Analisis Indikator Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Studi Kasus di Kecamatan Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan dan Kenduruan Kabupaten Tuban).

Fahmi, RizalLuqmana (2016) Analisis Indikator Ketahanan Pangan Tingkat Desa (Studi Kasus di Kecamatan Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan dan Kenduruan Kabupaten Tuban). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ketahanan pangan merupakan keadaan dimana tersedianya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutunya harus terjamin serta dengan harga yang stabil sepanjang waktu. Kondisi ketidakmampuan untuk memperoleh pangan yang cukup dan sesuai untuk hidup sehat dan beraktivitas dengan baik dapat menimbulkan kondisi rawan pangan. Pada wilayah penelitian di Kecamatan Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan dan Kenduruan Kabupaten Tuban dapat dijadikan contoh untuk masalah rawan pangan. Kondisi tersebut sebabkan karena jumlah keluarga miskin yang banyak sehingga kemampuan untuk mengakses persediaan pangan terhambat. Perlu dilakukan penanganan untuk permasalahan kerawanan pangan salah satu caranya dengan mengidentifikasi masalah kerawanan pangan terlebih dahulu dengan menggunakan indikator-indikator yang digunakan untuk menilai ketahanan pangan pada desa-desa yang berada di Kecamatan Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan dan Kenduruan Kabupaten Tuban. Sebelum menilai kondisi ketahanan pangan di wilayah penelitian perlu dilakukan seleksi indikatorindikator yang digunakan agar indikator tersebut merupakan indikator yang sesuai. Seleksi indikator tersebut menggunakan metode PCA (Principal Component Analysis) yang bertujuan untuk menseleksi indikator yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu untuk menganalisis indikator - indikator yang digunakan dan untuk menentukan kondisi ketahanan pangan tingkat desa di wilayah Kabupaten Tuban yaitu Kecamatan Bancar, Jatirogo, Kenduruan, Bangilan dan Senori. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperlukan di masing-masing indikator. Analisis tersebut dilakukan pada indikator ketahanan pangan yang telah didapat yaitu sejumlah 15 indikator. 15 indikator yang di analisis menggunakan PCA didapat 7 indikator yang telah terseleksi dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dengan diwakili 4 indikator penilaian yaitu persentase rumah tangga dengan rumah bambu, persentase balita kurang gizi, persentase penduduk buta huruf dan persentase lahan tidak beririgasi. Faktor kedua dengan diwakili 3 indikator yaitu persentase rumah tangga miskin, tingkat kematian bayi (IMR) dan persentase penduduk tanpa akses air bersih. Hasil yang didapat dari nilai komposit pada 77 desa yang berada di wilayah penelitian didapatkan hasil 4 desa dengan kondisi sangat tahan pangan atau 5,19% dari seluruh desa yang diteliti, 26 desa dengan kondisi tahan pangan atau 33,77%, 13 desa dengan kondisi cukup tahan pangan atau 16,88%, 12 desa dengan kondisi agak rawan pangan atau 15,58%, 17 desa dengan kondisi rawan pangan atau 22,08% dan 5 desa dengan kondisi sangat rawan pangan atau 6,49%.

English Abstract

Food security is situation where the availability of food is a good enough quantity and quality must be guaranteed and with the price stable all the time .The condition inability to obtain food sufficient and appropriate for healthy life and activity could cause the condition of food insecurity. In the research in Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan and Kenduruan sub district Tuban district can be used as an example for problems of food insecurity .These conditions are caused by the number of families poor going to much so they can’t to access food supplies. Needs to be done handling for the problem food insecurity, one way by identifying the issue of food insecurity first, using the indicators that used to assess the food security in Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan and Kenduruan sub district Tuban distict. Before assessed the condition of food security in the study areas, needs to be done selection the indicators that used. For selection the indicators using the PCA method (Principal Component Analysis) which aims to selection of appropriate indicators. The purpose of this research is to analyze the indicators that used and to determine condition of food security village level in Bancar, Senori, Jatirogo, Bangilan and Kenduruan sub district. The data used is secondary data that is required in each indicators. This analysis done on indicators of food security that already obtained 15 indicators.15 indicators that in an analysis using the PCA method obtained 7 indicators which has done over and consisting of 2 factors .The first factor is the indicators represented 4 assessment namely the percentage of households with bamboo houses , the percentage of baby which malnutrition , the percentage of people are illiterate and the percentage of non irrigated land. The second factor which is represented 3 namely the percentage of poor households, infant mortality rates (IMR) and the percentage of people without access to clean water .The results obtained from the composite at 77 village is 4 villages with a condition very secure or 5,19 % of all study villages , 26 village with the condition of enough secure or 33,77 % , 13 village with secure condition or 16,88% , 12 villages with the condition of rather insecurity or 15,58 %, 17 village with the condition of the insecurity or 22,08% and 5 villages with conditions are very insecurity or 6,49%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/966/051700042
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 12 Jan 2017 13:45
Last Modified: 22 Oct 2021 01:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131966
[thumbnail of Rizal_Luqmana_Fahmi_125040100111173.PDF]
Preview
Other
Rizal_Luqmana_Fahmi_125040100111173.PDF

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item