Studi Persepsi Petani Madura terhadap Jagung Varietas Lokal terkait Introduksi Jagung Hibrida (Kasus di Desa Nyormanis Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan).

Lestari, PutriAgung (2016) Studi Persepsi Petani Madura terhadap Jagung Varietas Lokal terkait Introduksi Jagung Hibrida (Kasus di Desa Nyormanis Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perjanjian dagang internasional atau GATT (General Agreement on Tarifs and Trade) yang membahas mengenai tarif dan perdagangan internasional, memiliki dampak pada harga komoditas pertanian termasuk tanaman jagung dimana terdapat penurunan tarif, peningkatan akses pasar dan penghapusan non-tarif yang berlaku di pasar dunia. Permintaan jagung yang semakin meningkat tidak bisa diimbangi oleh hasil produksi yang meningkat pula. Oleh sebab itu, pemerintah perlu membuat program demi tercapainya kebutuhan jagung. Melalui program UPSUS, pemerintah menekankan pada varietas yang telah teruji kualitas dan kuantitasnya demi pencapaian swasembada. Salah satunya adalah inovasi benih jagung hibrida varietas Bisi-2 sebagai inovasi dari perkembangan benih jagung. Namun, pada dasarnya petani di Madura masih mempertahankan budidaya jagung varietas lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan, budaya dan media komunikasi dalam budidaya jagung; mendeskripsikan persepsi petani terhadap jagung lokal terkait introduksi jagung hibrida dan menganalisis hubungan faktor penentu persepsi dengan persepsi petani terhadap jagung lokal terkait introduksi jagung hibrida. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Nyormanis, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan selama Bulan April hingga Mei 2016. Pengambilan sampel dengan teknik sensus sebanyak 30 responden. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan pendekatan mixed methods (metode campuran). Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, untuk data kuantitatif menggunakan korelasi Pearson dengan program SPSS 16.0. Hipotesis dari penelitian ini yaitu (1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara faktor penentu persepsi dengan persepsi petani terhadap jagung lokal terkait introduksi jagung hibrida, dan (2) terdapat hubungan positif yang tidak signifikan antara faktor penentu persepsi dengan persepsi petani terhadap jagung lokal terkait introduksi jagung hibrida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki petani dalam bidang kompetensi teknis (budidaya jagung) dan kompetensi manajerial (perencanaan) tergolong tinggi dalam usahatani jagung sesuai dengan potensi wilayahnya. Budaya dalam berusahatani jagung lokal yang sudah dilakukan sejak turun-temurun memiliki nilai sosial tersendiri bagi masyarakat di Madura seperti budaya gotong royong, mengkonsumsi nasi jagung (campuran beras putih dan jagung lokal), rokat pekarangan dan kerapan sapi. Namun, untuk saat ini budaya tersebut sudah mulai menghilang karena beberapa dari kegiatan budaya tersebut hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja. Media komunikasi yang digunakan oleh petani hanya sebatas HP. Hal ini karena petani lebih memilih memanfaatkan pertemuan kelompok tani sebagai sarana dalam memperoleh informasi. Persepsi petani terhadap jagung lokal pada introduksi jagung hibrida termasuk dalam kategori sedang yakni sebesar 25,36 atau 60,38% yang berarti ii bahwa petani masih mempertahankan jagung lokal dan tidak menutup kemungkinan beberapa petani juga menerapkan budidaya jagung hibrida. Faktor penentu persepsi seperti umur memiliki hubungan dengan persepsi petani terhadap jagung lokal introduksi jagung hibrida menunjukkan hubungan sebesar 0,168 yang berarti antara kedua variabel tersebut terdapat hubungan korelasi, tetapi sangat lemah atau sangat rendah. Hubungan faktor tingkat pendidikan dengan persepsi petani diperoleh hasil sebesar 0,199 yang memiliki maksud bahwa kedua variabel tersebut terdapat korelasi, tetapi sangat lemah atau sangat rendah. Hubungan faktor luas lahan dengan persepsi petani sebesar 0,202 yang berarti antara luas lahan dan persepsi petani terdapat korelasi yang lemah atau rendah. Hubungan faktor pengalaman berusahatani dengan persepsi petani memiliki hubungan korelasi sebesar 0,405 yang berarti hubungannya sedang atau cukupan. Keempat faktor penentu persepsi tersebut sesuai dengan hipotesis pada penelitian ini, dimana hipotesis tersebut adalah terdapat hubungan positif yang signifikan dan tidak signifikan antara faktor penentu persepsi dengan persepsi petani terhadap jagung lokal terkait introduksi jagung hibrida.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/902/051612302
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Nov 2016 09:53
Last Modified: 20 Oct 2021 09:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131904
[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item