Analisis Produktivitas Dan Kelayakan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Studi Kasus Di Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang)

Michael (2016) Analisis Produktivitas Dan Kelayakan Usahatani Padi Sistem Tanam Jajar Legowo Dan Sistem Tanam Tegel (Studi Kasus Di Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang mayoritas petaninya menggunakan sistem tanam jajar legowo pada lahan usahatani padinya. Meski dirasa teknis pelaksanaan sistem tanam jajar legowo sedikit lebih rumit dibandingkan dengan sistem tanam tegel, namun masih banyak petani yang tetap menggunakan sistem tanam jajar legowo. Penggunaan sistem tanam jajar legowo tetap dilakukan karena sistem tanam jajar legowo dirasa lebih menguntungkan dibanding sistem tanam konvensional. Realitanya masih banyak pula yang tetap menggunakan sistem tanam padi tegel dengan berbagai macam alasan seperti sudah terbiasa dan kurang percaya dengan hasil dari sistem tanam jajar legowo. Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan penelitian untuk dapat melihat perbedaan produksi maupun kelayakan usahatani padi antara penggunaan sistem tanam jajar legowo dan sistem tanam tegel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan produktivitas padi sistem tanam jajar legowo dengan padi sistem tanam tegel. Tujuan berikutnya adalah untuk menganalisis pendapatan kelayakan usahatani petani yang menggunakan kedua jenis sistem tanam. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dengan metode sensus dengan jumlah 16 responden untuk sistem tanam jajar legowo dan 21 orang untuk sistem tanam tegel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasil penelitian ini adalah usahatani padi dengan sistem tanam jajar legowo lebih menguntungkan jika diusahakan dibandingkan dengan usahatani sistem tanam tegel. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis usahatani, analisis pendapatan, analisis kelayakan dan analisis uji beda rata-rata. Keuntungan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp. 33.305.850 pada sistem tanam jajar legowo dan Rp. 15.093.395 untuk sistem tanam tegel. Usahatani sistem tanam jajar legowo juga lebih layak diusahakan dengan nilai BEP penerimaan sebesar Rp. 10.471.965; BEP harga sebesar Rp. 3.249; BEP unit sebesar 4.794 kg; dan R/C ratio sebesar 2.87. Usahatani sistem tanam tegel juga sama-sama layak dengan usahatani sistem tanam jajar legowo, akan tetapi nilai kelayakan sistem tanam jajar legowo masih unggul dibandingkan sistem tanam tegel. Nilai kelayakan usahatani sistem tanam tegel adalah Rp. 12,009.798 untuk BEP penerimaan; BEP harga sebesar Rp. 4.964; BEP unit sejumlah 6.571 kg; dan R/C ratio sejumlah 1,83.

English Abstract

Kademangan village , Pagelaran District, Malang, East Java is one of the areas the majority apply the jajar legowo planting system on their rice crops. Although technically the system implementation little more complex than with a tegel planting system, but still many farmers continue to use system jajar legowo planting system. The utilization of the system jajar legowo has been done because of the system planting rows legowo is more profitable than conventional planting system. Reality, it is still many have continue to use system rice planting tegel with different kinds of reasons as have come to little faith with the result of planting rows legowo system. Based on the description above then required research to be able to see the difference production and feasibility farming rice between the utilization of the system planting rows legowo and system planting tegel . This research aimed to analyze and compare the productivity of rice cropping systems with jajar legowo planting system and tegel planting system. The next goal is to analyze the feasibility of farming income of farmers who used both types of cropping systems. This research held in Kademangan Village, Pagelaran District, Malang using census to determine the amount of respondent, that produce 16 respondents to jajar legowo planting system and 21 people to tegel planting system. The data used in this research was primary and secondary data . The result of this research is jajar legowo planting system is more profitable if planted compared with farming planting tegel system. The method used is descriptive analysis, analysis of farming, income analysis, feasibility analysis and the analysis of different test average. The profit gained by the farmers is Rp. 33.305.850 on a jajar legowo planting system and Rp. 15.093.395 to tegel planting system. Jajar legowo also more feasible planted with the BEP revenue Rp.10.471.965; BEP price Rp. 3.249; BEP units amount to 4.794 kg; and R/C ratio of 2.87. Tegel plenting system also equally feasible with farming jajar legowo planting system, but feasibility value of jajar legowo planting system still superior than tegel planting system. Feasibility value of farming tegel planting system is Rp.12.009.798 to BEP revenue; BEP price Rp. 4.964; BEP unit by 6.571 kg; and R/C ratio by 1,83.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/632/051609319
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 23 Nov 2016 09:05
Last Modified: 19 Oct 2021 14:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131638
[thumbnail of Michael_125040107111044.pdf]
Preview
Text
Michael_125040107111044.pdf

Download (6MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item