Ardiansyah, AchmadFirdaus (2016) Pengaruh Aplikasi Tiga Jenis Inert dust terhadap Mortalitas Imago dan Pertumbuhan Populasi Sitophilus zeamais Motschulsky (Colepotera: Curculionidae) pada Benih Jagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung adalah komoditas penting di Indonesia sebagai komoditas industri peternakan dan pangan. Penyimpanan adalah salah satu pengelolaan pasca panen jagung. Penyimpanan sering dilakukan pada industri pengolahan benih jagung. Kendala pada penyimpanan benih adalah infestasi hama pascapanen yang menimbulkan penurunan kualitas dan kuantitas. Benih jagung yang terserang hama pascapanen berpotensi mengalami penurunan kualitas dan kuantitas benih. Sitophilus zeamais Motsch. (Curculionidae: Coleoptera) adalah hama penting pada benih jagung yang merupakan hama primer. Pengendalian dengan insektisida adalah teknik yang efektif dan efisien sehingga sering diaplikasikan. Terdapat dampak negatif insektisida yaitu resistensi hama target, permasalahan kontaminasi dan biaya pengembangan yang mahal. Pengelolaan resistensi hama dan dampak negatif insektisida dapat dilakukan dengan insektisida alternatif seperti inert dust. Beberapa abu dapat berfungsi sebagai inert dust yaitu abu sekam padi, abu ampas tebu dan abu kayu. Tiga jenis abu tersebut melimpah di Indonesia dan berpotensi digunakan sebagai inert dust untuk pelindung benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh aplikasi inert dust dari abu sekam padi, abu ampas tebu dan abu kayu terhadap mortalitas imago dan pertumbuhan populasi S. zeamais pada benih jagung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari sampai dengan Juli 2016. Percobaan terdiri dari aplikasi inert dust abu sekam padi dengan dosis 2, 4 dan 6 g/kg, aplikasi inert dust abu ampas tebu dengan dosis 2, 4 dan 6 g/kg dan aplikasi inert dust abu kayu dengan dosis 2, 4 dan 6 g/kg serta perlakuan tanpa aplikasi inert dust (kontrol). Penelitian dilakukan dengan mengaplikasikan setiap perlakuan inert dust pada 100 g benih jagung, kemudian sebanyak 25 pasang imago S. zeamais diinfestasikan ke dalam tabung perlakuan. Pengamatan dilakukan pada mortalitas imago, jumlah telur, larva, pupa, imago baru F1, Rerata bobot imago baru F1 dan persentase kerusakan benih. Hasil penelitian menunjukan bahwa aplikasi inert dust abu sekam padi dengan dosis 4 dan 6 g/kg dan abu ampas tebu dengan dosis 4 g/kg lebih efektif dari semua perlakuan dalam menyebabkan kematian imago (mortalitas) pada 7 hari setelah infestasi (HSI). Aplikasi inert dust abu sekam padi dengan dosis 6 g/kg lebih efektif dari semua perlakuan dalam menghambat pertumbuhan populasi S. zeamais pada pengamatan selama 56 HSI. Kandungan silika (Si) dan berat isi (bulk density) inert dust mempengaruhi efektifitas inert dust dalam menyebabkan kematian imago. Penghambatan pertumbuhan populasi pada setiap fase pradewasa S. zeamais tidak dipengaruhi secara langsung oleh inert dust karena perkembangan fase pradewasa S. zeamais terletak di dalam biji sehingga menyebabkan fase telur, larva dan pupa S. zeamais terlindung dari kontak secara langsung dengan partikel inert dust.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/879/051612194 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 28 Nov 2016 09:37 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 09:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131878 |
Preview |
Text
Achmad_Firdaus_Ardiansyah.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |