Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Pada Alam Koi Di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur

Arfandi, Bekti Rizki (2018) Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Pada Alam Koi Di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Blitar, pada Tahun 2012 jumlah produksi ikan koi di Kab. Blitar mencapai 647 ribu ekor, dari target sebesar 176 juta ekor lebih dan di Tahun 2013 Dinas Perikanan dan Kelautan mentargetkan produksi ikan koi bisa mencapai angka 188 juta ekor lebih. Potensi ikan koi di Kabupaten Blitar sangat besar, karenanya tahun ini Dinas Perikanan dan Kelautan kembali mamasang target produksi yang sangat tinggi yakni mencapai 188 juta ekor lebih. Tidak hanya terpusat di Kec. Nglegok saja, namun budidaya ikan koi juga mulai menyebar di Kec. Sanankulon, Selopuro, Gandusari, Ponggok dan Wlingi. Hingga Tahun 2013 Dinas mencatat jumlah rumah peternak koi di Kab. Blitar mencapai 1000 Rumah Tangga Perikanan (RTP). Di mana masing-masing RTP rata-rata memiliki 5 induk koi yang setiap satu induk koi mampu menghasilkan kurang lebih 50 ribu anakan. Tentu ini juga didukung dengan kondisi indukan yang bagus dan lingkungan budidaya yang bersih. Sementara dibandingkan dengan daerah lain produksi koi Kab. Blitar memiliki banyak keunggulan, diantaranya patron warna ikan koi yang tajam dan simetris, bentuk koi, dan ketahanan warna Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebaga berikut : Mendiskripsikan teknis usaha budidaya ikan koi yang diterapkan di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Menganalisis kelayakan aspek pasar dan manajemen usaha budidaya ikan koi di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Menganalisis kelayakan finansiil usaha budidaya ikan koi di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Mendiskripsikan faktor penghambat dan pendukung pada usaha budidaya ikan koi di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2018. Adapun data primer yang akan diambil pada penelitian yang dilakukan pada usaha budidaya ikan koi ini diperoleh secara langsung dari hasil observasi, wawancara dan kuesioner. Data yang diambil berhubungan dengan keadaan umum usaha budidaya ikan koi, permintaan pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek finansiil yang ada pada usaha budidaya ikan koi. Data sekunder yang diperoleh untuk penelitian ini bersumber dari studi kepustakaan yang berupa buku-buku bacaan, laporan tahunan Departemen Kelautan dan Perikanan, data statistik perikanan, laporan penelitian, data statistik kecamatan dan sebagainya. Analisis data yang digunakan untuk aspek finansiil operasional adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Dalam aspek finansiil suatu usaha tedapat dua perhitungan yang perlu diperhatikan diantaanya perhitungan analisis jangka pendek dan perhitungan anlisis jangka panjang. Berdasarkan hasil penelitian tentang Studi Kelayakan Usaha Budidaya Ikan Koi di Desa Gledug Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar Jawa Timur dapat disimpulkan sebagai berikut : Aspek teknis pada budidaya ikan Koi yaitu persiapan kolam yang akan dijadikan tempat penebaran benih Ikan koi, pemberian pakan, pengendalian hama dan penyakit, dan pemanenan. Kelayakan usaha pada Aspek Pasar dan Aspek Manajemen. Pada aspek pasar, pemilik memiliki konsumen tetap, dengan proses pemasaran secara langsung dan pengiriman. Penerapan harga berdasarkan harga ikan koi di pasaran dam harga yang di terapkan bisa menutup biaya operasional yag dikeluarkan , sistem pembayaran dilakukan secara tunai dan pada saat pengiriman tidak memerlukan biaya transportasi karena biaya pengiriman di tanggung oleh pembeli. Aspek manajemen pada usaha budidaya ikan koi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, pengawasan. Perencanaan yang telah dilakukan oleh pemilik usaha budidaya Ikan koi masih sederhana dan belum tertulis secara terstruktur. Perencanaan yang dilakukan dimulai dari penyiapan modal, pembuatan kolam, kualitas air, pemilihan benih, cara tebar benih, dan panen dan pasca panen. Pemilik usaha dalam menjalankan usahanya belum menerapkan pengorganisasian yang bagus. Beliau menjalankan kegiatan usaha budiddaya Ikan koi dibantu engan 3 orang karyawannya. Karyawan tersebut direkrut dengan dibantu oleh saudara pemilik usaha. Karyawan tersebut bekerja mulai jam 7 pagi – jam 4 sore. Pengawasan yang dilakukan terhadap usaha buddidaya Ikan koi di antaranya meliputi kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, jumlah produksi yang dihasilkan setiap siklusnya, dan perkembangan pertumbuhan ikan. Pembudidaya tidak membuat dan mencatat keuangan yang masuk maupun yang dikeluarkan. Tidak adanya pembukuan tersebut mengakibatkan tidak diketahui secara rinci usaha yang dilaksanakannya tersebut mengalami kerugian atau keuntungan. Pengawasan yang dilakukan terhadap usaha buddidaya Ikan koi di antaranya meliputi pemilihan induk, pemeliharaan induk, proses pemijahan, kualitas air, penetasan telur, perawatan larva, pengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen. Analisis finansiil jangka pendek menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan koi menguntungkan, meliputi penerimaan sebesar Rp 300.000.000,-, rentabilitas sebesar 191,77%, R/C Ratio 2,92, keuntungan Rp 197.178.333,-, dan BEP unit dan sales usaha budidaya ikan koi adalah 70,50 ekor dan 35.248.176. Analisis finansiil jangka panjang menunjukkan bahwa usaha budidaya ikan koi layak untuk dijalankan, dengan NPV sebesar 679.361.557, IRR sebesar 240%, Net B/C sebesar 9,27, dan PP selama 0,42 tahun. Faktor pendukung usaha budidaya ikan koi antara lain Lokasi yang strategis dan cocok untuk usaha budidaya ikan koi, Dekat dengan sumber (mata air), sehingga kualitas air masih baik untuk budidaya ikan koi, Pemilik mempunyai pembeli atau konsumen tetap, Kualitas SDM yang cukup baik dilihat dari dan pengalaman dalam usaha budidaya koi, Keamanan sangat terjamin, sehingga tidak ada pencurian. Kondisi ini sangat kondusif bagi usaha koi yang tergolong mahal, Jaringan pemasaran yang cukup luas hingga tingkat nasional baik ke pedagang maupun hobiis. Hal ini ditunjang oleh keikutsertaan pembudidaya pada Kelompok Pecinta Koi Daerah Blitar / Blitar Koi Club (BKC) yang sering mengadakan pameran dan kontes ikan koi tingkat lokal maupun nasional. Faktor penghambat usaha budidaya ikan koi antara lain Tidak menetapnya harga pakan, maka dari itu perlu teknologi pembuatan pakan sehingga dapat menekan biaya produksi yang relatif besar, Jumlah air sangat terbatas pada musim kemarau sehingga perlu ada penjadwalan pemasukan air ke dalam kolam pembenihan maupun kolam induk dari sumbernya (air sumur maupun air irigasi), serta mencari alternatif lain sumber air seperti sumur artesis atau sumber lainnya, Hama dan penyakit yang selalu menyerang

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/616/051806402
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates > 639.37 Culture of amphibians and specific kinds of fishes > 639.374 83 Culture of specific kinds of fishes (Cyprinus carpio (Common carp))
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 30 Oct 2018 01:33
Last Modified: 30 Oct 2018 01:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13155
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item