Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Semangka (Citrullus vulgaris) di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur

YogaPratama, Ade (2016) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Semangka (Citrullus vulgaris) di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Besarnya produksi buah semangka yang dihasilkan, ditentukan oleh beberapa faktor seperti letak geografis daerah usahatani dan jumlah penggunaan input yang digunakan. Penggunaan input benih yang digunakan di Indonesia adalah jenis lokal dan hibrida. Permasalahan yang dihadapi sebagian besar petani buah semangka di Indonesia antara lain penyakit pada tanaman buah semangka, harga pupuk dan pestisida yang tinggi, perubahan iklim yang tidak menentu, kesulitan transportasi, serta permasalahan utamanya adalah kesulitan mendapatkan tambahan modal kerja (Samadi, 1996). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani buah semangka dan menganalisis perbandingan antara input aktual dan input yang seharusnya digunakan di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Metode analisis yang digunakan yaitu Data Envelopment Analysis (DEA). DEA bertujuan untuk mengukur efisiensi teknis relatif dari berbagai usahatani yang dijadikan sebagai decision making unit (DMU). Data yang terkumpul dari setiap DMU akan diolah menggunakan software DEAP 2.1. Keluaran (output) dari software tersebut akan menunjukkan tingkat efisiensi relatif dari setiap DMU terhadap responden lain dalam usahatani yang diteliti. Model DEA yang digunakan pada penelitian ini adalah model DEA yang berorientasi input, karena petani lebih memiliki kontrol atas input yang digunakan dibandingkan dengan output yang dihasilkan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Variable Return to Scale karena usahatani semangka di lokasi penelitian hampir tidak mungkin mencapai optimal. Model VRS memperhitungkan nilai variasi efisiensi sehubungan dengan ukuran skala DMU. Hasil dari penelitian ini antara lain Persentase responden yang memiliki nilai efisiensi sama dengan satu (efisien secara teknis) sebesar 71,4 persen, sedangkan persentase responden yang memiliki nilai efisiensi kurang dari satu (tidak efisien secara teknis) sebesar 28,57 persen dari total responden. Petani responden yang berada pada kondisi increasing return to scale (IRS) sebanyak 8 orang (38,09 persen), sedangkan sebanyak 2 orang (9,5 persen) berada pada kondisi decreasing return to scale (DRS), dan sebanyak 11 orang (52,3 persen) berada pada kondisi constant return to scale (CRS). Perbandingan dapat dilakukan pada petani responden yang memiliki peers (pembanding). Salah satunya adalah petani responden nomor 10 dapat dibandingkan dengan petani responden nomor3, nomor 6, dan nomor 4 dalam menghitung efisiensi dari nilai efisiensi dan nilai slack yang diperoleh. Petani responden lainnya yang masih belum efisien secara teknis dapat dibandingkan dengan petani responden yang telah efisien secara teknis yaitu petani responden nomor 17, nomor 19, dan nomor 21. Mayoritas petani responden yang telah efisien apabila dilihat dari sisi input sebanyak 66,67 persen dari total responden dengan pencapaian zero slack pada seluruh variabel.

English Abstract

The number of watermelon production depend on some factors, such as farm geographical location and the number of used input. The type of used seed input in Indonesia is local seed and hybrid seed. Some problems for almost watermelon farmer in Indonesia are watermelon diseases, high price of fertilizer and pesticide, unstable climate change, transportation difficulty, and the main problem is the difficulty to get extra modal (Samadi, 1996). This objectives of this research are to analyze technical efficiency level of production factors using in watermelon farm and to analyze the ratio between actual input and the properly used input in Blambangan Village, Muncar Sub-District, Bayuwangi District. Analysis method used in this research is Data Envelopment Analysis (DEA). The objective of DEA is to measure technical efficiency of many farm which is made as decision making unit (DMU). The collected data from each DMU will be computed using DEAP 2.1 software. The output of that software shows relative efficiency level of each DMU to another respondent in the research farm. DEA method used in this research is input oriented DEA method because farmer have more used input control compared to the result output. This research also use Variable Return to Scale approach because almost of watermelon farm in research area doesn’t optimal. VRS model considers efficiency variation value related to DMU scale measurement. The result of this research are respondents percentage who have efficiency value equals one (technically efficient) is 71,4%. Meanwhile respondents percentage who have efficiency value less than one (technically inefficient) is 28,57% from all respondents. There are 8 respondent farmers (38,09%) in increasing return to scale (IRS), 2 respondents (9,5%) in decreasing return to scale (DRS), and 11 respondents (52,3%) in constant return to scale (CRS). Comparation can be done in respondent farmers having peers. One of them is respondent farmer number 10. It can be compared with respondent number 3, 6, and 4 in computing efficiency from efficiency value and the resulting slack value. Another respondent farmers who are technically inefficient can be compared to respondent farmers who are technically efficient, that are respondent number 17, 19, and 21. Majority of respondent farmers who are technically efficient can be seen from the input is 66,67% from all respondents with zero slack attain all variables.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/729/051609416
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 10 Feb 2017 10:27
Last Modified: 19 Oct 2021 06:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131741
[thumbnail of Skripsi.pdf]
Preview
Text
Skripsi.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item