Pengaruh Jenis Serasah terhadap Perkembangan Cacing Tanah (Pontoscolex corethrurus).

Umayya, Luluatul (2017) Pengaruh Jenis Serasah terhadap Perkembangan Cacing Tanah (Pontoscolex corethrurus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cacing sebagai makro fauna tanah berpengaruh secara tidak langsung dalam menjaga kesehatan tanah. Populasi cacing tanah tidak hanya dipengaruhi oleh kondisi tanah tetapi juga ditentukan oleh makanan yang tersedia pada ekosistem. Sumber bahan organik yang tersedia di ekosistem yang diteliti ini beragam, diantaranya adalah serasah jati, mahoni, dan jabon, serasah tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Serasah dengan nisbah C/N <25, kandungan lignin <15% dan polifenol <3% (Palm dan Sanchez, 1991 dalam Hairiah et al., 2004), atau nisbah (L+P)/N <10 (Chintu et al., 2004 dalam letik, 2008) merupakan serasah berkualitas tinggi (cepat terdekomposisi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan cacing tanah Pontoscolex corethrurus pada berbagai jenis serasah dengan menggunakan media tanah. Percobaan vermikultur dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2015 di Laboratorium UPT Kompos. Bahan yang digunakan tanah, serasah (jabon, mahoni dan jati), cacing tanah (Pontoscolex corethrurus). Serasah yang digunakan memiliki kualitas yang berbeda, Jabon (lignin; 18,26%, polifenol: 15,95% dan C/N; 18,96%), seresah jati (lignin;15,18%, polifenol;11,85% dan C/N; 30,44%), serasah Mahoni (lignin;19,62%, polifenol; 20,34% dan C/N;27,22%), serasah campuran (mahoni+jati+jabon) (lignin;18,22%, polifenol; 18,88% dan C/N; 29,19%). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (tanpa penambahan serasah (K), serasah mahoni (Swietenia mahagoni Jack) (MH), serasah jati (Tectona grandis L.f) (JT), serasah jabon (Anthocephalus macrophyllus) (JB) dan serasah campuran (CP), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan 4 kali pengamatan (15, 30, 45 dan 60 HSP) total 60 pot perlakuan. Pengukuran dilakukan dengan membongkar setiap pot, kemudian diukur bobot, diameter, panjang cacing, jumlah kokon, sisa seresah, produksi kascing dan mortalitas. Analisis data menggunakan program DSAASTAT dan yang didapatkan adanya pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan adanya penambahan serasah menunjukkan pengaruh yang nyata (p<0,05) pada semua parameter pengamatan. Penambahan serasah yang berbeda dapat meningkatkan perkembangan dan perkembangbiakan cacing tanah, karena serasah merupakan pakan untuk cacing tanah. Penambahan serasah yang menunjukkan hasil tertinggi pada setiap parameter pengamatan diperoleh pada penambahan serasah jabon (panjang (5,24 cm/ekor), bobot (0,56 g/ekor), diameter (2,50 mm/ekor) ) hal ini diduga karena seresah jabon memiliki kandungan lignin 18,26%, polifenol 15,95%, nisbah C/N<18,96%, N 1,64%, (L+P)/N 22,08% sehingga mudah dicerna cacing sehingga cacing Pontoscolex corethrurus berkembangbiak lebih cepat, begitu pula dengan penambahan serasah jati dan serasah campuran (mahoni+jati+jabon) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan serasah dan penambahan serasah mahoni. Penambahan serasah mahoni meningkatkan mortalitas cacing tanah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2017/111/051702516
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology
Divisions: Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 16 Mar 2017 11:24
Last Modified: 22 Oct 2021 01:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/132018
[thumbnail of SKRIPSI_LULUATUL_UMAYYA_115040207111035_.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_LULUATUL_UMAYYA_115040207111035_.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item