Studi Perbandingan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias dan Tanaman Sayuran di Kota Batu Jawa Timur (Studi Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu).

Adawiyah, Robi‟atul (2016) Studi Perbandingan Pendapatan Usahatani Tanaman Hias dan Tanaman Sayuran di Kota Batu Jawa Timur (Studi Kasus di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengembangan sektor pertanian membutuhkan peran sumber daya alam. Peningkatan pembangunan ekonomi dari sektor pertanian Indonesia perlu diupakayan berdasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi yang memerlukan dukungan sumber daya alam perlu direncanakan sesuai dengan potensi sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing wilayah di Indonesia. Berdasarkan pada perencanaan pembangunan tersebut, Bappeda Jawa Timur bersama Kementan telah menyusun program untuk pengembangan ekonomi salah satunya adalah untuk mengembangkan komoditas potensial ekspor tanaman florikultura. Perda Jawa Timur No. 5 Tahun 2012, menyatakan bahwa kawasan yang dinyatakan berpotensi sebagai sentra pengembangan komoditas florikultura yang paling potensial adalah Kota Batu. Wilayah pemerintah Kota Batu yang saat ini telah menjadi sentra pengembangan usaha tanaman hias adalah Desa Sidomulyo. Desa Sidomulyo menjadi satu-satunya wilayah sentra pengembangan berbagai jenis komoditas tanaman hias yang terbesar di Kota Batu. Petani Desa Sidomulyo mengembangkan komoditas tanaman hias untuk meningkatkan peluang pengembangan usahatani melalui peningkatan pendapatan. Hingga kini meskipun mayoritas penduduk telah mengelola usahatani tanaman hias, masih ada beberapa petani yang tetap mengelola usahatani sayuran. Masyarakat petani memilih komoditas usahatani berdasarkan keyakinan bahwa baik usahatani tanaman hias maupun tanaman sayuran yang mereka kelola saat ini adalah usahatani yang dapat memberikan pendapatan paling menguntungkan bagi mereka. Fenomena ini muncul atas sebab yang belum diketahui dengan jelas. Oleh karena itulah, perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mempelajari penyebab munculnya fenomena pendapatan yang diyakini oleh para petani di Desa Sidomulyo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) membandingkan perbedaan struktur biaya dan komponen biaya usahatani tanaman hias dan usahatani tanaman sayuran, (2) menganalisis penerimaan dan pendapatan pada usahatani tanaman hias dan tanaman sayuran di Desa Sidomulyo (3) membandingkan perbedaan tingkat pendapatan ada pada usahatani tanaman hias dan usahatani tanaman sayuran di Desa Sidomulyo. Penelitian ini dilakukan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Penetuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja). Metode penentuan responden pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling untuk menentukan responden kunci dan Proportionate Stratified Random Sampling untuk menentukan responden umum. Petani yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah petani yang secara khusus melakukan usahatani tanaman krisan, mawar polybag, pucuk merah, selada, seledri, dan bawang daun di wilayah Desa Sidomulyo. Jumlah petani yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 58 petani tanaman hias dan 18 petani sayur. Analisis data penelitian menggunakan analisis usahatani untuk mendapatkan nilai pendapatan rata-rata petani. Analisis uji beda rata-rata iv digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata pendaptan petani tanaman hias dan tanaman sayuran. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan struktur biaya antara usahatani tanaman hias dan usahatani tanaman sayuran. Ragam struktur biaya usahatani tanaman hias dipengaruhi oleh syarat tumbuh tanaman dan hasil produksi yang diharapkan petani. Sedangkan pada tanaman sayuran, ragam struktur biaya dipengaruhi oleh kebutuhan pupuk dan pestisida. Analisis usahatani yang dilakukan pada tanaman krisan menunjukkan bahwa total penerimaan usahatani yang bisa diperoleh adalah Rp 542.186.683/Ha/mt, dengan total pendapatan sebesar Rp 452.563.841/Ha/mt. Usahatani tanaman mawar polybag menunjukkan bahwa rata-rata petani bisa memperoleh penerimaan sebesar Rp 534.375.000/Ha/mt dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 480.306.845/Ha/mt. Analisis usahatani tanaman pucuk merah menunujukkan penerimaan rata-rata dalam usahatani adalah Rp 703.611.833/Ha/mt dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 626.474.135/Ha/mt. Analisis usahatani yang dilakukan pada tanaman selada menunjukkan bahwa total penerimaan usahatani tanaman selada adalah Rp 13.000.000/Ha/mt dengan rata-rata pendapatan adalah minus Rp 35.835.497/Ha/mt. Pada tanaman seledri, total penerimaan yang diperoleh adalah Rp 283.333.333/Ha/mt dengan total pendapatan sebesar Rp 238.527.508/Ha/mt. Analisis usahatani tanaman bawang daun menunjukkan rata-rata penerimaan usahatani mencapai Rp 39.428.571/Ha/mt dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 21.428.571/Ha/mt. Hasil analisis pendapatan usahatani menunjukkan bahwa pendapatan usahatani secara keseluruhan sangat dipengaruhi oleh ragam kebutuhan biaya produksi, jumlah produksi, serta harga jual yang berlaku di pasaran. Berdasarkan perbandingan pendapatan yang telah dianalisis, telah dibuktikan bahwa rata-rata pendapatan usahatani tanaman hias lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pendapatan usahatani tanaman sayuran. Jadi tingkat pendapatan usahatani tanaman hias dan tanaman sayuran di Desa Sidomulyo sangat berbeda, hanya saja jangka waktu tunggu bagi petani tanaman hias untuk bisa memperoleh pendapatan tersebut jauh lebih lama dibandingkan petani tanaman sayuran. Kondisi ini yang menjadi penyebab munculnya keyakinan petani tentang usahatani yang paling memberikan keuntungan bagi mereka. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti berharap petani dapat mengelola usahatani dengan cara menentukan prioritas alokasi penggunaan faktor produksi untuk mencapai efisiensi biaya usahatani. Hal ini penting untuk mendukung tercapainya tingkat pendapatan yang optimal. Petani disarankan untuk mampu mengakses informasi pasar melalui berbagai pihak, baik dari sesama petani, penyuluh, maupun pemerintah. Usahatani tanaman sayuran masih memberikan keuntungan bagi petani apabila petani mampu menentukan pemilihan komoditas sesuai dengan kebutuhan pasar dan tingkat harga yang sedang berlaku. Perlu adanya kebijakan pemerintah daerah untuk memfasilitasi kebutuhan saprodi dan informasi bagi petani, sehingga petani mampu menentukan jenis komoditas usahatani yang sesuai dengan kondisi petani. Sehingga petani dapat mengembangkan usahatani di Desa Sidomulyo dengan baik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/904/051612304
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Nov 2016 10:37
Last Modified: 20 Oct 2021 09:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131906
[thumbnail of 1._PENDAHULUAN.pdf]
Preview
Text
1._PENDAHULUAN.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 3._KERANGKA.pdf]
Preview
Text
3._KERANGKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 5._HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf]
Preview
Text
5._HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 2._TINJAUAN_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
2._TINJAUAN_PUSTAKA.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 6._PENUTUP.pdf]
Preview
Text
6._PENUTUP.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 4._METODE_PENELITIAN.pdf]
Preview
Text
4._METODE_PENELITIAN.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 0._COVER_DKK.pdf]
Preview
Text
0._COVER_DKK.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item