Analisis Usahatani Jagung Dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung (Studi Kasus Di Dusun Bonto Rea, Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan)

RachmadaniN, Irmah (2016) Analisis Usahatani Jagung Dan Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung (Studi Kasus Di Dusun Bonto Rea, Desa Beroanging, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang tumbuh hampir di seluruh dunia dan tergolong spesies dengan variabelitas genetik yang besar. Di Indonesia, jagung merupakan bahan makanan pokok kedua setelah padi. Jagung cukup memadai untuk dijadikan pangan pengganti beras. Keunggulan jagung dibandingkan komoditas pangan lain adalah kandungan gizinya lebih tinggi dari beras, sumber daya alam Indonesia juga sangat mendukung untuk pembudidayaannya, harga relatif murah dan tersedianya teknologi budidaya hingga pengolahan. Selain sebagai bahan makanan pokok, jagung juga dimanfaatkan sebagai makanan ternak (Suprapto,2002). Faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya produksi adalah faktor alam (tanah), modal, tenaga kerja, dan faktor manajemen (Soekarwati, 1990). Modal yang dimaksud termasuk biaya untuk pembelian pupuk, pestisida, dan benih jagung. Oleh karena itu, penelitian mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi produksi tidak terlepas dari faktor penggunaan luas lahan maupun input usahatani. Menjadi penting untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhdap produski usahatani di daerah penelitian untuk pengingkatan produktivitas dan pendapatan petani. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik responden dan hubungannya dengan produktivitas usahatani jagung daerah penelitian, bagaimana tingkat penerimaan, pendapatan, dan kelayakan pada usahatani jagung di daerah penelitian, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani jagung di daerah penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah umur produktif akan menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding umur non produktif, semakin tinggi tingkat pendidikan yang dimiliki reponden akan menunjukkan produktivitas yang tinggi pula, semakin banyak jumlah anggota keluarga yang dimiliki akan semakin meningkatkan produktivitas, responden yang memiliki luasan lahan yang besar akan menunjukkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding responden yang memiliki luasan lahan lebih kecil, responden yang menggunakan varietas jagung yang lebih mahal akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dibanding varietas jagung yang lebih murah, faktor-faktor yang mempengaruhi produksi berupa benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi usahatani jagung di daerah penelitian, dan diduga usahatani jagung di Dusun Bonto Rea belum menguntungkan dan belum layak. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan dasar pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi jagung di Kabupaten Jeneponto. Penentuan sampel dilakukan secara acak terstratifikasi (Stratified random sampling), dikarenakan luas lahan di daerah penelitian bervariasi atau heterogen. Pada penelitian ini, pembagian strata luas lahan dibedakan menjadi 3 bagian, antara lain: luas lahan sempit (< 1,1 ha), sedang (1,1 ha-3 ha),dan luas (>3 ha). Karakteristik petani responden yang memiliki produktivitas tinggi adalah cenderung berada di kisaran usia 36-43 tahun, berpendidikan Tamat SMA, jumlah anggota keluarga 3-5 orang, dan responden dengan varietas BISI-18. Menurut Makka (2008), jagung hibrida mampu menghasilkan produktivitas 9,5 ton/ha jagung pipilan. Sedangkan berdasarkan survey penelitian, seluruh petani di Dusun Bonto Rea telah menggunakan benih hibrida dengan hasil produktivitas 5,7 ton/ha. Seharusnya, hasil produksi jagung di Dusun Bonto Rea masih bisa ditingkatkan lagi hingga mencapai tingkat produktivitas potensial. Penerimaan yang diperoleh rata-rata responden sebesar Rp 17.455.937/ha dengan tingkat pendapatan sebesar Rp. 11.565.768/ha/ satu kali musim tanam dan R/C Ratio 2,9 yang artinya usahatani jagung di daerah penelitian menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Berdasarkan hasil uji asumsi klasik seluruh variabel faktor produksi telah memenuhi syarat dan layak untuk diuji dalam model regresi. Dari hasil regresi linear berganda diketahui faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi jagung yaitu luas lahan, benih, dan pupuk kimia dengan t-hitung masing-masing variabel luas lahan 3,291, benih 4,469, dan pupuk kimia 2,655 lebih besar dari t-tabel 2,007 . Sedangkan pupuk kandang, pestisida, dan tenaga kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi jagung karena t-hitung ketiga variabel tersebut lebih kecil dari 2,007 yaitu pupuk kandang -0,852, pestisida -0,530, dan tenaga kerja 0,008. Disarankan untuk petani responden mengikuti sekolah lapang atau diadakan penyuluhan pertanian untuk usahatani jagung yang lebih baik di daerah penelitian. Lebih baik bagi petani jagung mengurangi penggunaan pestisida, selain mengurangi biaya produksi, juga menjaga ekosistem pertanian. Lebih baik bagi petani untuk menerapkan inovasi jaraktanam rapat untuk menambah penggunaan benih. Meskipun penggunaan pupuk kimia meningkatkan produksi tetapi harus pengurangan aplikasi untuk menghindari penurunan produksi dalam jangka panjang. Petani dapat mengusulkan kepada pemerintah untuk diizinkan memanfaatkan hutan desa sebagai lahan pertanian agroforestry untuk meningkatkan luas lahan tanam jagung.

English Abstract

Corn is one of cereal crops are grown almost all over the world and classified as species with great genetic variability. In Indonesia, corn is the second staple food after rice. Corn is sufficient to be used as substitute of rice. Corn advantages compared to other food commodities are higher nutrient content of rice, Indonesias natural resources is also very supportive for the cultivation, relatively cheap prices and availability of cultivation to processing technology. Aside from being a staple food, corn is also used as fodder (Suprapto, 2002). The important factor in the management of natural resources is a factor of production (land), capital, labor, and management (Soekarwati, 1990). Capital is including costs for the purchase of fertilizers, pesticides, and seed corn. Therefore, research on the factors that affect production can not be separated from the use of any land or farm inputs. That important to know the factors that affect the production of anything what farming in the area of research for improving the productivity and income of farmers. The problem in this research is how the characteristics of the respondent and the relation with corn farm productivity, how the levels of revenue, incomes and feasibility in corn farming in the research area, and the factors that influence the production of corn farming in the research area. The hypothesis is the productive age will show higher productivity than non-productive age, the higher level of respondents education will show high productivity as well, the more the number of family members will increase productivity, the respondents who have large land area will show higher productivity than respondents who have a smaller land area, respondents who use the more expensive corn varieties will result in higher productivity than the varieties of cheaper corn, factors affecting production in the form of seeds, fertilizers, pesticides, and labor have a positive effect on the corn production farming in the area and suspected of corn farming in the hamlet Bonto Rea has not been profitable and feasible. Location research conducted intentionally (purposive) with the consideration that the region is one of the centers of corn production in Jeneponto. The samples were randomized stratified (Stratified random sampling), due to land in the research area varied or heterogeneous. In this research, the distribution of strata area of land is divided into 3 parts, among others: a land area of narrow (<1.1 ha), medium (1.1 ha 3 ha), and large (> 3 ha). Characteristics of respondents farmers who have high productivity is likely to be in the range of 36-43 years of age, educated Graduate School, the number of members of the family 3-5 people, and respondents with a variety BISI-18. According to Makka (2008), capable of producing hybrid corn productivity of 9.5 tons / ha of grain corn. While based on survey, all farmers in the hamlet Bonto Rea has been using hybrid seeds with the results of the productivity of 5.7 tons / ha. Supposedly, the production corn in the hamlet Bonto Rea can still be improved to reach the level of potential productivity. The revenue that the average respondent is Rp 17,455,937 / ha with the level of income of Rp. 11,565,768 / ha / one growing season and the R / C ratio of 2.9, which means corn farming in the study area profitable and feasible to be forwarded. Based on the classic assumption test results throughout the variable factors of production are qualified and eligible to be tested in the regression model. From the results of multiple linear regression unknown factors that significantly affect corn production, namely land, seeds and chemical fertilizer with t-count each variable land area of 3.291, 4.469 seed and chemical fertilizers 2,655 bigger than t-table 2.007 , While manure, pesticides, and labor does not significantly affect corn production due to t-count these three variables is smaller than 2.007 there are -0.852 manure, pesticides -0.530, and 0.008 labor. It is advisable to follow the respondent farmer field schools or organized agricultural extension for corn farming better in the study area. Better crop farmers reduce the use of pesticides, in addition to reducing production costs, also keeping the agricultural ecosystem. It is better for farmers to apply innovation jaraktanam meeting to increase the use of seeds. Although the use of chemical fertilizers increase production, they should be a reduction in the application to avoid a decline in production in the long term. Farmers can propose to the government to be allowed to use the forest for farming agroforestry to increase the land area.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/803/051610682
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 28 Dec 2016 10:04
Last Modified: 19 Oct 2021 13:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131803
[thumbnail of SKRIPSI-ANALISIS_FAKTOR_PRODUKSI_JAGUNG-IRMAH_105040101111076.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI-ANALISIS_FAKTOR_PRODUKSI_JAGUNG-IRMAH_105040101111076.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item