Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Afinitas Dalam Program Desa Mandiri Pangan (Kasus Di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri)

Alfitaningsih (2016) Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Afinitas Dalam Program Desa Mandiri Pangan (Kasus Di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang padat dan banyak. Berdasarkan data Bank Dunia (2015), pada tahun 2013 penduduk di Indonesia berjumlah 254.454.778 jiwa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2016) menunjukan bahwa september 2010 terdapat 31,02 juta penduduk Indonesia yang berada dibawah garis kemikinan. Dari keseluruhan jumlah masyarakat miskin di Indonesia, mayoritas penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan adalah penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan. Pedesaan menyumbang 19,93 juta penduduk yang berada pada kondisi miskin (Badan Pusat Statistik, 2015). Sehingga kemiskinan di pedesaan menjadi salah satu masalah utama negeri yang perlu untuk segera diselesaikan. Upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah banyak ditempuh oleh pemerintah. Salah satu upaya yang digunakan adalah melalui Program Desa Mandiri Pangan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, „Tingkat Partisipasi Peserta Dalam Kegiatan Desa Mandiri Pangan‟. Desa Mandiri Pangan adalah program aksi yang dicanangkan oleh badan ketahanan pangan nasional republik Indonesia. Program Desa Mandiri Pangan memiliki tujuan utama yakni mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Desa Dawuhan kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri merupakan salah satu desa yang menerima bantuan sosial pelaksanaan program aksi Desa Mandiri Pangan. Desa Dawuhan dipilih atas pertimbangan beberapa faktor, yaitu banyaknya penduduk prasejahtera, kurangnya akses modal, serta kurangnya produktifitas penduduk. Keikutsertaan anggota dalam kegiatanmenjadi hal yang sangat penting mengingat desamandiri pangan menuntut anggota untuk memiliki kemandirian yang harus diterapkan. Sikap kemandirian anggota dibentuk melalui setiap kegiatan yang diberikan. Mulai dari pelatihan, peminjaman modal, hingga pendampingan yang dilakukan oleh Penyuluh Lapang. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. 2) Mendeskripsikan kendala dalam pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. 3) Mendeskripsikan tingkat partisipasi anggota dalam Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Pengambilan lokasi dilakukan dengan metode purposive yaitu ditetapkan secara sengaja di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Waktu penelitian adalah Maret sampai Mei 2016. Populasi penelitian adalah seluruh peserta program desa mandiri pangan di desa dawuhan sebanyak 100 orang. Teknik penentuan responden yang digunakan adalah melalui purposeful sampling, yaitu merupakan teknik dalam non-probanility sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuhan dilaksanakan dengan 4 tahap kegiatan, yaitu tahap persiapan, tahap penumbuhan, tahap pengembangan seta tahap kemandirian. Kendala dalam pelaksanaan Program Desa Mandiri Pangan adalah usia anggota yang termasuk dalam golongan tua menghambat konerja yang dapat dilakukan oleh anggota serta kegagalan usaha yang disebabkan oleh krisis harga ternak. Partisipasi anggota dalam Program Desa Mandiri Pangan di Desa Dawuahan dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota kelompok afinitas dalam Program Desa Mandiri Pangan tergolong rendah dengan presentase 54.6% hasil ini berarti bahwa keikutsertaan anggota dalam pelaksanaan masih kurang. Partisipasi anggota dalam tahap persiapan tergolong rendah karena kurangnya keikutsertaan anggota dalam mengikuti semua kegiatan tahap persiapan. Partisipasi anggota dalam tahap penumbuhan tergolong sedang, karena terdapat kegiatan yang hanya diikuti oleh beberapa peserta. Partisipasi anggota dalam tahap pengembangan termasuk dalam kategori sedang. Partisipasi anggota dalam tahap kemandirian tergolong rendah karena hasil yang diharapkan belum dapat dicapai oleh anggota. Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan saran sebagai berikut: 1) Pada pelaksanaan program sebaiknya anggota dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. 2) Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program dapat perbaiki melalui pendampingan pelaksanaan usaha secara intensif agar anggota tidak berhenti melaksanakan usaha serta memberikan bantuan pemasaran produk agar usaha lebih berkembang. 3) Partisipasi dalam Program Desa Mandiri Pangan yang termasuk dalam kategori rendah dapat diperbaiki melalui anggota seharusnya lebih aktif dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Program Desa Mandiri Pangan tanpa harus didampingi oleh PPL, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. selain itu anggota juga harus meningkatkan motivasi untuk membuka usaha guna meningkatkan penghasilan rumah tangga. Selain itu pemerintah sebaiknya lebih melibatkan anggota dalam setiap pengambilan keputusan dalam kegiatan Program Desa Mandiri Pangan terlebih konsep yang diusung dalam program ini adalah pendekatan partisipatif. Dengan melibatkan anggota dalam setiap pengambilan keputusan, diharapkan anggota akan lebih aktif dalam menjalankan Program Desa Mandiri Pangan.

English Abstract

Indonesia is a country that has a population of relatively dense. Based on World Bank (2015) data in 2013 the population in Indonesia is in the amount of 254 454 778 people. Based on Central Bureau of Statistics (2015) data shows that till September 2010 there were 31,02 million people in Indonesia under line of poverty. From the total number of poor people in Indonesia, the majority of people who are below the the poverty line is the people who lives in rural area. Rural community contributed 19,93 million people who are in poor condition (BPS, 2015). So that rural poverty become one of the country major problems that need to be solved. Efforts to improve the welfare of the community has been widely implemented by the government. One of the effort used is Sufficiently food village Program. Therefore, researcher interested to have research with the title, Partisipation Level Of Affinities Group Members In Sufficiently Food Villages Program. Sufficiently food village program launched by national food security agency of the republic of Indonesia. Sufficiently food village Program used to reach food security in Indonesia. Dawuhan Village, Purwoasri District, Kediri Regency is one of the villages that receive social assistance Sufficiently food village program. Dawuhan village is selected by several consideration factors, namely the number of underprivileged population, lack access to capital, as well as the lack of productivity of the population. The member participation becomes very important because, sufficiently food villages requires the member to apply their independence. The independence attitude of the member is formed through each activitiy provided in the program. Start from training, loan capital, until accompaniment conducted by Extension Field. The objective of this research are 1) Describe the implementation of the sufficiently food village program in Dawuhan Village, Purwoasri District, Kediri Regency. 2) Describe the obstacles in the sufficiently food village program implementation in Dawuhan Village, Purwoasri DistrictR Kediri regency. 3) Describe the member participation level in the sufficiently food village program in Dawuhan Village, Purwoasri District, Kediri Regency. The research location was determined by purposive method that the location is Dawuhan Village, Purwoasri District, Kediri Regency. This research conducted from March 2016 till May 2016. The population in this research was all participant in sufficiently food villages program in dawuhan village, with the total person is 100 people. The responden determination was used purposeful sampling technique, which is a technique in non-probanility sampling. Collection data methods was used were interviews, observation and documentation. The analysis data method was used this research is descriptive analysis. The results of this reseacrh are: 1) The implementation of the sufficiently food village program in Dawuhan Village is implemented with four stages of activity, namely the preparation stage, the growth stage, the development stage and also stage of independence. 2) Obstacles in the implementation of the sufficiently food village program are a crisis of livestock prices, the cessation of productive enterprises and the low participation of members in the program activities. 3) Member participation in the program is low with a percentage of 54.6%. This result means that the participation of members in the implementation are still lacking. Participation of members in the preparation stages is low due to the lack of participation of members in all activities belong to preparation stage. Participation of members in the growth stage is classified, because in some activity is followed by some participant only. Participation of members in the development stage, including in the medium category. Participation of members in the independence stage is low because the results that has been expected can not be achieved by members. Based on the research results can be submitted the suggestions of tihs reseacrh are as follows: 1) In the implementation of the program the members should be involved in every stage of activity. 2) Obstacle that occur in the program implementation can be solved by intensive business implementation assistance, so that members don‟t stop carrying out its operations and provide product marketing assistance to make their business more develop. 3) Participation in the Sufficiently Food Village Program was included in the low category can be improved through the member should be more active in participating all activities without PPL assistance, so that activities carried out to run well. Beside that, the members should increase their motivation to open a business in order to increase household income. Beside that, the government should be more involved the member in every decision-making of the activities in sufficiently food village Program, because the concept promoted in this program is participatory approach. By involving members in every decision-making, hopefully the members will be more active in the sufficiently food village Program.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/600/051609252
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 13 Dec 2016 10:53
Last Modified: 19 Oct 2021 14:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131607
[thumbnail of JURNAL_ALFITANINGSIH_125040100111020.pdf]
Preview
Text
JURNAL_ALFITANINGSIH_125040100111020.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of SKRIPSI_ALFITANINGSIH_125040100111020.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ALFITANINGSIH_125040100111020.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item