HimasA, Diniya (2016) Adopsi Inovasi Petani Dalam Penerapan Teknologi “Mi-Lo” (Mikroorganisme Lokal) Sebagai Agens Hayati Pada Lahan Budidaya Padi Melalui Pht (Pengelolaan Hama Terpadu) Menuju Pertanian Yang Berkelanjutan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sebuah teknologi yang masuk pada desa Petiyin Tunggal berupa penggunaan agens hayati terdapat beberapa macam, antara lain: 1) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” dengan PGPR (pupuk hayati bakteri dengan kandungan beberapa mikroorganisme), 2) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio insektisida, terdiri dari mikroorganisme yang bersifat patogen terhadap arthropoda atau mamalia yang berperan sebagai hama tanaman, 3) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio fungisida. 4) dekomposer. Adanya partisipasi petani dalam setiap kegiatan penerapan teknologi agens hayati di desa Petiyin Tunggal, Kec. Dukun, Kab. Gresik dengan harapan agar petani mampu menerapkan teknologi tersebut tanpa bantuan dari pemberi inovasi, petani mampu membuat produk agen hayati sendiri, dan mampu menyebar luaskan produk tersebut. Karena dengan mengenalkan dan menerapkan pemakaian teknologi agen hayati “Mi-Lo” bisa berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan produktivitas dan terbentuknya agroekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Melihat pentingnya sebuah penerapan teknologi agens hayati, partisipasi petani, dan mengetahui respon petani dalam mengadopsi sebuah inovasi. Tujuan Penelitian yaitu : 1) Mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”. 2) Mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo”. 3) Mendiskripsikan sejauh mana penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo”. Metode analisis data penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”, mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo” dan mendiskripsikan penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada Desa Petiyin Tunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” yang terjadi pada kelompok tani “Jetis” adalah melalui kegiatan persiapan, sosialisasi, pelatihan hingga kegiatan pelaksanaan. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis” berawal dari pelaksanaan program demfarm, Setelah berjalannya program demfarm dan telah menerapkan teknologi agen hayati pada lahan budidaya padi milik setiap kelompok tani “Jetis”, kemudian para petani yang tergabung dalam program demfarm tersebut diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana cara membuat agen hayati dari mikroorganisme lokal. Ketika telah mempelajari dan mengetahui proses pembuatan agen hayati dari mikroorganisme lokal, ketua kelompok tani “Jetis” dan beberapa anggota lainnya juga terfikirkan dan tertarik untuk membuat agen hayati sendiri seperti Dekomposer, PGPR, Bio-Fungisida, Bio-Insektisida dari mikroorganisme lokal. Sebuah teknologi yang masuk pada desa Petiyin Tunggal berupa penggunaan agens hayati terdapat beberapa macam, antara lain: 1) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” dengan PGPR (pupuk hayati bakteri dengan kandungan beberapa mikroorganisme), 2) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio insektisida, terdiri dari mikroorganisme yang bersifat patogen terhadap arthropoda atau mamalia yang berperan sebagai hama tanaman, 3) penggunaan agens hayati “Mi-Lo” bio fungisida. 4) dekomposer. Adanya partisipasi petani dalam setiap kegiatan penerapan teknologi agens hayati di desa Petiyin Tunggal, Kec. Dukun, Kab. Gresik dengan harapan agar petani mampu menerapkan teknologi tersebut tanpa bantuan dari pemberi inovasi, petani mampu membuat produk agen hayati sendiri, dan mampu menyebar luaskan produk tersebut. Karena dengan mengenalkan dan menerapkan pemakaian teknologi agen hayati “Mi-Lo” bisa berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan produktivitas dan terbentuknya agroekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Melihat pentingnya sebuah penerapan teknologi agens hayati, partisipasi petani, dan mengetahui respon petani dalam mengadopsi sebuah inovasi. Tujuan Penelitian yaitu : 1) Mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”. 2) Mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo”. 3) Mendiskripsikan sejauh mana penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo”. Metode analisis data penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif untuk mendiskripsikan proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis”, mendiskripsikan tanggapan petani terhadap teknologi agen hayati “Mi-Lo” dan mendiskripsikan penyebaran produk teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada Desa Petiyin Tunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” yang terjadi pada kelompok tani “Jetis” adalah melalui kegiatan persiapan, sosialisasi, pelatihan hingga kegiatan pelaksanaan. Proses alih teknologi agen hayati “Mi-Lo” pada kelompok tani “Jetis” berawal dari pelaksanaan program demfarm, Setelah berjalannya program demfarm dan telah menerapkan teknologi agen hayati pada lahan budidaya padi milik setiap kelompok tani “Jetis”, kemudian para petani yang tergabung dalam program demfarm tersebut diberikan pengetahuan lebih lanjut bagaimana cara membuat agen hayati dari mikroorganisme lokal. Ketika telah mempelajari dan mengetahui proses pembuatan agen hayati dari mikroorganisme lokal, ketua kelompok tani “Jetis” dan beberapa anggota lainnya juga terfikirkan dan tertarik untuk membuat agen hayati sendiri seperti Dekomposer, PGPR, Bio-Fungisida, Bio-Insektisida dari mikroorganisme lokal.
English Abstract
A technology that applied in the village of Petiyin in the form of Single biological agens usage with several kinds, among others: . 1) the use of biological agents "Mi-Lo" with PGPR (biofertilizers of bacteria with the content of some microorganisms), 2) the use of biological agents "Mi-Lo" bio insecticide, consists of microorganisms that are pathogenic to arthropods or mammals that act as pests, 3) the use of biological agents "Mi-Lo" bio fungicide. 4) decomposers. the participation of farmers in each agenda of the biological agent technology application in Petiyin Tunggal village, district. Shaman, Kab. Gresik have the expectation that farmers are able to apply these technologies without a help of innovators, farmers are able to make the product of their own biological agents, and independently spreading the product. Because by introducing and implementing technology use of biological agents "Mi-Lo" can contribute significantly to improving the productivity and the formation of a healthy and sustainable agro-ecosystem. Seeing the importance of a technology application of biological agents, the participation of farmers, and study the response of farmers in adopting an innovation. The Research objectives are: 1) Describes processes of biological agent technology transfer "Mi-Lo" on a group of farmers group "Jetis". 2) describes the responses of farmers against the biological agent technologies "Mi-Lo". 3) Describes the spread of technology products for biological agent "Mi-Lo". The method of data analysis used was qualitative descriptive methods to describe processes of technology transfer biological agent of “Mi-Lo” in a farmer group of “Jetis”. To describe the responses of farmer against agens hayati technology of “Mi-Lo” and describe the spread of technology products for biological agent "Mi-Lo" in Petiyin Tunggal Village, Dukun, Gresik. The process of “Mi-Lo” biological agents transfer technology in “Jetis” farmers is through preparation, socialization, training up implementation activities. “Mi-Lo” biological agents transfer technology in “Jetis” farmers group began from the implementation of the program demfarm, After the passage of demfarm program and have implemented the technology of biological agents on rice cultivation land belonging to each "Jetis" farmer group, then the farmers involved in program demfarm given more knowledge how to make biological agents with the local microorganisms. When finished studying and knowing the process of making biological agents with the local microorganisms, farmer groups "Jetis" and the other members also thingking about create their own biological agents such as Decomposers, PGPR, Bio-Fungicide, Bio-Insecticide of local microorganisms. The response of the 20 members of “Jetis" farmers of the "Mi-Lo" biological agent technology is getting a positive response. Told that it was got a positive response because the "Jetis" farmer group had followed, implementing technology of the biological agents that have been introduced in a demfarm program until they continue to apply biocontrol agent for rice cultivation land to produce "Mi-Lo" biological agents with its own trademark. In addition, the introduction of "Mi-Lo" biological agents technology program also brings advantages from the "Jetis" farmer groups. Members of “Jetis” farmers said that the technology of Mi-Lo biological agents has the advantage that can make "Jetis” farmers groups "rying to do farm in a way and safe material, which does not make the cultivation of rice into resistant to pests and diseases. From 5 stages that have been : awareness, interest, evalution, trial and adoption. The "Jetis" farmer group can not be said that them were in the stage adoption. Because the "Jetis" farmer group biological agents have not applied the technology that provided by Brawijaya University with the large of scale on their land. From the data of applying the “Mi-Lo” biological agent indicates that a lot of members of farmers still trying on a small scale for a more convincing judgment, before applying for a wider scale land. The spread of technology products biological agents "Mi-Lo" which has been produced by farmer groups "Jetis" that can be known that the spread of products biological agents by the farmer groups "Jetis" brands are PGPR, red, white, Patas, and Damen its existence and its products which has been produced is still in use and is known in the scope of farmer groups who’s produced only. Suggestions for farmer groups "Jetis" are should be formed the parts of the each duties of farmer groups in spreading products that have been produced. farmer groups "Jetis" spreading information about the advantages in applying biological agents in cultivated land and inform about the presence of biological agents which can be produced by the groups "Jetis" to the local community through word of mouth.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FP/2016/588/051609240 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
| Depositing User: | Sugiantoro |
| Date Deposited: | 14 Nov 2016 09:38 |
| Last Modified: | 19 Oct 2021 14:06 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131598 |
Preview |
Text
3._halaman_judul.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
7._ringkasan.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
8._summary.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
9._kata_pengantar,_riwayat_hidup,_daftar_isi,_tabel,_gambar,_lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
10._BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
11._BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
12._BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
14._BAB_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
15._BAB_VI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
17._lampiran_skripsi.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
16._daftar_pustaka.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
13._BAB_IV.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |