau Predator Blattisocius keegani dan Cheyletus eruditus Pada Tungau Acarus siro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bahan pangan merupakan kebutuhan utama bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Bahan pangan simpanan berupa biji-bijian atau produk olahan lainnya mudah mengalami kerusakan. Penyebab kerusakan bahan pangan simpanan salah satunya adalah serangan tungau Acarus siro Linneaus (Acaridae). Tindakan pengendalian hama tungau gudang secara biologi yaitu memanfaatkan tungau predator. Tungau predator yang berpotensi mengendalikan A. siro adalah tungau Blattisocius keegani Fox (Ascidsae) dan Cheyletus eruditus Schrank (Cheyletidae). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji biologi dan preferensi tungau predator B. keegani dan C. eruditus pada mangsa tungau A. siro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2016 di Laboratorium Hama Tumbuhan 3, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan pada arena percobaan berupa cawan petri kecil yang diletakkan di atas busa pada cawan petri sedang. Ragi halus ditempatkan pada cawan petri kecil sebagai pakan tungau A. siro. Penelitian biologi terdiri dari dua perlakuan tungau predator yaitu B. keegani dan C. eruditus dan diulang sebanyak 20 kali. Pada arena penelitian ditempatkan 20 imago A. siro sebagai pakan predator. Pengamatan perkembangan pradewasa tungau B. keegani dan C. eruditus diamati dari satu telur. Telur tersebut diamati setiap hari sampai menetas, setelah menetas pengamatan dilakukan setiap 3 jam sampai menjadi imago. Pengamatanlama hidup imago jantan dan betina serta keperidian tungau B. keegani dan C. eruditus dilakukan dengan mencatat lama hidup imago jantan dan betina serta jumlah telur yang diletakkan setiap hari sampai imago mati. Studi preferensi dilakukan dengan menempatkan imago betina B. keegani dan C. eruditus pada arena yang sudah terdapat 10 telur, 10 larva, 10 protonimfa, dan 10 imago tungau A. siro. Penelitian ini diulang sebanyak 20 kali. Setelah 24 jam, jumlah masing-masing fase tungau A. siro yang dimangsa dihitung dan dicatat. Data perkembangan pradewasa, keperidian, lama hidup imago betina, lama hidup imago jantan, dan preferensi mangsa tungau B. keegani dan C. eruditus dianalisis menggunakan uji t pada taraf kesalahan 5%. Data jumlah setiap fase yang dimangsa dianalisis menggunakan analisis ragam pada taraf kesalahan 5%. Apabila hasil analisis menunjukkan perbedaan secara nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil pengamatan biologi menunjukkan bahwa perkembangan pradewasa tungau B. keegani dan C. eruditus pada mangsa A. siro yaitu 10,16 dan 12,14 hari. Lama hidup imago betina tungau B. keegani dan C. eruditus, yaitu 23,75 dan 17,00 hari, sedangkan lama hidup imgao jantan yaitu 17,00 dan 11,10 hari. Pengamatan keperidian menunjukkan telur yang diproduksi tungau B. keegani dan C. eruditus sebanyak 25,35 dan 38,90 butir. Hasil pengamatan preferensi mangsa menunjukkan bahwa tungau B. keegani lebih menyukai fase telur dibandingkan fase larva, protonimfa, dan imago A. siro. Jumlah telur yang dimangsa tungau B. keegani sebanyak 2,15 butir. Sementara itu, tungau C. eruditus lebih menyukai fase telur dan imago tungau A. siro. Hal tersebut terlihat dari jumlah yang dimangsa yaitu 2,20 butir dan 2,15 imago A. siro.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2017/17/051701415 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 15 Mar 2017 09:55 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 06:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132077 |
Preview |
Text
DEWI_ANGGRAINI.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |