Pemaknaaan Topeng Malangan oleh Generasi Pewaris dan Generasi Muda sebagai Identitas Budaya Malang di Desa Karang Pandan, Dusun Kedungmonggo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang

Sudarsono, Meryana Deasy Karina (2018) Pemaknaaan Topeng Malangan oleh Generasi Pewaris dan Generasi Muda sebagai Identitas Budaya Malang di Desa Karang Pandan, Dusun Kedungmonggo, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dusun Kedungmonggo merupakan salah satu lokasi di mana Topeng Malangan masih aktif dilestarikan. Padepokan Asmorobangun adalah salah satu wadah menuangkan bakat sekaligus melakukan tradisi rutin setiap Malam Senin Legi di setiap tahunnya. Tradisi yang dilakukan diantaranya, ziarah ke makan Mbah Karimoen yang lokasinya tidak jauh dari Padepokan Asmorobangun, kurang lebih 200 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari Topeng Malangan oleh pewaris dan generasi muda di Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan menggunakan 3 responden. Serta, teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna Topeng Malangan oleh generasi pewaris dan generasi muda adalah sebagai suatu bentuk identitas budaya Malang yang memiliki ciri khas yang berbeda dari yang lain, seperti menjauhkan dari bencana, merukunkan seluruh anggota padepokan agar selalu memiliki rasa kebersamaan atau rasa senasib sepenanggungan dan tradisi yang dilakukan oleh anggota padepokan dimaknai sebagai cara untuk mendapatkan identitas budaya.

English Abstract

Kedungmonggo village is a location in which Malangan Mask is still actively conserved. The Asmorobangun Padepokan is a place where people could express their talent while having a routine tradition on Monday, Legi every year. The traditions were visiting Mbah Karimoen’s grave, in which the location isn’t too far from Asmorobangun Padepokan, approximately 200 meters. This research aims to find out the meaning of Malangan Mask by the heir and young generation in Malang. This research used descriptive qualitative method by data collecting through participant observation and in-depth interview. The selection of informant used purposive sampling by using 3 respondents. Also, the data analysis techniques used were data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal. The result of the research showed that the meaning of Malangan Mask by the heir and young generation is as a culture identity of Malang that has different characteristic from others, such as dissociate from disaster, to unify all the hermitage member so that they will have the sense of togetherness or the feeling of sharing the same destiny and the tradition by the hermitage member which is interpreted as a way to get the culture identity.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIS/2018/729/051809687
Uncontrolled Keywords: Topeng Malangan, Kedungmonggo, Identitas Budaya Malangan Mask, Kedungmonggo, Culture Identity
Subjects: 300 Social sciences > 306 Culture and institutions
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Dec 2018 02:04
Last Modified: 22 Oct 2021 04:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13178
[thumbnail of Meryana Deasy Karina Sudarsono.pdf] Text
Meryana Deasy Karina Sudarsono.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item