Analisis Struktur Pasar Benih Padi Di Kabupaten Banyuwangi.

Izaati, ImamaNurus (2017) Analisis Struktur Pasar Benih Padi Di Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan produksi padi merupakan target utama program swasembada pangan nasional (Kementan, 2013). Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu lumbung padi di Indonesia, pada tahun 2015 produksi padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia yaitu 13.154.967 ton, disusul provinsi Jawa Barat sebesar 11.373.144 ton dan Provinsi Jawa Tengah sebesar 11.301.422 ton (BPS, 2015). Salah satu daerah yang menjadi lumbung padi di Provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Banyuwangi, selain Kabupaten Jember, Ngawi, dan Bojonegoro (BPS, 2015). Pada tahun 2014 produksi padi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 772.109 ton, dan pada tahun 2015 produksi padi 893.096 ton (BPS, 2015). Penggunaan benih bermutu menjadi salah satu upaya peningkatan produksi padi. Ketersediaan benih padi di Kabupaten Banyuwangi didukung oleh 19 produsen benih padi. Produksi benih padi di Banyuwangi pada tahun 2015 sebesar 11.800 ton dan kebutuhan benih sebesar 3.600 ton (UPT. PSBTPH Banyuwangi, 2015). Penelitian mengenai analisis struktur pasar benih padi ini dilakukan untuk mengungkap struktur pasar benih padi yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Efisiensi pemasaran akan terlihat dari kinerja pasar, kinerja suatu pasar dipengaruhi oleh struktur pasar, sehingga analisis struktur pasar penting dilakukan. Jaya (2008) menyatakan bahwa, ukuran distribusi pelaku usaha di pasar akan membentuk struktur pasar tersebut Pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi menarik untuk dikaji karena berdasarkan informasi dari UPT. PSBTPH Banyuwangi diperoleh informasi bahwa jumlah produsen benih padi sedikit, tetapi wilayah pemasarannya mencapai 7 kabupaten dalam Provinsi Jawa Timur. Skala usaha yang dimiliki setiap produsen berbeda-beda dilihat dari kemampuan produksinya. Adanya benih dari luar kabupaten yang masuk pasar benih padi Kabupaten Banyuwangi memungkinkan struktur pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis konsentrasi penjual dari dalam kabupaten dan luar kabupaten pada pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi, 2) menganalisis diferensiasi produk benih padi di Kabupaten Banyuwangi, 3) menganalisis hambatan keluar masuk pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi, 4) menganalisis informasi pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan bahwa produksi benih padi di Kabupaten Banyuwangi melebihi kebutuhan benih di daerah ini. Produksi benih per tahun mencapai 11.800 dan kebutuhan benih per tahun sebesar 3.600 (BPSB, 2015). Metode penentuan responden produsen benih padi menggunakan metode sensus. Metode penentuan responden lembaga pemasaran menggunakan metode snowball sampling untuk memperoleh data volume benih dari luar yang masuk. Data tersebut digunakan untuk menghitung pangsa pasar benih padi di Banyuwangi. Titik awal penelusuran lembaga pemasaran adalah produsen benih padi. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara semiterstruktur dan pengumpulan data sekunder. Metode analisis konsentrasi pasar menggunakan alat analisis market share, CR4. Indeks Hirschman Herfindahl, dan Indeks Rosenbluth. Sementara itu, analisis statistik deskriptif dilakukan untuk menganalisis diferensiasi produk, hambatan keluar masuk, dan tingkat infomasi pasar. Hasil penelitian mengenai konsentrasi pasar diperoleh nilai pangsa pasar 54,69% yang menunjukkan bahwa struktur pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi termasuk pasar oligopoli longgar. Nilai perhitungan CR4 didapatkan sebesar 0,54 yang berarti struktur pasar yang terjadi adalah oligopoli longgar. Perhitungan IHH sebesar 0,10 didapatkan hasil struktur pasar oligopoli. Hasil perhitungan IR sebesar 0,10 menunjukkan bahwa struktur pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi termasuk pasar persaingan sempurna. Berdasarkan keempat alat analisis diambil hasil yang sering muncul, yaitu struktur pasar oligopoli. Produsen benih padi di Kabupaten Banyuwangi yang memiliki skala usaha besar, lama usaha mencapai 10 tahun, dan kelas A memiliki kepercayaan konsumen, sehingga mampu menguasai pasar. Adanya diferensiasi produk sehingga memiliki kedekatan barang subtitusi yang akan menyulitkan pendatang baru masuk ke pasar. Analisis struktur pasar menggunakan konsep diferensiasi produk menunjukkan adanya diferensiasi produk. Varietas yang dihasilkan produsen benih dari berbagai bentuk unit usaha sebanyak 24 varietas. Varietas yang paling banyak diminati adalah Ciherang, IR 64, dan Situ Bagendit karena varietas tersebut memiliki kemampuan adaptasi wilayah yang sangat baik, tahan terhadap OPT, dan memiliki produktivitas tinggi. Jumlah varietas yang sangat banyak menunjukkan adnya produk pengganti yang baik bagi suatu produk. Ukuran kemasan yang digunakan oleh bentuk unit usaha UD dan Gapoktan 10 kg. Sementara itu bentuk unit usaha PT, CV, Koperasi, dan satu unit UD yaitu UD Candra Ayu menggunakan kemasan 5 kg dan 10 kg. Produsen yang memproduksi ukuran kemasan 10 kg menggunakan kemasan plastik bening putih. Produsen yang memproduksi ukuran kemasan 5 kg menggunakan plastik premium. Produsen benih yang memproduksi kelas benih SS saja sebanyak 12 unit, kelas ES dan SS sebanyak 4 unit, dan kelas ES saja sebanyak 1 unit. Volume penjualan kelas SS sebesar 97,2% dan kelas ES sebesar 2,8%. Total merek benih padi yang beredar di Kabupaten Banyuwangi 18 merek, dan hanya ada 1 produsen yang menggunakan 2 merek yaitu PT Pertani. Berdasarkan konsep hambatan keluar masuk pasar, produsen benih padi di Kabupaten Banyuwangi, 17 produsen menyatakan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah ketersediaan modal. Terdapat hambatan yang cukup besar bagi pesaing baru dan perusahaan lama yang memiliki skala usaha kecil yaitu berupa modal. Produsen baru membutuhkan modal untuk ijin dan proses sertifikasi benih, sedangkan produsen yang memiliki kuantitas produksi kecil harus mengeluarkan biaya produksi per unit tinggi. Pada saat permintaan bertambah produsen yang memiliki skala usaha besar memiliki kesempatan lebih baik, karena dapat menambah jumlah produksi dalam waktu yang sama dengan mengurangi biaya produksi per unit. Selain itu, luas lahan mitra sangat menentukan kontinyuitas produksi benih. Produsen benih yang memiliki skala usaha kecil menemukan permasalahan ketersedian lahan untuk produksi. Pesaing potensial pada pasar benih padi di Kabupaten Banyuwangi adalah produsen yang sudah lama dan memiliki kelas A. Hal ini menjadi salah satu alasan produsen baru dengan skala usah kecil tidak mampu memperoleh pangsa pasar yang besar. Petani sangat loyal, percaya, dan fanatik dengan merek benih yang dihasilkan oleh produsen yang sudah lama masuk ke dalam pasar benih. Hasil penelitian mengenai konsep tingkat informasi pasar, informasi pasar yang diperlukan oleh produsen untuk perencanaan harga yaitu harga sumber benih dan lokasi asal sumber benih. Produsen benih padi kelas di Kabupaten Banyuwangi memperoleh benih induk dari Balai Benih Sukamandi, KPRI Dinas Pertanian Jember dan UD Sri Ayu. Produsen kelas B memperoleh benih dari produsen lokal Banyuwangi yang memiliki kelas A, UD Maya Sari, UD Dwi Saputro, dan UD Sri Ayu. Harga benih induk bervariasi, benih dari BB Sukamandi sebesar Rp. 12.000/kg, KPRI DISPERTA, UD Maya Sari dan UD Dwi Saputro Jember sebesar Rp 13.000/kg, dan harga dari produsen benih padi di Kabupaten Banyuwangi berkisar antara Rp 11.000-Rp 13.000/kg. Lokasi pemasaran benih padi mencakup Provinsi Jawa Timur dan Luar Pulau Jawa seperti Papua, Palu, Sumbawa, dan Bali. Produsen dengan skala usaha besar memiliki wilayah pasar yang lebih luas. Harga jual benih antara produsen kelas A dan B hanya selisih Rp 1000-Rp 2000. Berdasarkan uji ragam dan uji t tidak ada perbedaam harga yang siginifikan pada harga benih kelas A maupun B. Kesimpulan dari penelitian ini adalah struktur pasar benih padi di Kabupaten

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/135/051702789
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Mar 2017 09:07
Last Modified: 19 Oct 2021 06:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132043
[thumbnail of ARTIKEL.pdf]
Preview
Text
ARTIKEL.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item