Ratnawati, Ely (2016) Analisis Faktor-Faktor Produksi Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Pada Usahatani Nanas(Ananas comosus L) Di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Komoditas hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan adalah komoditas buah-buahan. Pada tahun 2009 sampai tahun 2013, jumlah ekspor komoditas buah-buahan cenderung meningkat (BPS, 2015). Salah satu dari kelompok tanaman buah-buahan yang potensial untuk dikembangkan adalah nanas. Kegunaan nanas selain sebagai buah yang kaya vitamin, juga memiliki nilai tambah yang besar jika diolah kembali menjadi produk olahan baru seperti selai, sirup, dan buah kaleng. Sehingga kebutuhan buah nanas segar sebagai bahan utama menjadi meningkat. Desa Sempu adalah salah satu desa di Kecamatan Ngancar yang menjadi sasaran program pemerintah untuk pengembangan nanas varietas Queen. Hasil panen yang seragam dan tersedia terus-menerus setiap musimnya menjadikan daerah tersebut sebagai sentra penghasil nanas di Kabupaten Kediri. Dalam menjalankan usahatani nanas, petani sering mengalami kendala diantaranya penurunan keterbatasan modal dan pembengkakan biaya input usahatani nanas yang meliputi semakin mahalnya harga pupuk utama nanas (tetes) dan kenaikan harga bibit. Permasalahan lainnya seperti persaingan memperoleh tenaga kerja dan lamanya umur panen nanas yang membuat pendapatan petani pada usahatani nanas tidak menentu. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa dalam usahatani nanas petani mengalami banyak kendala yang berpotensi merugikan diantaranya penurunan produksi nanas yang menyebabkan berkurangnya pendapatan petani. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang analisis pendapatan dan faktor-faktor produksi yang mempengaruhi pendapatan usahatani nanas sebagai upaya untuk peningkatan pendapatan usahatani petani nanas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pendapatan petani pada usahatani nanas dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani dalam usahatani nanas. Penentuan petani responden dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Banyaknya sampel responden ditentukan dengan menggunakan metode jumlah sampel minimal yang dikemukakan oleh Parel, et al (1973), dengan metode tersebut diperoleh petani dengan jumlah minimal 16 petani. Namun untuk keakuratan data peneliti menggunakan 40 petani sebagai responden. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan petani nanas untuk rata-rata biaya tetap adalah sebesar Rp. 2.604.849,67. Biaya tetap tersebut merupakan biaya dari penyusutan alat pertanian yang digunakan petani dalam usahatani nanas saja, karena biaya pajak lahan belum dibebankan oleh pemerintah kepada petani nanas. Sedangkan rata-rata biaya variabel untuk usahatani nanas adalah sebesar Rp. 9.934.551,25. Biaya variabel tersebut meliputi biaya bibit, biaya ethrel (ZPT), biaya pupuk, biaya obat pembesar buah, dan biaya tenaga kerja. Sehingga diperoleh rata-rata total biaya produksi usahatani nanas adalah sebesar Rp. 12.539.400,92. Rata-rata penerimaan usahatani nanas petani ii responden dalam satu kali musim tanam adalah sebesar Rp. 20.766.000,00. Sehingga rata-rata perolehan pendapatan petani pada usahatani nanas dalam satu kali musim tanam adalah sebesar Rp. 8.226.599,08/ha. Petani di Desa sempu menjual hasil usahatani dengan sistem tebasan saat umur tanaman nanas berusia 13 tahun, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan petani nanas setiap bulannya sebesar Rp. 632.815,31/ha. Nilai R/C ratio dalam usahatani nanas pada lahan redistribusi di Desa Sempu adalah sebesar 1,66. Artinya usahatani nanas tersebut layak untuk dijalankan. Selain itu pendapatan petani dalam usahatani nanas di Desa Sempu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang berpengaruh positif pada pendapatan adalah luas lahan, harga jual, dan biaya ethrel.. Selain itu, faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani adalah pupuk cair (tetes) pengalaman, pendidikan, biaya bibit, dan biaya tenaga kerja. Dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani nanas di Desa Sempu, petani dalam melakukan kegiatan usahatani perlu memperhatikan penggunaan input produksi yang diaplikasikan pada lahan sesuai dengan kebutuhan, agar biaya produksi yang dikeluarkan tidak berdampak pada penurunan pendapatan petani. Selain itu, perlu adanya kerjasama antara petani nanas dengan pemerintah untuk mewujudkan budidaya nanas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), dimana masih banyak petani di daerah penelitian yang masih kurang memiliki pengetahuan tentang budidaya nanas dengan baik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2016/475/051608360 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 25 Aug 2016 14:17 |
Last Modified: | 19 Oct 2021 07:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131479 |
Preview |
Text
BAB_V.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_I.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER,_PERNYATAAN,_LEMBAR_PERSEMBAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_SKRIPSI.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
LEMBAR_PERSETUJUAN_&_PENGESAHAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
RINGKASAN,_KATA_PENGANTAR,_RIWAYAT_HIDUP,_DAFTAR_ISI,.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |