Pemetaan Status Unsur Hara N, P Dan K Pada Lahan Sawah Di Kecamatan Arjasa Dan Jangkar, Kabupaten Situbondo (Untuk Menentukan Rekomendasi Dosis Pemupukan Padi)

Fadillah PW, Nino (2017) Pemetaan Status Unsur Hara N, P Dan K Pada Lahan Sawah Di Kecamatan Arjasa Dan Jangkar, Kabupaten Situbondo (Untuk Menentukan Rekomendasi Dosis Pemupukan Padi). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Situbondo menjadi salah satu andalan swasembada pangan nasional. Saat ini Kabupaten Situbondo memiliki luas lahan sawah produktif seluas 102,215 ribu hektar. Tahun 2014 hasil produksi padi lahan sawah di Situbondo mencapai 253.198 ton, sedangkan untuk lahan non sawah berproduksi sebanyak 24.164 ton. Produksi padi Jawa Timur Angka Sementara (ASEM) tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan produksi tahun 2013 (BPS Jatim, 2015). Kabupaten Situbondo dipastikan mengalami surplus atau mengalami kelebihan produksi beras hingga mencapai 101.770 ton setelah dikurangi kebutuhan pangan sebanyak 665.334 jiwa warga Kabupaten Situbondo. Produksi padi di Kabupaten Situbondo memiliki rata-rata produksi yang sedang (3-6 ton/ha), sedangkan rata-rata produksi padi di Jawa Timur memiliki rata-rata produksi yang tinggi (>6 ton/ha). Sehingga perlu adanya peningkatan produksi padi di Kabupaten Situbondo. Penggunaan pupuk tidak berimbang yang dilakukan petani merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas padi di Kabupaten Situbondo. Setiap lahan memiliki status hara tanah berbeda-beda yang dipengaruhi oleh jenis tanah dan tingkat pengelolaan tanah yang dilakukan oleh petani. Untuk mendukung potensi pertanian di Kabupaten Situbondo, khususnya tanaman padi diperlukan pemetaan status unsur hara. Informasi status unsur hara dapat digunakan untuk penetapan dosis pupuk untuk tanaman padi yang akan dibudidayakan. Metode yang digunakan adalah metode survei grid kaku dengan tingkat survei semi detail skala 1:50.000, kerapatan pengambilan contoh tanah tiap 500 meter, titik sampel pengamatan sebanyak 174 titik dengan luas lahan 3.365 ha. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit dengan pola teratur. Contoh tanah yang diambil kemudian dianalisis di laboratorium. Analisis spasial menggunakan software ArcGIS 9.3 dengan menambahkan hasil analisis sifat kimia tanah ke dalam attribute titik pengambilan contoh tanah. Hasil tersebut selanjutnya digunakan untuk interpolasi menggunakan Metode Kriging, sehingga dapat diketahui sebaran status unsur hara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status unsur hara N di Kecamatan Arjasa dan Jangkar tergolong kriteria sangat rendah, rendah, dan sedang. Status unsur hara P pada Kecamatan Arjasa dan Jangkar tergolong status sangat rendah, rendah, dan sedang. Status unsur hara K pada Kecamatan Arjasa dan Jangkar tergolong rendah dan sedang. Rata-rata produksi padi pada Kecamatan Arjasa dan Jangkar tergolong sedang. Berdasarkan status unsur hara pada Kecamatan Arjasa dan Jangkar diperoleh rekomendasi dosis pemupukan N, P, dan K. Untuk N sangat rendah, rendah, dan sedang diperlukan pupuk Urea sebesar 451 kg/ha, 419 kg/ha, dan 380 kg/ha. Untuk P sangat rendah, rendah, dan sedang diperlukan pupuk SP36 sebesar 190 kg/ha, 169 kg/ha, dan 138 kg/ha. Untuk K rendah dan sedang diperlukan pupuk KCl sebesar 90 kg/ha dan 75 kg/ha.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/169/051703234
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 12 Apr 2017 08:55
Last Modified: 12 Sep 2022 07:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132076
[thumbnail of NINO FADILLAH P.W.pdf] Text
NINO FADILLAH P.W.pdf

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item