Panggabean, Darma Putra (2018) Pengaruh Pemberian Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Pertumbuhan Tembakau (Nicotiana Tabacum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tembakau merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan penting di Indonesia. Tembakau juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga banyak dibudidayakan. Peranan strategis tembakau dalam perekonomian nasional ialah sebagai sumber pendapatan negara melalui devisa negara, cukai, pajak, serta sumber pendapatan bagi petani. Usaha pertanian yang mengandalkan penggunaan bahan kimia seperti pupuk anorganik dan pestisida kimiawi yang terus dilakukan telah menimbulkan dampak negatif yang merugikan pada mahkluk hidup dan lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yaitu dengan penggunaan pupuk organik seperti pupuk kandang kambing dengan harapan mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman tembakau serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara pengaruh pemberian PGPR dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan tanaman tembakau dengan hipotesis pemberian PGPR dan pupuk kandang yang berbeda memberikan hasil pertumbuhan tanaman tembakau yang berbeda Penelitian dilakukan dari bulan Juni – Agustus 2017 di Lahan Sampoerna Agronomy Centre (SAC) Pasuruan, Jawa Timur. Rancangan yang digunakan ialah rancangan acak kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 9 perlakuan kombinasi antara PGPR dan pupuk kandang kambing. Dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga didapat 27 satuan petak percobaan dan penempatan dari masing-masing perlakuan dilakukan secara acak. Alat yang digunakan pada penelitian ialah cangkul, meteran, penggaris, pasak, kamera digital, LAM, timbangan digital, amplop, oven, gelas ukur. Bahan yang digunakan adalah benih tanaman tembakau varietas Prancak, pupuk kandang kambing, pupuk NPK dan pupuk KNO3. Pengamatan pada tanaman tembakau dilakukan dalam dua tahapan selama masa pertumbuhan dan panen. Pengamatan dilakukan pada umur 7,14, 21, 28, 35, 42 dan 49 hst. Parameter pengamatan ialah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun, panjang akar(cm), bobot segar daun (g), bobot kering daun (g) dan luas daun (cm). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Bila hasil pengujian yang diperoleh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Lanjut BNJ pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antar perlakuan pemberian PGPR dan pupuk kandang kambing pada parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun tanaman tembakau pada 21 hari setelah tanam (hst). Perlakuan pemberian PGPR 45 ml L-1 memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tembakau seperti tinggi tanaman dan jumlah daun. Hal ini dikarenakan PGPR terdapat bakteri yang menguntungkan bagi tanaman. Bakteri tersebut berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman seperti menghasilkan hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk kandang 20 ton ha-1 memberikan pengaruh nyata paling banyak terhadap pertumbuhan seperti tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun serta hasil bobot segar dan bobot kering daun tanaman. Hal tersebut terjadi karena pada dosis pupuk kandang 20 ton ii ha-1 memberikan kandungan unsur hara yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya sehingga berdampak terhadap kandungan nutrisi di dalam tanah. Kombinasi perlakuan yang paling baik ialah perlakuan pemberian PGPR 45 ml L-1 dan pupuk kandang 20 ton ha-1.
English Abstract
Tobacco is one of the important plantation and also a high economic value commodities in Indonesia. The strategic role of tobacco in the national economy are as a source of state revenues through state income, excise, taxes, and income sources for farmers. A lot of agricultural businesses rely on the use of chemicals such as inorganic fertilizers and chemical pesticides which is have adverse negative effects. One of the solution that can improve soil conditions is by using organic fertilizer. Organic fertilizer can be such as goat manure and plant growth promoting rhizobacteria with expectation can reduce the using of inorganic fertilizer. The aim of this research is to know the interaction of PGPR and goat manure for the growth of tobacco plants with the different PGPR and goat manure dosages. Hypothesis giving different growth result of tobacco plants. The research was conducted in June - August 2017 at Sampoerna Agronomy Center (SAC) Pasuruan, Jawa Timur. The design used was Factorial Randomized Block Design Factorial (RAKF) consisting 9 treatment combinations of PGPR and goat manure. Each treatment replicated 3 times to obtain 27 units of experimental plots. The tools used in this research are hoes, gauges, ruler, digital cameras, LAM, digital scales, envelopes, ovens, measuring cups. The materials used are Prancak varieties seedlings, goat manure, NPK fertilizer and KNO3 fertilizer. Observations on tobacco plants was conducted in two stages during the period of growth and harvest. Observations were made at 7, 14, 21, 28, 35, 42 and 49 days after plant (dap). Observation parameters were plant height, stem diameter (cm), number of leaves, root length (cm), fresh weight of leaf (g), leaf dry weight (g) and leaf area (cm2). Data from the observation analyzed by using variance analysis at 5% level. The test results obtained are significantly difference continued with BNJ test at 5% level. The results showed in 21 dap observation on plant height, stem diameter and leaf area in 21 dap showed the interaction between PGPR and goat manure. Treatment of PGPR 45 ml L-1 gave a significant result on tobacco growth such as plant height and leaf number. This happen because PGPR have bacteria that are beneficial to the plant. These bacteria play a role in supporting plant growth such as producing hormones that can increase plant growth. The application of goat manure of 20 tons ha-1 gives the most significant effect on growth such as plant height, stem diameter, number of leaf, fresh weight of leaf and dry weight of leaf. This happens because at the dose of manure 20 tons ha-1 provides more nutrient than other treatments that affect the nutrient content in the soil. The best treatment combination is treatment of PGPR 45 ml / L and 20 ton ha-1 manure.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/551/051809662 |
Uncontrolled Keywords: | Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), Pupuk Kandang Kambing, Tembakau |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.8 Fertilizers, soil conditioners, growth regulators > 631.86 Organic fertilizers > 631.861 Farm manure |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 29 Oct 2018 07:30 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 13:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13183 |
Preview |
Text
DARMA PUTRA PANGGABEAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |