Kemampuan Bacillus Subtilis Dan Trichoderma Harzianum Dalam Mengendalikan Penyakit Rebah Kecambah Yang Disebabkan Oleh Pythium Spp. Pada Tanaman Mentimun

Maimanah, Minal (2016) Kemampuan Bacillus Subtilis Dan Trichoderma Harzianum Dalam Mengendalikan Penyakit Rebah Kecambah Yang Disebabkan Oleh Pythium Spp. Pada Tanaman Mentimun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyakit rebah kecambah (damping off) merupakan salah satu penyakit penting yang menyerang berbagai tanaman hortikultura. Jaringan tanaman menjadi layu dan lembek. Selain itu, penyakit rebah kecambah juga dapat menyerang benih yang belum berkecambah (preemergence damping-off). Pada tanaman mentimun, penyakit rebah kecambah disebabkan oleh Pythium spp, khususnya pada fase persemaian. Pengendalian penyakit rebah kecambah yang efektif menggunakan fungisida kimia, tetapi telah diketahui berdampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan agens hayati telah banyak dikembangkan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan agens hayati Bacillus subtilis dan Trichoderma. harzianum baik secara tunggal maupun kombinasi dalam mengendalikan penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh Pythium spp. Penelitian dilaksanakan di laboratorium fitopatologi dan rumah kaca R&D Syngenta Station Cikampek. Penelitian tahap pertama dilaksanakan pada Agustus-Oktober 2015 yang meliputi pengamatan morfologi Pythium spp., uji virulensi isolat Phy01IP dan Phy01CK., dan uji metode inokulasi patogen pada tanah. Penelitian tahap kedua dilaksanakan pada Februari-April 2016 meliputi uji antagonis agens hayati terhadap Pythium spp. secara in vitro dan uji penghambatan penyakit rebah kecambah secara in vivo. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 13 perlakuan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Phy01CK lebih virulen dibandingkan dengan isolat Phy01IP. Isolat Phy01CK teridentifikasi sebagai P. aphanidermatum yang telah diketahui sebagai spesies agresif dalam menyebabkan penyakit rebah kecambah. Uji metode inokulasi menunjukkan bahwa dengan meletakkan inokulum sebanyak 1 gram pada setiap lubang tanam dan masa inkubasi penyakit selama 3 hari mampu menyebabkan penyakit rebah kecambah 100%. Hasil uji antagonis secara in vitro antara Pythium spp. dan mikroba antagonis menunjukkan bahwa T. harzianum mempunyai kemampuan paling baik dalam menekan pertumbuhan Pythium spp. yaitu sebesar 70%. B. subtilis, campuran B. subtilis + T. harzianum dan fungisida masing-masing mempunyai zona hambat sebesar 23%, 32% dan 46% . Pada uji in vivo, aplikasi mikroba antagonis dengan 3 waktu yang berbeda tidak mempengaruhi kejadian penyakit rebah kecambah pada 10 hst. Pengendalian mikroba antagonis paling besar ditunjukkan oleh B. subtilis yang diaplikasikan bersamaan dengan masa tanam yaitu sebesar 43%. Perlakuan mikroba antagonis tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan panjang akar.

English Abstract

Damping-off is one of the important diseases that attack a wide range of horticultural crops An infected seedling will appear water-soaked and the plant will collapse. The initial symptoms may be poor or uneven germination (pre-emergence damping off). In cucumbers, damping-off diseases caused by Pythium spp, particularly in the nursery phase. Damping-off is managed mainly by application of chemical fungicide, but has been known to be bad for the environment. The use of biological agents has been developed because it is environmentally friendly. This study aims to determine the ability biological agent Bacillus subtilis and Trichoderma. harzianum either singly or in combination in controlling damping-off diseases caused by Pythium spp. Research was conducted in the laboratory and greenhouse Fitopatologi R&D Syngenta Station Cikampek. The first phase of the research was conducted in August-October 2015 includes observation of morphological Pythium spp., test the virulent of Phy01CK and Phy01IP, and the test methods of inoculation of pathogens in the soil. The second stage of the research conducted in February-April 2016 include inhibition test between biological agents against Pythium spp. in vitro and control damping-off disease with biological agents in greenhouse. Research used a randomized block design with 13 treatments and three replications. The results showed that isolates Phy01CK more virulent compared with isolates Phy01IP. Phy01CK isolates identified as P. aphanidermatum has been known as an aggressive species in causing damping off disease. Test methods of inoculation showed that by putting the inoculum as much as 1 gram in each planting hole and 3-day incubation period of the disease is capable of causing Damping-off desease 100%. The results of antagonists effect in vitro between T. harzianum and Pythium spp. showed the highest suppressing growth of Pythium spp. which is 70%. B. subtilis, mix B. subtilis + T. harzianum and fungicides each having a zone of inhibition of 23%, 32% and 46%. In in vivo tests, application of biological agents with 3 different times was not affecting the incidence of damping-off disease at 10 days after planting. The greatest microbial control agent was B. subtilis that applied simultaneously with the planting period that is equal to 43%. Application of T. harzianum and B. subtilis has no effect on plant height and root length.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2016/381/ 051607296
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests
Divisions: Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 09 Aug 2016 11:21
Last Modified: 09 Aug 2016 11:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/131376
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item