MukhammadHafidFanani (2016) Analisis Rantai Nilai Dan Saluran Pemasaran Benih Jagung Hibrida (Studi Kasus Produk Benih Jagung Hibrida P21 Dahsyat Pt. Dupont Indonesia Di Desa Tanggunggunung Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten T. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung (Zea mays linn) merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi target utama dari perencanaan pembangunan di bidang pangan dan pertanian selain komoditas pangan padi dan kedelai. Komoditas jagung dijadikan prioritas karena manfaatnya yang tidak hanya sebagai bahan pangan bagi manusia saja, tetapi juga pakan ternak dan bahan vital bagi berbagai industri (Atmadja, 2006). Oleh karena itu di berbagai wilayah di Indonesia, jagung dibudidayakan secara luas dan menjadi komoditas yang penting. Meskipun begitu, jumlah produksi jagung nasional tidak stabil dan cenderung fluktuatif tiap tahunnya. Salah satu faktor yang menyebabkan fluktuasi dalam jumlah produksi jagung adalah menurunnya luas panen secara signifikan dari 4,13 juta hektar pada tahun 2010 menjadi 3,87 juta hektar pada tahun 2011. Meskipun demikian, produksi jagung nasional pada tahun 2008 hingga 2012 dapat mengalami laju positif sebesar 3,21 %. Peningkatan produktivitas rata-rata meskipun luas panen menurun ini disebabkan oleh input lain yang tidak berkaitan dengan luas panen, seperti penggunaan benih unggul, pemakaian pupuk secara tepat dan teknologi budidaya lainnya. Berbanding terbalik dengan peningkatan produktivitas jagung, petani jagung tetap memiliki kendala perbenihan yang tidak hanya pada sisi distribusi benih jagung hibrida Pioneer saja, tetapi juga pada sisi persediaan stok benih yang terbatas. PT. DuPont Indonesia (DuPont Pioneer) memproduksi benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat tidak hanya untuk pasar seperti biasa, tetapi juga terdapat permintaan dari pihak kedua yaitu pemerintah, sehingga persediaan benih untuk pasar yang dimiliki perusahaan menjadi terbatas. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang berperan besar dalam menyumbang produksi jagung nasional dan salah satu daerah penghasil jagung yang turut andil adalah Kabupaten Tulungagung. Mayoritas petani di Kabupaten Tulungagung telah menggunakan benih jagung hibrida dalam budidaya pertaniannya. Oleh karena itu Kabupaten Tulungagung juga mengalami peningkatan produksi jagung tiap tahun. Kecamatan Tanggunggunung merupakan penyumbang produksi jagung terbesari di Tulungagung, dengan luas lahan jagung sebesar 4.800 ha dan luas panen jagung sebesar 7.622 ha denga produktivitas 63,87 kwintal per hektar menghasilkan produksi jagung sebesar 48.681,71 ton yang ditanam di lahan kering (dry land) (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, 2014). Penelitian dilakukan di Desa Tanggunggunung Kecamatan Tanggunggunung. Penentuan sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 45 responden petani, dan 7 responden lembaga pemasaran. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yang pertama adalah identifikasi pelaku (The Point of Entry) yang terlibat dalam rantai nilai pemasaran. Analisis kedua yaitu pemetaan (Mapping) dari para pelaku rantai nilai dengan fungsi pelaku pemasaran. Analisis yang ketiga adalah Critical Success Factor’s (CSF’s) yaitu dengan mengukur kepuasan pelayanan terhadap konsumen benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat. Pelaku dalam rantai nilai pemasaran benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat di Desa Tanggunggunung meliputi penyedia input, dealer, kios retailer 1, kios retailer 2, petani, pedagang pengumpul (tengkulak), pedagang besar, dan pedagang pengecer. Penyedia input merupakan perusahaan atau lembaga yang menyediakan input produksi yaitu benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat. Dealer, kios retailer 1, dan kios retailer 2 berperan sebagai distributor, dan menjual produk benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat kepada konsumen. Pedagang melakukan fungsi pemasaran berupa pembelian, sortasi dan grading, bongkar muat, pengemasan, penyimpanan, transportasi, dan penjualan kembali kepada konsumen tingkat akhir yaitu petani jagung. Petani berperan sebagai konsumen benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat yang melakukan proses budidaya. Berdasarkan hasil analisis faktor kepuasan pelayanan produk benih jagung hibrida P21 Dahsyat, didapatkan hasil bahwa terdapat 6 variabel yang menjadi faktor utama dalam kepuasan pelanggan yaitu variabel jaminan kualitas produk terhadap garansi (X2.3) dengan nilai peranan sebesar 81,2%, ketersediaan produk (X3.1) dengan nilai peranan sebesar 36,9%, kemampuan berkomunikasi (X4.1) sebesar 91,2%, pemberian perhatian terhadap konsumen (X4.2) sebesar 66,2%, kesiapan petugas lapang Pioneer (X5.1) sebesar 77,9%, dan ketanggapan terhadap resiko (X5.2) sebesar 75,7%. Sedangkan jumlah faktor yang terbentuk dalam kepuasan pelayanan yaitu terbentuk sebanyak 2 faktor. Faktor pertama meliputi jaminan kualitas produk, kemampuan berkomunikasi untuk menindaklanjuti komplain, dan perhatian terhadap konsumen. Sedangkan faktor kedua meliputi ketersediaan produk, kesiapan petugas pemasaran Pioneer, dan ketanggapan petugas terhadap resiko. Perbaikan dalam rantai nilai pemasaran benih jagung hibrida Pioneer P21 Dahsyat di Desa Tanggunggunung meliputi perbaikan proses, perbaikan fungsi, dan perbaikan saluran. Sedangkan untuk pengingkatan produk tidak harus dilakukan karena produk benih jagung Pioneer sudah berstandar internasional.
English Abstract
Corn (Zea mays linn) is one of food comodities that become the main target of development planning in food and agriculture sector besides rice and soybean. Corn became the priority because of its utilization as not only food for human but also for livestock and vital elements of industry (Atmaja, 2006). That is why in mostly area in Indonesia, corn planted widely and become the important comodities. Despite it all, the national total production of corn is still unstable and fluctuative every year. One of factors to caused fluctuation in corn production is the decreasing of land crop area significantly from 4,13 million hectares in 2010 to 3,87 million hectares in 2011. Although, the national corn production in 2008 to 2012 has increasing positively as 3,21 %. This boost of average productivity even the land crop area decreased are caused of another input that’s not related with land crop area like the using of high quality seed, right usage of fertilizer and another farming technologies. Nevertheless, corn farmers still has some seeds obstacles that is not only on Pioneer hybrid corn seed distribution side, but also the limited suply of seed. PT. DuPont Indonesia (DuPont Pioneer) produce Pioneer P21 Dahsyat hybrid corn seed not only for its usual market, but there’s demand from second party which is the government. Thus, the market supply happened to be limited. East Java is one of province that has important role to contribute national corn production and the one of the region of corn basis producers is in Tulungagung District. The majority farmers in Tulungagung District have been using hybrid corn seed in their agricultural farming. Therefore, Tulungagung has been multiply its corn production each year. Tanggunggunung Sub-District is the biggest contributor of corn production in Tulungagung, with land crop area 4.800 hectares and harvesting crop area is 7.622 hectares and its productivity reached 63,87 kw/ha, producing corn as much as 48.681,71 ton in their dry land (based on East Java National Center Institute, 2014). This research execution is in Tanggunggunung Village, Tanggunggunung Sub-District. Research’s sample determined by purposive sampling with total of respondent is 45 farmers and 7 respondent of marketing corporation. The data analysis method used in this research consist of three step, the first is identification of maketing value chain participant (The Point of Entry). The second analysis is mapping of marketing value chain participant with their marketing function (Mapping). The third is Critical Success Factor’s (CFS’s) to measure the consument of Pioneer P21 Dahsyat service satisfaction. In Pioneer P21 Dahsyat hybrid corn seed’s marketing value chain partaker, consist of input provider, dealer, first retailer kiosk, second retailer kiosk, farmers, trader, large-scale seller, and lesser seller. The input provider is a company or a society that provide production input that is Pioneer P21 Dahsyat hybrid corn seed. The dealers, first retailer kiosk, and second retailer kiosk take part as the distributor and selling Pioneer P21 Dahsyat hybrid corn seed to the consument. Seller is doing some of marketing function such as buying, sortaging, grading, assembling, wrapping or packaging, stocking, transporting, and selling it back to the end user that is corn farmers. Farmers taking part as the consument of Pioneer P21 Dahsyat that do the cultivation. Based on the analysis result of P21 Dahsyat service satisfaction factors, obtaining 6 variables that become the main factors of consument satisfaction which is product quality guarantee variable (X2.3) with score 81,2 %; the availability of product (X3.1) with score 36,9 %; communication skills (X4.1) with score 91,2 %; the awareness to the consument (X4.2) with score 66,2 %; the salesperson promptness (X5.1) with score 77,9 %; recognition of risks (X5.2) with score 75,7 %. In the other hand, the total formed factors in service satisfication is two factors. The first factor including the product quality guarantee, communication skill to response complaint and the awareness to the consument. For the second factors consist of product availability, Pioneer’s salesperson promptness and the recognition of risk. The assessment towards the marketing value chain of Pioneer P21 Dahsyat hybrid corn seed in Tanggunggunung Village consist of process improvement, function improvement and chain enhancement. Therefore, for the development of product is not a necessary because the Pioneer hybrid corn seed is already international standardized.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/668/051609355 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Sugiantoro |
Date Deposited: | 03 Nov 2016 14:16 |
Last Modified: | 17 Jun 2020 07:08 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131676 |
Text
cover.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_1.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_2.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_3.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB_4.pdf Download (1MB) |
|
Preview |
Text
BAB_5.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_6.pdf Download (1MB) | Preview |
Text
daftar_isi.pdf Download (1MB) |
|
Preview |
Text
Lampiran_4.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |