Analisis Strategi Pengembangan Wisata Agro Rumah Desa (Studi Kasus Di Desa Baru Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Provinsi Bali)

Cahyaning, AyuEsterlita (2016) Analisis Strategi Pengembangan Wisata Agro Rumah Desa (Studi Kasus Di Desa Baru Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Provinsi Bali). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia dengan beragam kekayaan alam merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam sebutan. Mulai dari negara agraris, negara maritim, negara seribu candi, negara seribu pulau, negara senyum, serta negara dengan banyak suku. Hampir sebagian wilayah Indonesia dipadati dengan objek pariwisata. Objek wisata tersebut beraneka ragam, mulai dari wisata pantai, gunung, bawah laut (bahari), hingga pertanian. Salah satu contohnya Bali, sebuah pulau yang memiliki luas 5.632,86 km2 (BPS Bali) dengan lebih dari 50 objek wisata yang menarik minat wisatawan mancanegara maupun nusantara. Daya tarik dalam hal ini adalah objek pariwisata yang ada seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa kekayaan alam menjadi salah satu kunci objek wisata. Ada beberapa lokasi wisata yang mengandalkan pada keindahan alam botani yang ada di Bali, seperti Taman Ayun, Kebun Raya Eka Karya, Desa Wisata Tunjuk, dan lain sebagainya. Konsep desa wisata yang tergambarkan dalam bentuk wisata Rumah Desa ini memerlukan suatu strategi pengembangan guna meningkatkan pendapatan masyarakat serta memperkenalkan desa tersebut sesuai dengan potensinya. Wisata Rumah Desa dikembangkan di Desa Baru Banjar Baru Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali. Namun perlu dirumuskan strategi pengembangan wisata pertanian Rumah Desa sebagai alternatif strategi pengembangan guna mewujudkan peningkatan dan pengembangan usahatani komoditas kecombrang serta memperkenalkan desa wisata Rumah Desa sebagai desa wisata. Sehingga rumusan masalah meliputi kondisi internal, eksternal, perhitungan usahatani tanaman kecombrang dan juga perumusan strategi pada Rumah Desa merupakan bentuk analisis dari keempat rumusan masalah tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan non-probablity sampling untuk penentuan responden, kemudian data primer yang didapat dilakukan melalui key informan. Alat maupun instrumen meliputi wawancara dengan kuesioner pertanyaan terbuka kemudian observasi. Adapun data sekunder untuk melengkapi kepentingan penelitian yang diperoleh dari kantor Desa Baru. Metode analisis data dilakukan dengan berbagai tahap. Tahap input, tahap pencocokan dan tahap pengambilan keputusan. Aspek – aspek internal Rumah Desa dibagi atas aspek sumber daya manusia, ketersediaan lahan budidaya, manajemen organisasi, pemasaran, keuangan/ akuntansi, produksi-operasi, dan sarana-prasarana. Analisis lingkungan eksternal meliputi kondisi ekonomi wisatawan, daya dukung sosial masyarakat, kondisi lingkungan, selera wisata masyarakat lokal maupun global, daya dukung pemerintah, perkembangan teknologi, dan persaingan sesama agrowisata. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapat kelemahan dari wisata Rumah Desa adalah tidak adanya plank penunjuk jalan arah menuju lokasi wisata Rumah Desa, kekuatan utama dari wisata Rumah Desa ini adalah luas lahan pertanian yang mencapai 4 Ha dengan skor 0,5268. Peluang terbesar yang dimiliki oleh wisata Rumah Desa adalah warga sekitar bersedia membantu dalam usaha ini. Sehingga untuk mencari bantuan tenaga kerja tidak terlalu sukar. Dalam kegiatan wisata Rumah Desa, menunjukkan bahwa usaha tersebut masuk dalam kuadran I, strategi tersebut merupakan situasi dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan yang mendorong dimanfaatkannya peluang-peluang tersebut. Situasi ini menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan. Hasil QSPM perumusan strategi pengembangan wisata Rumah Desa terbagi atas ST, WT, WO, dan SO. Strategi WT adalah meningkatkan kualitas SDM dengan diadakan pelatihan pengembangan wisata agro pada pegawai dan masyarakat sekitar. Serta melibatkan berbagai pihak untuk mendukung Rumah Desa sebagai usaha wisata yang mengedukasi serta membawa dampak positif bagi penduduk sekitar. Strategi WT tersebut mendapat total skor 3,7265. Strategi ST adalah membuat paket khusus untuk wisatawan domestik dengan kisaran harga lebih terjangkau. Sehingga pemasukan untuk wisata Rumah Desa dapat stabil dan terkendali. Kemudian mengadakan breafing secara kontinyu agar tidak terjadi salah informasi. Mengadakan penawaran program lain saat cuaca tidak mendukung untuk paket yang dilakukan di luar ruangan. Serta menjadikan Rumah Desa sebagai sentra tanaman kecombang dengan pertimbangan usahatani maupun manfaat yang dapat ditawarkan pada pengunjung sebagai edukasi. Strategi WO tersebut mendapat total nilai sebesar 3,2414. Strategi WO yakni mengadakan pelatihan bahasa asing (inggris –mandarin) pada pegawai. Pelatihan tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk wisata. Selain itu, menambah tenaga kerja untuk bidang finance dan guide. Guide tersebut untuk menemani pengunjung yang datang dan melakukan paket program wisata yang telah dipilih sebelumnya. Adapun melengkapi sarana dan prasarana yang ideal agar pengunjung nyaman saat berkunjung ke Rumah Desa. Strategi WO tersebut mendapat total nilai sebesar 3,178. Strategi SO dengan menambah luas budidaya tanaman kecombrang dan mengajak petani untuk menanam tanaman tersebut agar masyarakat tertarik pada Rumah Desa. Kemudian memperluas jaringan promosi dengan mengunggulkan kecombrang untuk menarik minat masyarakat luar. Berdasarkan dengan dukungan perhitungan analisis usahatani untuk tanaman kecombrang itu sendiri yang membuktikan bahwa tanaman ini layak untuk dibudidayakan secara masal karena secara perhitungan melalui analisis usahatani kelayakan usahanya lebih dari satu. Strategi SO tersebut mendapat total nilai sebesar 3,0554. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Rumah Desa termasuk dalam kuadran I dalam perhitungan SWOT. Kemudian pada analisis Matriks QSP diperoleh urutan strategi dengan memprioritaskan startegi WT (3,7265), strategi ST (3,2414), strategi WO (3,178), dan strategi SO (3,0554). Tanaman kecombrang sangat mendukung untuk menjadi daya tarik pada obyek wisata Rumah Desa dengan hasil analisis usahatani R/C Ratio sebesar 2,61 yang membuktikan bahwa komoditas ini layak untuk dikembangkan.

English Abstract

Indonesia with diverse natural resources is one of the countries that has a variety of calls. Starting from an agricultural country, a maritime country, the country of a thousand temples, country of a thousand islands, a country of smiles, as well as with many tribes. Most of Indonesias territory populated mostly with the object of tourism. The diverse attractions, from beaches, mountains, marine (nautical), up to the farm. One example of Bali, an island which has an area of 5,632.86 km2 (BPS) with more than 50 attractions that attract the interest of foreign tourists as well as the Malay Archipelago. The appeal in this case is the object of an existing tourism as has been described before that the natural wealth to become one of the key attractions. There are some sites that rely on the natural beauty of the botanical in Bali, such as Taman Ayun, Eka Karya Botanic Garden, tourist villages, and Instruct others. The concept of village tourism in the form of breakfast buffet Rumah Desa require a development strategy to enhance the income of the community as well as introduce the village in accordance with its potential. Rumah Desa developed in the new village of Banjar New Sub Genus Tabanan Regency, Bali Province. But the need to formulate development strategies of agricultural tourist House of the village as an alternative development strategy to realize the improvement and development of farming commodities etlingera elatior as well as introduce a tourism Rumah Desa of the village as a tourist village. So the formula issue covers internal, external conditions, calculation of farming crops etlingera elatior and also the formulation of strategies in the country house is a form of analysis of the fourth outline of the problem. As for the method used in this research is the use of non-sampling to probablity find respondents, then the primary data obtained is done through key informants. The tools include instruments or questionnaire interviews with open-ended questions then an observation. Secondary data with regard to supplement the research interests of the Office of the Baru village. Methods of data analysis is done with a variety of stages. The input phase, phase matching and decision-making stages. Aspects – internal aspects of Rumah Desa divided into aspects of human resources, the availability of land for cultivation, organization management, marketing, finance/accounting, operations, production and facilities and infrastructure. Analysis of the external environment include economic conditions, social support of community resources, environmental conditions, the taste of the local community and global tourism, power support the Government, the development of technology, and competition is fellow agro tourism. Based on the analysis that has been done, come by the weaknesses of tourism Rumah Desa is the absence of a plank Road directions pointing towards the tourist Village, main power House of the villages House Tour is a vast agricultural land that reaches 4 Ha with a score of 0.5268. The biggest opportunities owned by Rumah Desa tour is people willing to help in this effort. So to seek the help of labor is not too difficult. Tourist activities in the Ruamh Desa, pointed out that the business quadrant I, the strategy is a situation where the company faces some environmental opportunities and many forces that propel the opportunities. This situation suggests a growth-oriented strategy to take advantage of the favorable situation. The results of tourism development strategy formulation QSPM country house is politically subdivided into ST, WT, WO, and SO on. WT strategies is improving the quality of HUMAN RESOURCE development training was held with agro tourism on employees and the surrounding communities. As well as involving the various parties to support the Home Village as a tourism venture to educate and bring a positive impact for the population around. WT strategies received a total score of 3.7265. ST strategies is to create a special package for domestic tourists with more affordable price range. So the infusion to tour the home of the village can be stable and under control. Then hold breafing continuously so there happen incorrect information. Holding an offer other programs when the weather does not support packages for being performed outdoors. As well as making the Houses of the village as a Center for plant kecombang with consideration of farming as well as the benefits that could be offered to visitors as education. The WO strategies got a total value amounting to 3.2414. WO strategies i.e. foreign language training (english – mandarin) on employees. The training is conducted in accordance with the needs that are required for the tour. In addition, adding labor to the field of finance and guide. The Guide to accompany visitors who come and do a tour program packages that have been previously selected. With regard to supplement the ideal facilities and infrastructure that visitors comfortable while visiting the Rumah Desa. The WO strategies got a total value amounting to 3.178. Strategy SO by adding extensive cultivation and etlingera elatior invites farmers to grow those plants so that the public are interested in Home village. Then expand Network promotions with favor etlingera elatior to attract peoples interest. Based on the analysis of the calculation enabled farming to plant etlingera elatior itself which proves that this plant deserves to be cultivated due to the calculation of en masse through the analysis of the feasibility of farming out its business more than one. SO the strategy got a total value amounting to 3.0554. Conclusion of this research is the home of the village included in quadrant I in the calculation of the SWOT. Then on the Matrix analysis of the QSP obtained the order strategy with prioritizing strategy WT (3,7265), ST strategies (3,2414), WO (3,178) strategy, and strategy SO (3,0554). Etlingera elatior plant is very supportive to be an attraction on the tourist Rumah Desa with the results of the analysis of farming R/C Ratio of 2.61 which proves that these commodities deserve to be developed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/382/ 051607297
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 09 Aug 2016 10:59
Last Modified: 09 Aug 2016 10:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131377
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item