Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Pisang

MaratusSholikhah, Dewi (2016) Potensi Yeast Termotoleran Dari Kulit Buah Pisang Sebagai Biokontrol Patogen Colletotrichum Musae Penyebab Penyakit Antraknosa Pada Buah Pisang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Buah pisang merupakan salah satu buah yang banyak diminati masyarakat, namun terdapat hambatan yang dapat menurunkan minat konsumen. Hambatan tersebut adalah penyakit antraknosa yang dapat menurunkan kualitas buah. Sejauh ini belum banyak pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan penyakit antaknosa pada buah pisang. Sebagai alternatif pengendalian hayati, digunakan yeast yang diisolasi dari kulit buah pisang memiliki sifat termotoleran. Yeast termotoleran diperoleh dari kulit pisang ambon dan pisang kepok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman yeast dalam kulit pisang ambon dan pisang kepok pada suhu 40o C dan mengkaji potensi yeast hasil isolasi dari kulit pisang tersebut dalam mengendalikan penyakit antraknosa pada buah pisang secara in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2016. Metode yang digunakan ialah metode eksplorasi dan eksperimental. Metode eksplorasi dilaksanakan dengan mengisolasi yeast termotoleran dari kulit pisang ambon dan kepok dengan suhu 40o C selama 90 menit. Yeast yang diperoleh selanjutnya diuji antgonis secara in vitro dengan perhitungan tingkat hambatan relatif dan metode slide culture. Selanjutnya diuji secara in vivo pada pisang ambon dan kepok untuk dihitung persentase kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen. Yeast yang diperoleh dari hasil isolasi menggunakan perlakuan suhu 40o C sebanyak 3 jenis. Dari pisang kepok diperoleh 2 isolat yaitu; Pichia sp. dan Metschnikowia sp., sedangkan dari pisang ambon diperoleh 1 isolat yaitu Candida sp. Nilai H’ menunjukkan nilai keragaman yeast pada buah pisang kepok lebih beragam dibanding buah piang ambon. Hasil uji antagonis secara in vitro menggunakan perhitungan tingkat hambatan relative tidak menunjukkan adanya hambatan dari yeast hasil isolasi. Dari hasil pengujian menggunakan metode slide culture menunjukkan Pichia sp. dan Metschnikowia sp. menunjukkan adanya sifat antagonis. Hasil uji antagonis secara in vivo menunjukkan bahwa: perlakuan yeast, kombinasi yeast dan varietas pisang tidak berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. perlakuan varietas berpengaruh terhadap masa inkubasi dan tingkat kejadian penyakit. Pisang kepok memiliki tingkat kejadian penyakit dan masa inkubasi patogen lebih baik dari pisang ambon.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/767/051609571
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 05 May 2017 13:41
Last Modified: 19 Oct 2021 12:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131774
[thumbnail of (SKRIPSI)_DEWI_MARATUS_SHOLIKHAH_125040200111039.pdf]
Preview
Text
(SKRIPSI)_DEWI_MARATUS_SHOLIKHAH_125040200111039.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item