Difusi Dan Adopsi Inovasi Petani Padi Sawah Terhadap Sistem Tanam Sebar (Studi Kasus di Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun)

BayuPerkasa, Putra (2016) Difusi Dan Adopsi Inovasi Petani Padi Sawah Terhadap Sistem Tanam Sebar (Studi Kasus di Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Untuk memenuhi kebutuhan panganya, manusia melakukan berbagai macam cara, salah satu cara untuk memenuhinya adalah dengan bercocok tanam. Sejak manusia mengenal bercocok tanam, sejak saat itu pula kemampuan bertani semakin berkembang. Kebutuhan pangan utama di Indonesia adalah beras dengan total konsumsi 114kg per kapita/tahun. Untuk memenuhi kebutuhan beras yang tinggi, pemerintah melalui instansi terkait selalu berinovasi. Bukan hanya pemerintah saja yang melakukan inovasi, tetapi juga dilakukan oleh petani selaku pelaku utama usahatani. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh petani adalah teknologi budidaya padi menggunakan sistem tanam sebar. Teknologi budidaya sistem tanam sebar ini ditemukan dan dikaji oleh seorang petani asal Desa Kaibon, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun. Tanam sebar merupakan teknologi budidaya yang dikaji sejak tahun 2011 oleh Bapak Triono Basuki dan beberapa rekannya. Keunggulan tanam sebar jika dibandingkan dengan sistem tanam sebelumnya yaitu konvensional atau tanam pindah yang digunakan oleh petani di Desa Kaibon adalah tidak adanya proses persemaian bibit dan biaya tanam sebab tanam sebar ini merupakan sistem tanam yang dilakukan dengan cara menyebarkan benih langsung ke lahan sawah sehingga tidak memerlukan proses penyemaian sehingga mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani. Tanam sebar ini diperkenalkan pada petani pada tahun 2012 dengan cara membuat demo plot di lahan sawah Desa Kaibon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah karakteristik petani penemu tanam sebar dan alasanya mengkaji tanam sebar, tahap difusi inovasi sistem tanam sebar, mengetahui sejauh mana tingkat adopsi inovasi petani padi sawah terhadap sistem tanam sebar dan bagaimanakah pendapatan petani sebelum dan sesudah mengadopsi sistem tanam sebar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pendekatan kualitatif dipilih karena penulis ingin mendiskripsikan mengenai kondisi dan situasi tentang perkembangan metode tanam sebar dan penyebaranya di kalangan petani padi sawah secara mendalam. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat adopsi inovasi dan analisis uji beda rata-rata pendapatan sebelum dan setelah menerapkan sistem tanam sebar. Desain penelitian ini adalah studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah petani penemu sistem tanam sebar adalah Triono Basuki. Triono Basuki adalah seorang petani yang memulai usahataninya pada tahun 2007. Beliau mengkaji sistem tanam sebar sejak tahun 2011. Latar belakang Triono Basuki mengkaji sistem tanam sebar adalah ketidakpuasan atas sistem tanam yang ada dan semakain sulitnya mencari tenaga kerja di bidang pertanian. Tanam sebar yang beliau kaji mulai diikuti oleh petani lain di Desa Kaibon, kabupaten Madiun pada tahun 2012 dan hingga saat ini telah banyak diikuti Petani di Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Petani Responden terbanyak berada pada rentang umur 40-59 tahun, tingkat pendidikan SD-SMA/Sederajat, luas lahan garapan antara 0,14 – 2 Ha dan 90% lahan mereupakan tanah garapan milik sendiri. Tingkat adopsi responden untuk kategori pengolahan lahan 60% adopter mendapat skor 3 dan 40% adopter mendapat skor 2. Kategori pembenihan 63,33% adopter mendapatkan skor 3 dan 36,67% mendapat skor 2, sedangkan kategori pemupkan 83,33% adopter mendapat skor 3, 13,33% adopter mendapat skor 2 dan 3,34% adopter mendapat skor 1. Sedangkan pada indikator penyiangan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit serta panen, selurh responden mendapat skor 3. Hasil dari analisis usahatani, membuktikan bahwa total pendapatan petani setelah mengadopsi sistem tanam sebar lebih tinggi jika dibandingkan saat petani menerapkan sistem tanam konvensional. Pendapatan saat menggunakan sistem tanam sebar adalah Rp. 16.868.620/Ha dan menggunakan sistem tanam konvensional adalah Rp. 8.934.000. hal ini diperkuat dengan hasil dari uji-t dimana didapati nilai sig. adalah 0.02 apabila sig < 0.05 maka terdapat perbedaan rata-rata pendapatan saat sebelum dan sesudah menerapkan sistem tanam sebar.

English Abstract

Food is a basic requirement for human beings .To meet the needs of food , people do a great variety of ways , one way to fill it up is to grow their crops .Since human know grow their crops , from the moment one of the ways the ability of farmed keeps growing. Main food needs in indonesia is rice with a total 114 kg consumption per capita per year .To meet the needs of high rice , the government through the relevant agencies always innovate. Not only the government who perpetrates innovation , but was also carried out by farmers and leading perpetrator of the farming business .One innovation by farmers is a technology rice devised a system of Tanam Sebar. Technology a system of Tanam Sebar is found and examined by a peasant village kaibon, geger sub district, madiun district. Tanam Sebar is technology cultivation of the study since 2011 by Triono basuki and some colleagues. Tanam Sebar advantage if compared with a system of planting before the conventional or cropping move used by farmers in the village kaibon is not the process of a seedbed seeds and the cost of planting for Tanam Sebar this is a system planting performed with way of spreading seed directly to rice-fields so it does not require the process seeding order to be able to reducing production cost issued by farmers. Planting spread it was introduced the farmers in 2012 by making demo a plot in farming kaibon village. Research aims to understand how characteristic of farmers inventor planting spread and the reason was study planting spread , the diffusion innovation system planting spread , know the extent of the level adoption innovation farmers rice farming against the system planting spread and how the income of farmers before and after adopt. This study adopted qualitative approaches and quantitative with the design case study . A qualitative approach chosen because writer would like description on the condition and situation regarding the development of a method of Tanam Sebar and how it spread among rice farmers deeply. The quantitative approach used to know the level adoption innovation and analysis test different the average income before and after implemented the tanam sebar method. Design this research is a case study . The result of this research is farmers inventor system Tanam Sebar is Triono basuki. Triono basuki was a farmer who began a farmer in 2007. He study tanam sebar system since 2011. Background Triono basuki study tanam sebar system is dissatisfaction in the system planting who is and difficulty of finding labor in agriculture. Planting spread that he consider the start to be followed by farmers in the Village Kaibon, Madiun in 2012 and now it has been much followed farmers Madiun district and surrounding areas. respondents most be range of age 40-59 years , the level of education primary to senior high school / equivalent , broad an arable land between 0,14 - 2 ha and 90 % land fief own . The adoption respondents in the category of land management 60 % adopter scored 3 and 40 % adopter scored 2 .Category seeding 63,33 % adopter get a score 3 and 36,67 % scored 2 , while fertilized 83,33 % adopter scored 3 , 13,33 % adopter scored 2 and 3,34 % adopter scored 1 .While in indicators weeding , irrigation , pest and disease and harvest , selurh respondents scored 3 .The result of analysis farming , prove that the total income farmers after adopt planting system will mobilize more high if compared to the farmers introduced a conventional planting. Income when using system Tanam Sebar is Rp.16.868.620 / ha and use the planting conventional is Rp .8.934.000. This is further strengthened with the result of t-test where found value sig Is 0.02 when sig < 0.05 there is the difference the average income when before and after implemented the system of planting spread .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/559/051609286
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User: Sugiantoro
Date Deposited: 21 Nov 2016 10:09
Last Modified: 19 Oct 2021 13:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131566
[thumbnail of COVER_(2).pdf]
Preview
Text
COVER_(2).pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR_ISI_new.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_ISI_new.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of skripsi_(Repaired_New).pdf]
Preview
Text
skripsi_(Repaired_New).pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item