Wijaya, OktaDwi (2016) Pengaruh Tiga Dosis Pupuk Kandang Kambing Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ialah tanaman palawija jenis leguminose yang dimanfaatkan bijinya. Tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang sangat penting di Indonesia dan memiliki kegunaan serta manfaat yang sangat besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2015), produktivitas kacang tanah selama lima tahun terakhir ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kemampuan tiap varietas kacang tanah, terutama dengan 3 jenis varietas kacang tanah yaitu varietas Kelinci, varietas Kancil, dan Varietas Gajah. Data tersebut dimulai dari tahun 2011 hingga 2015 dengan produktivitas secara berturut-turut yaitu 1,28 ton/ha, 1,27 ton/ha, 1,35 ton/ha, 1,27 ton/ha dan 1,32 ton/ha. Sedangkan kacang tanah varietas Kelinci memiliki produktivitas 2,3 ton/ha, varietas Kancil 1,9 ton/ha, dan varietas Gajah 1,8 ton/ha. Rendahnya produktivitas antara lain disebabkan oleh media tanam/jenis tanah yang digunakan tidak tepat. Secara umum petani menanam kacang tanah pada tanah seadanya atau tidak memperdulikan jenis tanahnya. Jenis tanah yang sesuai untuk kacang tanah ialah tanah yang gembur dan memiliki tekstur remah/ringan dan subur. Untuk jenis tanah yang dominan liat secara umum pada musim kemarau tanahnya akan bersifat lebih keras, sehingga perlu dilakukan perlakuan agar tanah bisa lebih remah/gembur. Perlakuan yang bisa dilakukan salah satunya ialah dengan pemberian pupuk kandang. Pupuk kandang kambing merupakan jenis pupuk kandang yang cukup mudah didekomposisi sehingga mudah tersedia. Proses dekomposisi pupuk kandang kambing berlangsung lebih cepat daripada pupuk kandang sapi, sehingga akan menyediakan unsur hara tersedia bagi tanaman lebih cepat. Jasad renik melakukan perubahan-perubahan aktif disertai pembentukan panas (Lingga, 2006). Selain itu pupuk kandang kambing juga belum banyak digunakan sebagai pupuk untuk kacang tanah, berbeda dengan pupuk kandang ayam yang telah banyak digunakan. Pada pemberian dosis pupuk kandang kambing yang sesuai dengan kebutuhan, diharapkan produktivitas kacang tanah bisa meningkat. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh dosis optimum pupuk kandang kambing untuk pertumbuhan dan hasil tertinggi pada tiga varietas kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di lahan STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) Malang. Alat yang digunakan antara lain cangkul, timbangan digital, gunting, papan penanda, ember plastik, gembor, karung, meteran, penggaris, LAM, kamera, dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan adalah benih kacang tanah (varietas Kelinci, Kancil dan Gajah), pupuk kandang kambing, pupuk Urea, pupuk SP-36, Pupuk KCl, dan air. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu faktor pertama varietas kacang tanah yang terdiri dari 3 taraf: V1 = varietas Kelinci, V2 = varietas Kancil, V3 = varietas Gajah, dan faktor kedua dosis pupuk kandang kambing terdiri dari 4 taraf: P0 = 0 ton/ha, P1 = 5 ton/ha, P2 = 7,5 viii ton/ha, P3 = 10 ton/ha. Setiap petak percobaan terdapat 70 tanaman. Pengamatan dilakukan pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, 35 HST, dan 42 HST yang meliputi pengamatan nondestruktif yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun, serta pengamatan destruktif luas daun. Sedangkan parameter pengamatan hasil yaitu meliputi jumlah bunga, prosentase bunga menjadi polong, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, jumlah biji per polong, berat 100 biji, dan hasil panen per hektar. Data hasil penelitian dianalisa dengan Anova (analisis keragaman) dan selanjutnya untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan Uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara tingkat pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan varietas kacang tanah. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing memberikan pengaruh nyata pada beberapa parameter pengamatan pertumbuhan, yaitu luas daun, jumlah bunga, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, dan berat 100 biji, serta pada hasil tanaman kacang tanah. Sedangkan perlakuan varietas memberikan pengaruh nyata pada parameter pertumbuhan yaitu jumlah daun (28 dan 35 hst), jumlah bunga, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, jumlah biji per polong, dan berat 100 biji, namun tidak memberikan pengaruh nyata pada hasil tanaman kacang tanah.
English Abstract
Peanut (Arachis hypogaea L.) is a type of legume crops are utilized seeds. This plant has a very important economic value in Indonesia and have utility as well as a huge benefit. Based on data of Badan Pusat Statistik (2015), the productivity of peanut during the last five years is still relatively low when compared to the ability of each peanut varieties, especially with 3 types of peanut varieties are Kelinci variety, Kancil variety, and Gajah variety. Such data starts from 2011 until 2015 with productivity consecutively is 1,28 ton/ha, 1,27 ton/ha, 1,35 ton/ha, 1,27 ton/ha dan 1,32 ton/ha. While peanuts Kelinci variety have productivity 2,3 ton/ha, Kancil variety 1,9 ton/ha, and Gajah variety 1,8 ton/ha. Low productivity partly due to the growing media/soil types that are used inappropriately. In general farmers plant peanuts on the ground potluck or not care for the soil type. Type of soil suitable for peanuts is the loose soil and have the texture of the crumb/light and fertile. For the dominant soil type is clay soil commen in the dry season will be even harder, so that should be treated so that the ground could be more crumbs/crumbly. Treatment can be done one of them is with manure. Goat manure is a type of manure that quite easily decomposed so easily available. Goat manure decomposition process is faster than cow manure, so that will provide nutriets available to plants faster. Microorganism to make changes actively with development of heat (Lingga, 2006). Other than that goat manure is also not widely used as a fertilizer for peanuts, unlike the chicken manure that has been widely used. Dosing goat manure in accorddance with the needs, the expected productivity of the peanuts can be increased. Therefore, the purpose of this research was to obtain the optimum dosage of goat manure for growth and the highest yield on three varieties of peanuts. This research was conducted in May until Agustus 2016 in land STTP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian) Malang. Tools used include hoes, digital scales, scissors, marker boards, plastic buckets, one yells, sacks, tape measure, ruler, LAM, cameras, and stationery. While the materials used are peanut seeds (Kelinci, Kancil, and Gajah variety), goat manure, Urea fertilizer, SP-36 fertilizer, KCl fertilizer, and water. Research using randomized block design with 2 factors, the first factor peanut varieties consisting of 3 levels: V1 = Kelinci variety, V2 = Kancil variety, V3 = Gajah variety, and the second factor goat manure dose consisted of 4 levels: P0 = 0 ton/ha, P1 = 5 ton/ha, P2 = 7,5 ton/ha, P3 = 10 ton/ha. Each plot contained 70 plants. Observations were made at 14 DAP, 21 DAP, 28 DAP, 35 DAP, and 42 DAP which include nondestructive observetion that plant height and number of leaves, and destrutive observation is leaf area. While the yield of observation parameters which include the number of flowers, the percentage of flowers into pods, the total number of pods, number of pods, number of empty pods, number of seeds per pods, weight of 100 seeds, and yiels per hectare. Data from the research were analyzed using Anova (analysis of x variance) and subsequently to test the different among the treatment used LSD test at 5% level. The result showed that there was no interaction between the level of dosing goat manure with peanut varieties. Dosage of goat manure provides a real influence on some parameters of observation to growth, the leaf area, number of flowers, the total number of pods, number of pods, number of empty pods, weight of 100 seeds, and yield of peanut plants. while the treatment of varieties provides a real influence on the growth parameters, the number of leaves (28 and 35 DAP), number of flowers, the total number of pods, number of pods, number of empty pods, number of seeds per pods, and weight of 100 seeds, but no significant effect on the yield of peanut plants.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/970/051700046 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 12 Jan 2017 08:47 |
Last Modified: | 12 Jan 2017 08:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131971 |
Actions (login required)
View Item |