Analisis Pola Pangan Harapan (Pph) Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Petani Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Sukeni (2016) Analisis Pola Pangan Harapan (Pph) Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Petani Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia di suatu negara. pangan sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang wajib dipenuhi oleh setiap negara. Di Indonesia kebutuhan pangan menjadi perhatian yang paling penting karena berhubungan dengan hajat hidup rakyat, sehingga ketersediaan pangan harus mampu tercukupi. Namun demikian, ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu wilayah belum mampu menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi. Selain ketersediaanya, pola konsumsi pangan rumah tangga juga perlu diperhatikan keseimbangan kontribusi jenis pangan yang dikonsumsi oleh setiap rumah tangga sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui tingkat diversifikasi pangan yang dilihat dari kuantitas dan kualitas pola konsumsi pada rumah tangga petani hortikultura di Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi diversifikasi pangan pada rumah tangga petani hortikultura di Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan food recall 2x24 jam di 5 dusun yaitu Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Sumberejo, Dusun Gunung Tumpuk, dan Dusun Blendongan yang ada di Desa Sidoluhur. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan pendekatan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang terdiri dari Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP) untuk mengetahui pola konsumsi pangan rumah tangga petani hortikultura berdasarkan aspek kuantitas. Analisis Pola Pangan Harapan (PPH) dilakukan untuk mengetahui pola konsumsi pangan berdasarkan aspek kualitas. Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola konsumsi pangan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan rumah tangga petani hortikultura di Desa Sidoluhur masih belum mencerminkan kondisi diversifikasi konsumsi pangan yang sesuai dengan harapan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan aspek kuantitas dan aspek kualitasnya. Berdasarkan aspek kuantitas pencapaian AKE aktual masih berada dibawah AKE normatif yaitu sebesar 2150 kkal/kap/hari, dengan nilai AKE sebesar 2054,2 kkal/kap/hari, dan %AKE sebesar 96 %. Sedangkan nilai AKP aktual sebesar 61,09 dengan %AKP sebesar 107,2% melebihi angka AKP normatif yang dianjurkan yaitu sebesar 57 gram/kap/hari. Berdasarkan aspek kualitas pencapaian skor PPH aktual yang tercapai hanya sebesar 83 berada dibawah angka PPH normatif yaitu sebesar 100. Rendahnya skor PPH ini disebabkan rendahnya konsumsi energi yang juga masih rendah yaitu hanya mencapai 2054,2 kkal/kap/hari atau 96% AKE. Berdasarkan klasifikasi rumah tangga menurut pencapaian Pola Pangan Harapan sebagian besar rumah tangga petani hortikultura di Desa Sidoluhur tergolong dalam rumah tangga yang skor PPHnya rendah sebanyak 22 rumah tangga atau dalam persentase 51,16 %. Sedangkan berdasarkan prinsip PPH yaitu i 8 kondisi pangan beragam, bergizi dan berimbang masih belum terpenuhi karena sebagian besar rumah tangga tergolong dalam rumah tangga yang kondisi pangannya cukup beragam yaitu sebanyak 26 rumah tangga atau dalam persentase 60,5%, serta sangat tidak bergizi dan berimbang sebanyak 37 rumah tangga atau dalam persentase 86% dari total 43 responden. Berdasarkan analisis regresi dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap skor PPH adalah variabel usia ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, frekuensi akses informasi, dan dummy pengetahuan gizi ibu rumah tangga sedangkan variabel yang lainnya yaitu usia kepala rumah tangga, pendapatan perkapita, pendidikan kepala rumah tangga, pendidikan ibu rumah tangga, dan dummy pemanfaatan lahan pekarangan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor PPH aktual di lokasi penelitian. Saran untuk penelitian ini yaitu dengan menambah akses informasi tentang gizi dengan memberikan penyuluhan maupun sosialisasi secara langsung kepada ibu rumah tangga dengan memanfaatkan kegiatan pengajian maupun kegiatan PKK agar semakin banyak ibu rumah tangga yang memiliki pengetahuan gizi baik. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap diversifikasi konsumsi pangan di lokasi penelitian yaitu variabel usia ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, frekuensi akses informasi, dan dummy pengetahuan gizi ibu rumah tangga maka untuk penelitian selanjutnya dapat ditambahkan variabel lain yang belum terdapat dalam penelitian seperti variabel yang dilihat dari karakteristik budaya ataupun variabel lainnya sehingga dapat memberikan gambaran pola konsumsi pangan yang lebih lengkap.

English Abstract

Food is the most basic requirements for human resources in a country. Food as part of Human Rights (HAM) that must be fulfilled by every country. In Indonesia, food needs to the attention of the most important because it deals with the lives of the people, so the availability of food should be able to be fulfilled. However, the availability of adequate food for the entire population in a region has not been able to guarantee residents escape from the problem of food and nutrition. In addition to its availability, household food consumption pattern is also noteworthy contribution balance of foods consumed by each household so as to meet the recommended nutritional standards. This study aims to: (1) determine the level of diversification is seen from the quantity and quality of consumption patterns in households horticultural farmers in the village Sidoluhur, District Lawang, Malang, and (2) determine the factors that affect the diversification of food at home horticulture farm households in the village Sidoluhur, District Lawang, Malang. The method of collecting data in this study using a food recall 2 x 24 hours in 5 hamlets namely Krajan 1, Krajan 2 Sumberejo, Gunung Tumpuk, and Hamlet Blendongan in Sidoluhur village. The data collected analyzed using the approach Nutrition Adequacy Score (AKG), which consists of Adequacy Score Energy (AKE) and Protein Adequacy Score (AKP) to determine household food consumption patterns horticultural farmers based on aspects of quantity. Analysis of Desirable Dietary Pattern (PPH) was conducted to determine the pattern of food consumption based on the quality aspect. Furthermore, to determine the factors that influence food consumption patterns using multiple linear regression analysis. The analysis showed that the food consumption pattern of households in the village Sidoluhur horticultural farmers still do not reflect the condition of diversification of food consumption in line with expectations. It can be seen based on the aspects of quantity and quality aspects. Based on the quantity aspect achievement is below the actual AKE AKE normative that is equal to 2150 kcal/cap/day, with a value of 2054,2 AKE kcal/cap/day, and % AKE amounted to 96 %. While the AKP actual value of 61,09 with % PPA amounted to 107,2 % exceeding the recommended normative AKP that is equal to 57 g/cap/day. Based on the quality aspects of PPH actual achievement score of 83 was achieved only under the PPH normative figure is equal to 100. The low score of PPH is due to the low energy consumption is still low at only 2054,2 kcal/cap/day or 96 % AKE. Based on the classification of households by the achievement of Desirable Dietary Pattern most households in the village horticultural farmers Sidoluhur classified in the household who score low PPHnya many as 22 households or in percentage 51,16%. While based on the principle of PPH is the condition of the food varied, nutritious and balanced yet to be met for the majority of households classified in the household who are quite varied conditions of its food as many as 26 in the percentage of households or 60,5%, as well as highly nutritious and balanced as much as 37 household or in percentage 86% of the total of 43 iii 10 respondents. Based on regression analysis showed that factors that have a significant influence on the PPH score is the variable age housewives, number of household members, the frequency of access to information, and dummy nutritional knowledge housewife while the other variable is the age of the household head, per capita income, education of household head, education, housewives, and the dummy land use yard does not have a significant effect on the actual PPH score at the study site. Suggestions for this research is to increase access to information about nutrition by providing counseling and dissemination directly to housewives by utilizing the teaching activities and the activities of the PKK that more housewives who have the knowledge of good nutrition. Based on the factors that significantly affect the diversification of food consumption at the study site is the variable age housewives, number of household members, the frequency of access to information, and dummy nutritional knowledge housewife then for further research can be added another variable that is not in research such variables as seen from the cultural characteristics or other variables so as to provide an overview of food consumption pattern is more complete.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/987/051700145
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 11 Jan 2017 09:27
Last Modified: 22 Oct 2021 01:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131990
[thumbnail of SKRIPSI_SUKENI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_SUKENI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item