Analisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia Dalam Menghadapi Mea (Masyarakat Ekonomi Asean)

Simanjuntak, Rahayu (2018) Analisis Daya Saing Ekspor Teh Indonesia Dalam Menghadapi Mea (Masyarakat Ekonomi Asean). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia kini tengah berpacu dalam pelaksanaan pasar bebas Asia Tenggara atau biasa disebut dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sub sektor perkebunan merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan daya saing dan peningkatan perekonomian Indonesia. Teh adalah salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di kawasan ASEAN. Indonesia adalah negara yang memiliki luas panen teh terbesar pertama di kawasan ASEAN. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis keunggulan komparatif teh Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), (2) menganalisis keunggulan kompetitif teh Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), (3) menganalisis spesialisasi perdagangan teh Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Penelitian ini menggunakan data sekunder sebanyak 20 tahun (1997-2016), dan penelitian ini melihat perkembangan ekspor dan impor dibeberapa negara ASEAN. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage) yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing dari segi keunggulan komparatif teh di kawasan ASEAN, XCi (Export Competitiveness) yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis daya saing dari segi keunggulan kompetitif teh di kawasan ASEAN, dan ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan) yaitu metode yang digunakan untuk mengukur spesialisasi perdagangan teh di kawasan ASEAN. Hasil penelitian daya saing teh Indonesia di pasar ASEAN antara lain : 1. Daya saing komparatif teh Indonesia pada periode 1997-2016 memiliki nilai rata-rata RCTA lebih besar dari nol yaitu sebesar 8,225. Posisi daya saing komparatif Indonesia berada pada urutan pertama lalu Vietnam (6,496), Singapura (0,156) dan Malaysia (-4,716). 2. Daya saing kompetitif teh Indonesia pada periode 1997-2016 memiliki nilai rata-rata RCTA lebih besar dari nol yaitu sebesar 1,029. Posisi daya saing komparatif Indonesia berada pada urutan ketiga. Urutan pertama Vietnam (1,191) lalu Malaysia (1,071) dan urutan keempat Singapura (1,010). 3. Spesialisasi perdagangan teh Indonesia pada periode 1997-2016 memiliki nilai rata-rata ISP sebesar 0,69 yang dapat diartikan Indonesia beradap pada tahap pertumbuhan dan cenderung sebagai pengekspor komoditas teh. Posisi Indonesia berada pada urutan pertama dibandingkan Vietnam, Singapura dan Malaysia. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, Indonesia perlu mempertahankan dan meningkatkan volume dan nilai ekspor teh. Peningkatan dapat dilakukan melalui penjagaan sumber daya alam teh, mengurangi alih fungsi lahan teh dan merahabilitasi perkebunan-perkebunan yang sudah tua. Kemudian pemerintah juga dapat memfasilitasi pemberian sumber daya modal untuk keperluan investasi dan modal kerja pembangunan perkebunan teh.

English Abstract

Indonesia is now racing in the execution of the free market of Southeast Asia or commonly called as the ASEAN Economic Community (MEA). Sub-sector agriculture is a natural resource that can be used to improve the competitiveness and improvement of Indonesian economy. Tea is one of many commodities that traded in the ASEAN region. Indonesia is a country with the biggest capacity of tea production area in ASEAN region. The objectives of this research are (1) analyze the comparative advantage of Indonesian tea in ASEAN market in facing ASEAN Economic Community (AEC), (2) to analyze the competitive advantage of Indonesian tea in ASEAN market in facing ASEAN Economic Community (AEC), (3) to analyze Indonesian tea trade specialization in ASEAN market in facing ASEAN Economic Community (AEC). This study uses secondary data from the past 20 years (1997-2016), and this study observes the economic development of exports and imports in several ASEAN countries. The analytical method used in this research is RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage) which is a method used to study competitiveness from the aspect of comparative superiority in ASEAN region, XCi (Export Competitiveness) which is a method used to study competitiveness from the aspect of competitive superiority in ASEAN region, and the ITS (Index of Trade Specializations) which is a method used to measure tea trade specialization in ASEAN region. The results of research to Indonesian tea competitiveness in ASEAN market are: 1. Comparative competitiveness of Indonesian tea in the period 1997-2016 has an average RCTA value greater than zero, that is as much as 8,225. The position of Indonesia's comparative competitiveness is on the first rank, followed by Vietnam (6,496), Singapore (0.156), and Malaysia (-4,716). 2. Competitive competitiveness of Indonesian tea in the period 1997-2016 has an average RCTA value greater than zero, that is as much as 1.029. Indonesia's comparative competitiveness position is ranked third. The first position is Vietnam (1,191), followed by Malaysia (1,071) in the second position, and Singapore (1,010) in the fourth place. 3. Indonesian tea trade specialization in the period 1997-2016 has an average ISP of 0.69, which can be interpreted as Indonesia is at the stage of developing and tend to be an exporter of tea commodities. Indonesia's position is ranked first compared to Vietnam, Singapore, and Malaysia. Based on the results of analysis that has been done, Indonesia needs to maintain and increase the volume and value of tea export. Improvement can be done through the maintenance of natural resources of tea, reducing the conversion of tea land, and conduct rehabilitation to old plantations. Then the government can also iii facilitate the provision of capital resources for investment and working capital of tea plantation development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/555/051809666
Uncontrolled Keywords: Ekspor, Perdagangan Teh, Daya Saing, Kualitas Teh, Keunggulan, Indonesia
Subjects: 300 Social sciences > 382 International commerce (Foreign trade) > 382.6 Export trade
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 13 Dec 2018 07:15
Last Modified: 19 Oct 2021 13:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13170
[thumbnail of RAHAYU SIMANJUNTAK.pdf]
Preview
Text
RAHAYU SIMANJUNTAK.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item