Pengaruh Pemberian Bakteri Aeromonas Hydrophila C. Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus.) Dengan Ukuran Berbeda Yang Diberi Perlakuan Ekstrak Kasar Kayu Akway (Drimys Piperita Hook F.)

Nur, Ayu Nabilah (2018) Pengaruh Pemberian Bakteri Aeromonas Hydrophila C. Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus Linnaeus.) Dengan Ukuran Berbeda Yang Diberi Perlakuan Ekstrak Kasar Kayu Akway (Drimys Piperita Hook F.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Indonesia ikan nila (Oreochromis niloticus Linnaeus.) merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar unggulan yang berkembang cukup baik. Ikan nila termasuk salah satu komoditas perikanan yang digemari oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan protein dengan kandungan protein sebesar 17,5%, lemak 4,1% dan air sebesar 74,8%. Namun masalah yang dianggap sering menjadi penghambat budidaya ikan nila adalah munculnya serangan penyakit. Salah satu jenis penyakit ikan air tawar di perairan tropis yang sering dijumpai yaitu “Motil Aeromonas Septicemia” (MAS), yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila C. Penyakit MAS menunjukkan perubahan histopatologi ikan yang sangat konsisten diantaranya jaringan insang dan hati. Pengobatan untuk penyakit ikan umumnya pembudidaya sering melakukan pemberian berbagai macam antibiotik pada ikan. Namun, penggunaan antibiotik dan obat– obatan pada ikan dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap bahan kimia yang digunakan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif pengobatan dengan menggunakan bahan alami yang berasal dari tumbuhan. Salah satu tanaman obat yang perlu dikembangkan dan memiliki aktivitas antibakteri adalah kulit kayu akway (Drimys piperita Hook f.). Berbagai penelitian tentang manfaat senyawa antibakteri kulit kayu akway sudah banyak dilakukan, namun pemanfaatan senyawa antibakteri kulit kayu akway sebagai pengobatan pada ikan nila yang terinfeksi Aeromonas hydrophila C. masih belum dilakukan. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar kayu akway terhadap sensitivitas bakteri Aeromonas hydrophila C. secara In Vitro dan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar kayu akway terhadap histopatologi insang dan hati ikan nila dengan ukuran berbeda yang diberi perlakuan bakteri Aeromonas hydrophila C. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, yaitu penelitian dengan pengumpulan data berupa data primer dengan mengamati langsung objek data. Penelitian ini meliputi uji pendahuluan yang terdiri dari ekstraksi, uji LC50, uji MIC, uji MBC dan Uji Cakram. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dengan dua kontrol yaitu kontrol positif dan kontrol negatif dengan tiga kali ulangan. Parameter utama pada penelitian ini adalah analisis statistik pemberian skoring jaringan insang dan hati ikan nila yang berbeda ukuran, sebagai parameter penunjang yaitu terdapat kualitas air yang meliputi parameter fisika (suhu) dan parameter kimia (pH, DO dan CO2). Hasil penelitian pada uji pendahuluan MIC menunjukkan bahwa pada konsentrasi 5% memiliki nilai absorbansi yang mendekati kontrol positif yaitu sebesar 0,636. Uji MBC menunjukkan bahwa konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20%,25% dan kontrol negatif masih terdapat pertumbuhan koloni bakteri. Hasil uji cakram menunjukkan hasil zona hambat tertinggi terdapat pada konsentrasi 5% yaitu sebesar 3,63 mm dan zona hambat terendah terdapat pada konsentrasi 15% seebesar 0 mm atau tidak ditemukan zona hambat pada konsentrasi 15%. Hasil skoring untuk jaringan insang dengan kerusakan hiperplasia didapatkan hasil kerusakan tertinggi pada perlakuan A (5-7cm) sebesar 2,47 dan kerusakan terendah pada perlakuan C (11-13cm) sebesar 1,53. Hasil skoring untuk jaringan insang dengan kerusakan fusi didapatkan hasil kerusakan tertinggi pada perlakuan A (5-7cm) sebesar 2,6 dan kerusakan terendah pada perlakuan C (11- 13cm) sebesar 1,8. Hasil skoring untuk jaringan hati dengan kerusakan nekrosis didapatkan hasil kerusakan tertinggi pada perlakuan A (5-7cm) sebesar 2,7 dan kerusakan terendah terdapat pada perlakuan C (11-13cm) sebesar 1,8. Hasil skoring untuk jaringan hati dengan kerusakan melanomakrofag didapatkan hasil kerusakan tertinggi pada perlakuan A (5-7cm) sebesar 2,67 dan kerusakan terendah terdapat pada perlakuan C (11-13cm) sebesar 1,87. Hasil skoring untuk jaringan hati dengan kerusakan kongesti didapatkan hasil kerusakan tertinggi pada perlakuan A (5-7cm) sebesar 2,53 dan kerusakan terendah terdapat pada perlakuan C (11-13cm) sebesar 1,6. Hasil kualitas air selama pemeliharaan termasuk optimal untuk kehidupan ikan nila pada setiap perlakuan yaitu suhu 26,15 – 26,28˚C ,pH 7,46 – 7,5, DO 5,39 – 5,51 mg/l dan CO2 13,12 – 14,84 mg/l. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu emberian ekstrak kasar kayu akway dengan konsentrasi 5% sangat berpengaruh terhadap sensitivitas bakteri Aeromonas hydrophila C. dengan hasil zona hambat sebesar 3,63mm. Pemberian ekstrak kasar kayu akway dengan konsentrasi 5% juga berpengaruh terhadap histopatologi insang dan hati ikan nila. Berdasarkan hasil skoring kerusakan pada jaringan insang dan hati ikan nila didapatkan kesimpulan bahwa semakin bertambahnya ukuran ikan, kerusakan yang terjadi pada histopatologi insang dan hati ikan nila semakin rendah.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/696/051810065
Uncontrolled Keywords: Ikan Nila, Histopatologi, Insang, Hati, Bakteri Aeromonas Hydrophila C, Kasar Kayu Akway
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 597 Cold-blooded vertebrates > 597.7 Perciformes > 597.74 Cichlidae
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 13 Dec 2018 06:34
Last Modified: 13 Dec 2018 06:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13205
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item