Wardani, ChintaviaKusuma (2016) Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Benih Jagung Pioneer (Di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia, jagung merupakan komoditas terpenting kedua setelah padi. Di Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Jagung merupakan produk unggulan yang banyak dibudidayakan oleh petani. Jagung menempati komoditas utama yang paling tinggi produktifitasnya. Tingginya permintaan jagung membuat produksinya makin meningkat dari tahun ke tahun. Pertumbuhan industri peternakan berdampak pada peningkatan permintaan terhadap pakan, terutama pakan pabrikan yang menggunakan jagung sebagai bahan baku utama. Peningkatan kebutuhan pakan menyebabkan kebutuhan jagung untuk pakan naik 7,76% per tahun. Semakin meningkatnya permintaan terhadap jagung, maka petani memilih menggunakan jenis jagung hibrida. Jagung hibrida diyakini mampu memberikan hasil panen yang bagus, kualitas bijinya muput, batang yang kokoh dan tahan serangan hama lalat buah (Pioneer, 2014). Petani sesungguhnya telah lama mengenal varietas jagung hibrida, namun seiring berjalannya waktu semakin banyak produk-produk serupa yang kian bermunculan. Petani harus jeli dalam menimbang keputusan dalam menggunakan benih, hal tersebut dapat bersumber dari kebutuhan yang dirasakan dan pencarian informasi. Media yang digunakan pemasar dalam mempromosikan produk, kerap kali mengecoh pemikiran petani, mulai dari harga yang menarik, pemberian hasiah, kemasan, informasi dari penjual dan lain-lain. Oleh karena itu sebelum melakukan keputusan perlu mengevaluasi brand yang akan digunakannya. Tujuan penelitian ini antara lain (1) Menganalisis hubungan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap keputusan pembelian benih jagung hibrida Pioneer, (2) Menganalisis faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari faktor produk, faktor harga, faktor distribudi dan faktor promosi yang mempengaruhi keputusan petani dalam membeli kembali produk benih jagung hibrida Pioneer (P21, P27, P30, P31). Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga April 2015. Responden dalam penelitian ini adalah petani, baik petani pengguna dan non pengguna. Penentuan responden konsumen dalam penelitian ini dengan metode simple random sampling yaitu sampel yang diambil dari petani jagung yang menggunakan ataupun yang belum menggunakan benih Pioneer. Besarnya sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji validitas, uji reliabilitas, analisis Structural Equational Modelling menggunakan AMOS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji validitas dan uji reliabilitas pada semua atribut yang diuji pada kuisioner dalam penelitian ini adalah valid dan reliabel sehingga jika dilakukan penelitian ulang kuisioner yang digunakan dapat menghasilkan data yang konsisten. Hasil yang diperoleh dari pengguanaan analisis jalur diketahui bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh variabel produk, harga, distribusi, dan promosi dengan nilai koefisien regresi masing-masing variabel yaitu -0,17 ; 2,07 ; 0,25 ; dan 0,38. Berdasarkan hasil regresi pada model persamaan struktural diketahui bahwa variabel yang signifikan mempengaruhi pembelian benih adalah harga, distribusi dan promosi, sedangkan untuk bauran produk memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian dan tidak berpengaruh nyata. Komponen penyusun produk dapat menjelaskan hubungan yang positif terhadap bauran produk namun masih belum sesuai dengan keinginan petani. Petani menginginkan adanya inovasi varietas baru yang lebih unggul, sehingga dapat menjadi alternatif pilihan selain varietas yang telah ada. Evaluasi model dilakukan untuk melihat kesesuaian model dengan teori yang digunakan. Uji normalitas data menunjukkan semua indikator terdistribusi normal dan layak digunakan. Uji asumsi outlier model terbebas dari outlier sehingga tidak ada pengamatan yang dikeluarkan dari model. Uji kelayakan model menunjukkan bahwa ada 1 kriteria bad fit yaitu nilai NFI, berdasarkan rule of thumb jika ada satu criteria yang tidak layak masih dapat ditoleransi, masih dinyatakan layak. Pada pengujian hipotesis ditemukan faktor yang tidak signifikan yaitu pada varietas benih. petani berharap ada penambahan varietas benih Pioneer sehingga bauran produk dinyatakan tidak lolos uji hipotesis. Hasil yang diperoleh dari analisis pengambilan keputusan petani adalah petani memiliki sensitifitas tinggi terhadap komponen harga. Indikator penyusun dari strategi harga adalah kesesuaian harga dengan kualitas (0,45), harga yang cukup terjangkau (0,25), diskon menarik (0,31), harga sesuai segmentasi produk (0,16), dan harga lebih murah (0,09). Berdasarkan data responden maka dapat diketahui bahwa 72% petani jagung menggunakan benih Pioneer di musim tanam yang lalu. Dari 100% pengguna benih ada 93% pengguna yang merasa puas dengan benih tersebut. Analisis deskriptif ini menjelaskan bahwa dari 100% pengguna benih ada 94% peluang terjadinya pembelian benih di musim tanam berikutnya. Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan maka saran yang dapat diberikan yaitu perusahaan perlu melakukan perbaikan pada strategi bauran produk. Perusahaan disarankan untuk mengeluarkan varietas baru yang lebih bagus dan memiliki karakter unggul sehingga dapat menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen. Dan juga perusahaan perlu meninjau kembali perumusan kebijakan penetapan harga produknya agar petani/konsumen tidak beralih ke produk lain.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2016/89/051602735 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 08 Apr 2016 10:10 |
| Last Modified: | 20 Oct 2021 09:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131890 |
Preview |
Text
SKRIPSI_Chintavia.K.W_115040101111222.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |