PutraPratama, Yoedha (2016) Kajian Pemberian Larutan Urea Pada Sistem Mulsa Seresah Tebu Dicacah Terhadap Sifat Fisik Tanah Dan Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L) Di Puslit Gula Ptpn X Jengkol Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah salah satu tanaman penting sebagai penghasil gula, hal ini karena batang tebu terkandung 20% cairan gula. Pada tahun 2006 produksi gula Indonesia hanya 2.267.000 ton, jauh lebih rendah dibandingkan Thailand yang mencapai 54.149.000 ton dan Filipina yang mencapai 24.345.000 ton (United Nations, 2007). Di Indonesia, tebu dapat dibudidayakan pada lahan sawah dan lahan kering. Budidaya tebu lahan kering umumnya dilakukan di kebun tebu berbentuk hak guna usaha (HGU) yang dikelola oleh pabrik-pabrik gula (Ditjenbun, 2007). Oleh karena itu Pusat Penelitian Gula PTPN X Jengkol Kediri, mencoba melakukan inovasi baru dengan melakukan sistem trash management (mulsa seresah tebu) yang di tambahkan dengan pemberian larutan urea untuk mempercepat dekomposisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang dilaksanakan di Kebun HGU Djengkol PTPN X PG Pesantren Baru Kediri. Untuk metode pengambilan sampel tanah menggunakan sistem purposive sampling dimana pengambilan contoh tanah dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan yang akan diambil pada setiap horizon minipit. Penelitian dilaksanakan pada kebun C13 yang didasarkan pada pada 6 perlakuan yaitu: Tanaman ratoon yang diberi mulsa serasah dicacah + Urea 9 gram/perlakuan; Tanaman ratoon yang diberi mulsa serasah dicacah + Urea 13,5 gram/perlakuan; Tanaman ratoon yang diberi mulsa serasah dicacah + Urea 18 gram/perlakuan; Tanaman ratoon yang diberi mulsa serasah dicacah + Urea 22,5 gram/perlakuan; Tanaman ratoon yang diberi mulsa serasah dicacah + Urea 27 gram/perlakuan; Tanaman ratoon yang diberi mulsa trash dicacah (Kontrol). Hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan aplikasi larutan urea 27 gram/perlakuan pada mulsa seresah tebu hingga pengamatan 220 hari mampu memperbaiki sifat fisika tanah terutama menurunkan berat isi dengan nilai terendah sampai dengan 0,94 g/cm3. Selain itu meningkatkan nilai permeabilitas dengan nilai tertinggi 20,38 cm/jam dan pertumbuhan tanaman meningkat dengan tinggi tanaman sampai nilai 268,67 cm. Namun belum memberikan kontribusi pada perbaikan berat jenis, porositas, kadar air tersedia, dan ketahanan tanah dan jumlah anakan tebu. Pengambilan sampel, jumlah populasi mikroorganisme, serta iklim mikro di lahan dapat mempengaruhi hasil data yang didapatkan karena tingkat kelembaban suatu tanah mempengaruhi tingkat kekerasann tanah. Pada hasil regresi dihasilkan bawha pF2,5; pF 4,2 menunjukkan pengaruh nyata terhadap jumlah anakan tebu.
English Abstract
Sugarcane (Saccharum officinarum L.) constitutes one of important plant which yields sugar, it is because of the sugarcane rod contains 20% liquid of sugar. In 2006, Indonesian sugar production is just 2.267.000 ton, it is much lower than Thailand which reach until 54.149.000 and the Philippines 24.345.000 ton (United Nations 2007). In Indonesia, sugarcane can be cultivated into wetland and dry land. The cultivation of dry land generally be done in sugarcane garden in the form of Hak Guna Usaha (HGU) managed by the sugar company (Ditjenbun, 2007). Therefore, the centers of sugar PTPN X research Jengkol Kediri try to apply a new innovation by doing trash management system (sugarcane mulch of trash) which is added with urea solvent given in order to accelerate decomposition. The Method used on this research is survey method which is applied in HGU garden PTPN X PG HGU Pesantren Baru Jengkol Kediri. For the soil sample taking method, the researcher uses purposive sampling system where the soil sample taking is applied with some considerations taken toward every minipit horizon. The research is conducted in C13 garden based on 6 treatments namely: ratoon plant given with truncated mulch of trash + Urea 9 gram/treatment; ratoon plant given with truncated mulch of trash + 13,5 gram Urea/ treatment; ratoon plant given with truncated mulch of trash + 18 gram Urea/ Treatment ratoon plant given with truncated mulch of trash + 22,5 gram/ treatment; ratoon plant given with truncated mulsaserasah + 27 gram Urea/ treatment; ratoon plant given with truncated mulch of trash (Control). From the result of this research, it can be concluded that the application of 27 gram Urea solvent / treatment toward sugarcane mulch of trash until 220 days research is capable to improve soil physical characteristic mainly in decreasing the containing weight with the lowest score until 0,94 g/cm3. On the other hand, it is done to increase the permeability score with the highest score namely 20,38 cm/hours and the growth of plants are increased with the height of plant up to 268,67 cm. Nevertheless, it has not yet given the contribution toward the improvement of weight type, porosity, available water content, the soil durability and the amount of sugarcane saplings. The sample taking, the total of microorganism population and micro climate in land can affect the data result gotten because of humidity rate affect the rate of land solidity. From regression result, it can generate pF2,5; pF 4,2 which shows the real affect toward the total of sugarcane saplings.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2016/633/051609320 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
| Depositing User: | Sugiantoro |
| Date Deposited: | 23 Nov 2016 09:24 |
| Last Modified: | 19 Oct 2021 14:44 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131639 |
Preview |
Text
Jurnal_Yoedha_Putra_Pratama_125040218113017.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
Skripsi_Yoedha_Putra_Pratama_2016.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |