Migrasi Masuk Dan Ekspektasi Hidup Di Masa Yang Akan Datang Pemuda Desa (Studi Kasus Di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali)

Suciati, Hesty (2018) Migrasi Masuk Dan Ekspektasi Hidup Di Masa Yang Akan Datang Pemuda Desa (Studi Kasus Di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tranformasi ekonomi yang berupa pergeseran ekonomi berbasis pertanian/agraris ke ekonomi berbasis industri kini telah terjadi di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan pergeseran mata pencaharian di kalangan petani, terutama pemuda desa yang lebih memilih meninggalkan desanya untuk bekerja pada sektor industri dan jasa demi mencari peruntungan kerja di kota atau pun luar kota dengan melakukan migrasi. Pergeseran tenaga kerja generasi pertanian tersebut ditakutkan akan mengancam keberlangsungan masa depan pertanian terutama mengenai regenerasi tenaga kerja pertanian, karena saat ini mayoritas petani adalah mereka yang telah berusia lanjut. Beberapa tahun terakhir, industri garmen di Boyolali telah mampu menyerap banyak tenaga kerja pertanian. Salah satu sektor industri garmen terbesar di Boyolali berada di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, yaitu Pan Brothers Tbk yang tidak hanya menyerap tenaga kerja dari sekitar wilayah Kabupaten Boyolali, melainkan juga tenaga kerja di luar wilayah Kabupaten Boyolali. Hal tersebut tentu memicu adanya migrasi masuk ke Desa Butuh yang dilakukan generasi muda dari luar daerah Boyolali untuk menjadi karyawan pabrik garmen. Menurut pendapat peneliti, terjadinya migrasi masuk tenaga kerja yang dilakukan oleh pemuda desa dari luar Kabupaten Boyolali tidak hanya karena faktor kondisi ekonomi melainkan juga disebabkan akrena hal tersebut merupakan satu-satunya pilihan saat lapangan pekerjaan di desanya sendiri tidak menjamin kesejahteraan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami alasan pemuda desa dari luar Kabupaten Boyolali memutuskan untuk melakukan migrasi masuk untuk menjadi karyawan pabrik garmen di PT Pan Brothers Tbk dan menganalisis hasil ekspektasi hidup di masa yang akan datang pemuda desa tersebut terutama dalam ekspektasi pekerjaan, sehingga akan diketahui apakah sektor pertanian masih diminati oleh mereka sebagai anak petani. Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018 yang berlokasi di kawasan indekos Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan model pendekatan studi kasus. Teknik penentuan informan dilakukan melalui purposive sampling dan diperoleh informan sejumlah 11 orang, yang terdiri dari 4 informan pendukung dan 7 informan kunci. Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara, observasi, dan studi literatur. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam semi-stuktural. Alasan pemuda desa dri luar Kabupaten Boyolali melakukan migrasi masuk ke Desa Butuh untuk bekerja di pabrik garmen PT Pan Brothers Tbk adalah dikarenakan kondisi ekonomi, agensi, peran migrasi terdahulu, serta adanya budaya migrasi. Kondisi ekonomi merupakan salah satu alasan yang paling banyak diutarakan oleh informan, terutama keinginan untuk mendapatkan kebebasan ekonomi secara individual yang diartikan sebagai otonomi individu tersebut yang berkaitan dengan kebebasan individu untuk menentukan pilihan dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan sumber daya ekonomi. ii Pada ekspektasi hidup di masa yang akan datang, keinginan untuk berwirausaha para pemuda desa cukup tinggi, namun di sisi lain ada juga yang akan menjadi petani mengingat adanya warisan keluarga dan merupakan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh masyarakat di desanya, menjadi ibu rumah tangga, serta tetap ingin menjadi tenaga kerja bayaran. Adapun jenis usaha yang ingin diusahakan oleh beberapa informan adalah usaha toko pakaian, sembako, dan menjadi penjahit. Bahkan informan yang menyatakan minatnya untuk menjadi petani bisa dikatakan sebuah keterpaksaan karena adanya warisan keluarga, sekadar untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, atau bahkan karena tidak adanya lapangan pekerjaan lain yang lebih baik lagi selain menjadi petani. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai ekspektasi hidup di masa yang akan datang oleh pemuda desa tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian besar dari mereka lebih cenderung memilih pekerjaan di luar sektor pertanian. Beberapa alasan yang menyebabkan mereka enggan bekerja di sektor pertanian sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang tua mereka adalah bekerja di sektor pertanian (menjadi petani) merupakan pekerjaan yang panas dan melelahkan, kadang merugi, harus menunggu waktu panen, dan tidak sesuai dengan skill yang dimiliki. Beberapa informan yang tertarik untuk bekerja di sektor pertanian adalah karena adanya warisan lahan keluarga dan adanya sebuah keterpaksaan disaat sudah tidak ada lagi pekerjaan lain yang lebih baik lagi. Saran yang direkomendasikan oleh peneliti pada penelitian ini adalah 1) untuk peneliti berikutnya lebih baik menggunakan subyek penelitian pemuda desa yang melakukan migrasi keluar, 2) pemerintah terutama Kementerian Pertanian perlu menerapkan kebijakan yang tepat, program-program yang menarik, serta sarana dan prasarana modern dari pemerintah untuk meningkatkan minat generasi muda dalam bertani, 3) Dukungan terhadap sektor pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota berupa program-program yang pro-petani perlu dilakukan, serta 4) sudah saatnya masyarakat mengubah sudut pandang mereka yang cenderung negatif terhadap pekerjaan di sektor pertanian yang kotor, melelahkan, dan panas karena sebagian besar pekerjaan dilakukan di luar ruangan (out door). Saat ini dunia pertanian telah mengalami modernisasi, salah satunya adalah pertanian dengan sistem hidroponik. Maka dari itu, motivasi dari masyarakat atau pun sekolah kepada generasi muda mengenai pekerjaan di sektor pertanian perlu diciptakan, tidak semata-mata memotivasi generasi muda kepada pekerjaan-pekerjaan non-pertanian, seperti dokter, polisi, dan lain-lain.

English Abstract

Economic transformation in the form of agrarian / agrarian-based economic shift to industrial-based economy has now occurred in Indonesia. It is characterized by a shift in livelihoods among farmers, especially village youth who prefer to leave their villages to work in the industrial and service sectors in search of luck in cities or towns by migrating. The shift of the agricultural workforce is feared to threaten the future of agriculture, especially on the regeneration of agricultural labor, because today the majority of farmers are those who are elderly. In recent years, the garment industry in Boyolali has been able to absorb a lot of agricultural labor. One of the largest garment industry sectors in Boyolali is located in Butuh Village, Mojosongo Subdistrict, Boyolali District, Pan Brothers Tbk which not only absorb labor from around Boyolali District, but also labor outside Boyolali District. It certainly triggers the migration into the village Butuh conducted young generation from outside the Boyolali area to become employees of garment factories. According to the researchers' opinion, the incoming migration of labor by youths from outside Boyolali District is not only due to economic conditions but also because it is the only option when employment in the village itself does not guarantee welfare. This study aims to identify and understand the reasons for the youth of the village from outside Boyolali District decides to migrate to become employee of a garment factory in PT Pan Brothers Tbk and analyze the expected future life of the village youth in the expectation of the work, will be known whether the agricultural sector will be in demand by them as farmers' children. The study was conducted in March to April 2018 located in indekos village Butuh, Mojosongo, Boyolali. The research type is qualitative research with case study approach model. The technique of determining informants was done through purposive sampling and obtained informants of 11 people, consisting of 4 supporting informants and 7 key informants. Data collection techniques conducted include interviews, observations, and literature studies. The interviews conducted were semi-structural in-depth interviews. The reason the youth of the villages outside Boyolali District migrated into Butuh Village to work in the PT Pan Brothers Tbk garment factory is due to the economic condition, the agency, the role of previous migration, and the existence of migration culture. Economic conditions are one of the reasons most expressed by informants, particularly the desire to gain individual economic freedom which is defined as individual autonomy relating to individual freedom to make choices in obtaining and using economic goods and resources. In the expectation of life in the future, the desire to entrepreneurship of the village youth is quite high, but on the other hand there will also be farmers considering the family heritage and is a job that is generally done by the community in his village, become housewives, want to be a paid workforce. The type of business that some informants want to cultivate is the business of clothing stores, groceries, and become tailors. Even informants who expressed an interest in being a farmer can be said to be a compulsion due to family inheritance, simply to meet iv the family's food needs, or even in the absence of other better jobs other than being a farmer. Based on the results of the discussion on future expectations of the village youth, it is clear that most of them are more likely to choose jobs outside the agricultural sector. Some of the reasons they are reluctant to work in agriculture as their parents do is work in agriculture (becoming farmers) is a hot and tiring job, sometimes losers, have to wait for harvest time, and not in accordance with the skills they have. Some informants who are interested in working in the agricultural sector are due to the family's land heritage and a compulsion when there is no longer a better job. Suggestions recommended by researchers in this study are 1) for the next researcher it is better to use the research subjects of rural youth who do out migration, 2) the government especially the Ministry of Agriculture needs to implement the right policies, attractive programs, and modern facilities and infrastructure from the government to increase the interest of the young generation in farming, 3) Support to the agricultural sector from the District / City Agriculture Office in the form of pro-farmer programs need to be carried out, and 4) the time has come for society to change their negative viewpoints towards employment in the agricultural sector that is dirty, tiring, and hot because most of the work is done outdoors (out door). At present the world of agriculture has undergone modernization, one of which is agriculture with a hydroponic system. Therefore, the motivation of the community or school for the younger generation regarding employment in the agricultural sector needs to be created, not merely motivating the younger generation to non-agricultural jobs, such as doctors, police, and others.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/634/051809923
Uncontrolled Keywords: Transformasi Ekononomi, Agraris, Migrasi
Subjects: 300 Social sciences > 330 Economics > 330.9 Economic situation and conditions
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 19 Feb 2019 03:00
Last Modified: 19 Oct 2021 13:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13197
[thumbnail of HESTY SUCIATI.pdf]
Preview
Text
HESTY SUCIATI.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item